Manfa'at dan Khasiat Tanaman Kembang Merak

manfa'at dan khasiat tanaman kembang merak
Tanaman Kembang Merak
(caesalpinia pulcherrima)
Berbicara tentang kekayaan alam tidak akan pernah ada habisnya. kali ini kita akan mengenal lebih detail tentang tanaman/tumbuhan kembang merak, namun banyak dari kita yang mungkin masih awam tentang manfa'at dan khasiat tanaman kembang merakTanaman Kembang Merak (caesalpinia pulcherrima) yaitu tumbuhan yang berasal dari amerika selatan, Tumbuhan kembang merak ini biasa ditanam ditaman atau pekarangan rumah sebagai tanaman hias, kadang bisa juga tumbuh liar. Tumbuhan kembang merak juga merupakan perdu tegak, tingginya bisa mencapai sekitar 2-4 m, banyak bercabang dengan ranting namun kadang bisa berduri tempel. kayunya berwarna putih, padat, dan liat. daunnya berupa daun majemuk menyirip genap, ganda 2 dengan 4-12 pasang anak daun yang berbentuk bulat telur sungsang, ujungnya bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau kebiruan, panjangnya bisa mencapai 1-3,5 cm sedangkan lebarnya 0,5-1,5 cm. pada malam hari daun akan kuncup. Tanaman kembang merak ini memiliki bunga majemuk yang tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-50 cm, warnanya bisa merah atau kuning. buahnya buah polong, pipih, panjang 6-12 cm, lebar 1,5 cm, berisi 1-8 buah biji yang dapat dimakan, buah yang sudah tua warnanya hitam.

Familia: Caesalpniaceae (Leguminosae)
Nama daerah:
  • Sumatra: bunga kacang, bunga merak, bunga china, jingok.
  • Jawa: kembang patra kombala (sunda), merak-merakan, merak ngigel, merakan, patra menggala, kembang abang (jawa), markegel, merakkagel, merak ngegel, parak kagel (madura)
  • Sulawesi: bunga kacang (manado).
Nama asing:
Siak tiek hua, bulaklak nang paraiso, caballero, barbados pride, poin cillade, paradise flower, peacock flower, small gold mohar, flor de san francisco, gelenggang besar.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Bunga: melancarkan sirkulasi darah dan haid, abortivum, peluruh haid (emenagogum)
Kulit kayu: berkhasiat sebagai peluruh haid (emenagogum)                                                                                  
Kandungan kimia:
  • Bunga: tanin, asam gallat, asam benzoat, resin, dan zat merah.
  • Daun: alkaloid, saponin, tanin, glucosida, dan calsium oksalat
  • Kulit: plumbagin, lumbagol, zat samak, alkaloid, saponin, tanin, calsium, dan oksalat
Bagian yang dipakai: Bunga, daun, kulit, dan akar.

Khasiat dan Kegunaan:
  1. Bunga: untuk menstruasi (haid) tidak lancar, luka terpukul, panas, kejang panas pada anak, mata merah (conjunctivitis)
  2. Kulit kayu: untuk diare
  3. Akar: untuk kejang panas pada anak, demam
  4. Daun: untuk perut kembung, radang hati (hepatitis), sariawan (aphthae), demam, penyakit kulit.
  5. Buah: untuk diare, disentri, 
Dosis pemakaian:
1. Pemakaian luar:
  • kejang pada anak: 5 kuntum bunga kembang merak, 20 gr daun, 3 jari akar, dan 3 jari kulit batang dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan air garam secukupnya. bisa dipakai untuk menggosok punggung, dan kaki anak.
  • Sariawan (aphthae): daun kembang merak secukupnya direbus hingga mendidih, lalu disaring, airnya dipakai untuk berkumur-kumur.
  • Perut kembung: daun kembang merak, alang-alang(imperata cylindrica), dan bawang putih (allium sativum) secukupnya, ditumbuk halus sampai lembut lalu dioleskan pada perut yang kembung.
2. Pemakaian dalam:
  • Panas: bunga kembang merak secukupnya lalu direbus, saring, kemudian airnya diminum
  • Radang hati (hepatitis): daun kembang merak secukupnya dan 30 gr daun serut/mirten (streblus asper) direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya selagi masih hangat.
  • Diare akut: kulit batang tumbuhan kembang merak ditumbuk hingga halus, diseduh dengan 100 cc air, lalu diminum hangat-hangat.
Catatan::
  • wanita hamil dilarang meminum obat ini.
  • untuk setiap pengobatan dilakukan secara teratur
  • untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.
Terima kasih telah membaca artikel manfa'at dan khasiat tanaman kembang merak ini, semoga bermanfa'at untuk kita semua..amin

Manfaat dan Khasiat Bunga Cempaka Putih Bagi Kesehatan

Manfaat dan Khasiat Bunga Cempaka Putih Bagi Kesehatan
Cempaka putih (Michelia alba)
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lebih rinci tentang bunga Cempaka putih lengkap beserta berbagai macam khasiatnya yang baik untuk kesehatan. Bunga cempaka putih (Michelia alba) biasa ditanam sebagai tanaman hias di halaman rumah atau di kebun-kebun, karena bunganya yang indah dan harum. Tanaman cempaka putih dapat digunakan sebagai campuran bahan pembuatan minyak wangi atau parfum dan wangi-wangian lainnya. Pengembangbiakannya dengan setek batang, Habitus pohon, berkayu, tinggi dapat mencapai 30 m. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur memanjang atau hampir lanset, ujung dan pangkal runcing, duduknya tersebar. Tumbuhan cempaka putih ini berdiri sendiri dengan mahkota bunga berwarna putih dan berbau harum. Bunga banci, tidak pernah menghasilkan buah, karena itu dibudidayakan secara vegetatif.
Familia: Magnoliaceae.
Sinonim: Michela longifolia

Nama daerah:
  • Sumatra : jeumpa gadeng (Aceh), cempaka putih (Melayu), campaga putih (Minangkabau).
  • Jawa : campaka bodas (Sunda), pecari putih, cempaka putih (Jawa), compaka pote (Madura).
  • Sulawesi : campaka mawuro, sampaka mopusi, campaka momero, sempaka kulo, campaka (Sulawesi Utara), bunga eja kebo, patene (Makasar), bunga eja mapute (Bugis).
  • Maluku : campaka bobudo (Ternate), capaka babulo (Tidore)

Nama asing: Pai yik lan 

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
 Rasanya pahit, pedas, agak hangat. Berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuterik), sebagai obat batuk (antitusif), menurunkan demam (antipiretik)

Kandungan kimia:
Kulit kayu mengandung alkaloid 0,15 %, daun dan bunga mengandung minyak atsiri.

Bagian yang digunakan: Bunga, daun, kulit batang.

Khasiat untuk menyembuhkan penyakit:

1. Bunga:

  • Kepala pusing (vertigo)
  • Sinusitis
  • Batuk (tusis), batuk disertai banyak slem /dahak
  • Batuk rejan (pertussis)
  • Radang saluran napas (bronkhitis)
  • Dada terasa penuh
  • Perut kembung (meteorismus), mual
  • Bau badan dan ketiak
  • Keputihan (leucorrhoea)
  • dan lain-lain
2. Daun:
  • Stroke karena panas
  • Gangguan saluran kencing
  • dan lain-lain
Dosis pemakaian :
  1. Pemakaian luar : bunga direbus, airnya dipakai untuk mandi
  2. Pemakaian dalam : 15-30 gram daun atau bunga (kering), direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian luar :
Bau badan dan ketiak : bunga cempaka putih dan daun sirih (Piper betle.) masing-masing secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mandi.

Pemakaian dalam :
  1. Kepala pusing : 5-7 kuntum bunga cempaka putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  2. Sinusitis : 30 gram bunga cempaka putih, 30 gram daun mint/menthol (Mentha.), 15 gram jahe (Zingiber officinale.), dan 2 batang daun bawang putih (Allium sativum), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, kemudian airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  3. Batuk rejan (pertusis) pada anak : 5-7 kuntum bunga cempaka putih, 10 gram jahe (Zingiber officinale) dan 10 gram kulit jeruk mandarin/keprok (Citrus nobilis) kering, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, tambahkan 30 cc madu, aduk kemudian airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.
  4. Radang saluran napas (bronkhitis) : 15 gram bunga cempaka putih yang kering ditambah air secukupnya lalu ditim, kemudian airnya diminum boleh ditambah madu. Lakukan selama satu minggu secara teratur. Atau, 15 gram daun cempaka putih, 5 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium.), 5 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
  5. Dada terasa penuh/begah : 6-15 gram bunga cempaka putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  6. Perut mual dan kembung (meteorismus) : 5 kuntum bunga cempaka putih, 5 gram kulit jeruk keprok/mandarin kering (Citrus nobilis.), 3 butir kapulaga (Amomum cardamomum.) dan 15 gram jahe (Zingiber officinale.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  7. Keputihan (leucorrhoea) : 30 gram bunga cempaka putih, 60 gram jali (Coix lacryma-jobi.) yang direndam dulu hingga lembut dan 15 gram kulit delima kering (Punica granatum), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat, sedangkan jalinya dimakan.
  8. Pembesaran prostat : 30 gram daun cempaka putih, 30 gram tanaman kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus.) dan 30 gram daun sendok segar (Plantago mayor.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  9. Bau badan : 30 gram bunga cempaka putih dan gula batu secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu diminum.
Catatan :
  • Jali dapat dibeli di supermarket atau pasar tradisional, pahap/umbi bunga lili dapat dibeli di toko obat Tionghoa atau di supermarket.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.
Terima kasih telah membaca artikel tentang bunga cempaka putih beserta khasiatnya, Semoga artikel ini dapat bermanfa'at untuk menambah pengetahuan kita tentang pengobatan tradisional , maupun untuk membantu proses penyembuhan penyakit yang sedang anda alami. sampai jumpa kembali di lain kesempatan......

Manfaat dan Khasiat Tanaman Kembang Kertas

Manfaat dan Khasiat Tanaman Kembang Kertas
Kembang Kertas (Zinnian elegans)
Manfaat dan khasiat tanaman kembang kertas bagi kesehatan tubuh manusia. Kembang Kertas (Zinnian elegans) merupakan tumbuhan asal Meksiko bisa ditemukan pada ketinggian 1400 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat terbuka yang terkena matahari langsung, biasa ditanam secara bergerombol di taman atau pekarangan sebagai tanaman hias atau bunganya dipakai sebagai bunga potong. Terna menahun,tumbuh tegak dan berambut kasar, tinggi sekitar 30-50 cm. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bentuknya memanjang, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, tulang daun melengkung, warnanya hijau. Bentuk bunganya seperti bunga aster dengan warna yang beraneka ragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan,  yang keluar dari ujung batang. Pengembangbiakkan dengan biji.
Familia: Asteraceae (Compositae).
Nama asing: Bai ri zhik (T), Zinnia.
Nama daerah: Kembang kertas, kembang ratna.

Efek farmakologis dan sifat kimiawi:
Tawar, sejuk, Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik).

Bagian yang digunakan: Seluruh tumbuhan.

Khasiat menyembuhkan:
  • Disentri.
  • Panas dalam.
  • Kencing nanah (gonorrhea).
  • Batuk rejan (pertussis).
  • Sakit pada putting susu (papilla mammae).
  • Bisul (furunculus).
  • Dan lain-lain.
Dosis Pemakaian:
  1. Pemakaian luar: daun secukupnya digiling halus, lalu dibubuhkan ke bagian yang sakit.
  2. Pemakain dalam: minum 10-30 gram direbus, airnya diminum.
Pemakain luar:
  1. Bisul (furunculus), sakit pada putting susu: daun kembang kertas secukupnya dicuci bersih lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
  2. Payudara bengkak: herba kembang kertas digiling, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera) lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Pemakain dalam:
  1. Batuk rejan (pertussis): 40 gram herba kembang kertas kering atau 70 gram yang segar dengan dengan 400cc air dengan api besar hingga mendidih, lalu api dikecilkan dan direbus kembali selama 10 menit, kemudian disaring, tambahkan gula batu dan diminum hangat-hangat. Lakukan 1-2 kali sehari.
  2. Disentri karena panas dalam: 30 gram herba kembang kertas, 30 gram patikan kebo (Euphorbia hirta), gula secukupnya, direbus denag 400cc air hingga tersisa 200cc, lalu disaring dan dimunm airnya hangat-hangat.
  3. Gangguan buang air kecil: 30 gram herba kembang kertas, 30 gram daun sendok (Plantago mayor), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
Catatan:
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur . Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Selamat mencoba pengobatan penyakit dengan tanaman herbal dan memanfaatkan khasiat tanaman kembang kertas, semoga berguna.

Manfaat & Khasiat Tanaman Kembang Mas

Manfaat & Khasiat Tanaman Kembang Mas
Kembang Mas (Asclepias curassavica)
Salahsatu tumbuhan bunga yang berguna untuk pengobatan penyakit yaitu dengan memanfaatkan khasiat tanaman kembang mas. Kembang Mas (Asclepias curassavica) asal Amerika tropis ini tumbuh di daerah cerah atau terlindung sedikit cahaya matahari, tetapi tidak  terlalu lembab. Bisa ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Selain sebagai tanaman obat, kembang mas sering ditanam sebagai tanaman hias. Habitus semak, tegak, menahun, pangkalnya sering berkayu, tinggi 0,7-1,5 m. Batang bulat berambur halus yang jarang. Daun bertangkai, helaian dau bentuk lanset memanjang, runcing, panjang 6-15 cm, lebar 1-3 cm. Karangan bunga majemuk, berbentuk paying, berbunga 7-15, tangkai bunga berambut halus. Taju kelopak sempit, runcing. Mahkota bunga hampir dekat dengan pangkal berbagi, taju memanjang, runcing. Daun mahkota tambahan 5, berwarna oranye. Buah bentuk bumbung, bulat telur memanjang, pipih, pada ujung dengan umbai panjang dari rambut putih serupa sutra.

Familia:Asclepiadacae.
Sinonim: Asclepias syriaca Blanco.

Nama asing: Ma Li Chin (T), Bunga Mas (Malaysia).

Nama daerah: Jawa: Kapas Cinde (Sunda), Mas Sekar (Jawa).

Efek farmakologisdan sifat kimiawi:
Rasanya pahit, dingin, beracun. Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), menghilangkan sakit (analgesic), menghentikan pendarahan (hemostatik), meningkatkan sirkulasi, dan sebagai tonik untuk hati.

Kandungan kimia:
Calotropin, calotropagenin, corotoxigenin , corotolaucigenin, aslepocigenin, clepogenin, ascurogenin, curassavogenin, dan uzarigenin.

Bagian yang digunakan: Seluruh herba.

Khasiat untuk menyembuhkan penyakit:
  1. Pembengkakkan limfa.
  2. Radang  paru-paru  (pneumonia).
  3. Radang payudara (mastitis).
  4. Radang kulit bernanah (pioderma).
  5. Sakit sewaktu haid (dismenorrhea).
  6. Bisul (furunculus), borok (ulkustripicum).
  7. Eksim (ekzema), panu.
  8. Luka luar, patah (fraktur).
  9. Dan lain-lain.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakain luar: herba kembang mas dicuci, direbus lalu airnya dipakai untuk mencuci luka, atau getahnya dioleskan pada luka.
  2. Pemakain dalam: 10-20 gram tumbuhan kembang mas disaring hingga kuning lalu direbus dan diminum airnya.
Pemakain luar:
  1. Radang payudara (mastitis), borok borok (ulkustripicum), radang kulit bernanah (pioderma): herba kembang mas direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mencuci bagian yang luka.
  2. Radang payudara (mastitis), bisul (furunculus): herba kembang mas dikeringkan dan digiling halus, tambahkan lidah buaya (Aloe vera) yang telah dikupas kulitnya secukupnya, diaduk rata lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  3. Eksim (Eczema): getah dari batang kembang mas dioleskan pada kulit yang terkena eksim.
  4. Luka luar: bunga dan daun kembang mas dikeringkan dan digiling halus, tambahkan kaktus gepeng (Opuntia dilenii) yang telah dikupas, diaduk lalu ditempelkan pada luka.
Pemakain dalam:
  1. Pembengkakkan limfa: 15 gram akar digongseng sampai kuning, tambahkan 100 gram daging ayam dan air secukupnya lalu ditim. Setelah matang ayamnya dimakan dan airnya diminum. Bila air seni seperti air tajin (air pencucian beras), pemakaian obat ini dihentikan selama 3 hari lalu dilanjutkan kembali.
  2. Nyeri haid (dismenorrhea): 10 gram herba kembang mas dikeringkan dan 10 butir merica (Piper nigrum), direbus dengan 600cc air (dengan api kecil) hingga tersisa 200cc, disaring lalu airnya diminum.
Catatan:
  1. Hati-hati dalam pemakaiannya karena tumbuhan, kembang mas beracun, terutama getahnya.
  2. Akarnya tidak dianjurkan bagi orang yang lemah.
  3. Tanda-tanda keracunan: pusing, sakit kepala, muntah, diare, sakit perut, mengigau, muka pucat, kedinginan yang luar biasa, denyut nadi tidak teratur.
  4. Tindakan yang harus diambil adalah: si penderita dibuat muntah dengan makan putih telur.
Semoga artikel lengkap tentang manfaat dan khasiat tanaman kembang mas ini dapat menjadi solusi untuk mengobati penyakit anda dan keluarga agar lekas sembuh.

Manfaat & Khasiat Tanaman Kembang Coklat

Manfaat & Khasiat Tanaman Kembang Coklat
Kembang Coklat (Zephyranthes candida)
Tuhan telah menciptakan semua yang ada di alam semesta ini bermanfaat bagi manusia, asal kita mau mempelajarinya, salahsatunya yaitu manfaat tanaman kembang coklat bagi kesehatan tubuh. Kembang Coklat (Zephyranthes candida) asal Cina dan Brasilia ini sering ditanam sebagai tanaman hias dikarenakan bunganya yang indah. Terna kecil berumbi, warga suku bakung-bakungan, tinggi 15-30 cm. Daunnya panjang dan pipih berbentuk lanset keluar dari bonggol umbi yang terletak di dalam tanah, daun agak melengkung dan licin. Bunganya tunggal, mempunyai tangkai, berwarna putih, dadu, bentuk seperti corong yang menghadap ke atas, biji berwarna hitam dan pipih. Umbi berwarna putih dan berlendir.
Familia: Amaryllidaceae.
Nama asing: Zhong lan (T).
Nama daerah: Kembang coklat.

Efek farmakologis dan sifat kimiawi:
Rasa agak manis, berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik).

Kandungan kimia: Lycorine, tazettin, haemanthidine, nerinine.

Bagian yang digunakan: Seluruh tumbuhan.

Khasiat untuk menyembuhkan:
  • Gangguan fungsi hati
  • Kejang-kejang pada anak
  • Ayan (epilepsi)
  • dan lain-lain.
Dosis Pemakaian:
  1. Pemakaian luar: tumbuhan kembang coklat dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam: 10-15 gram tumbuhan kembang coklat direbus lalu diminum airnya.
Pemakaian Dalam
  1. Ayan (epilepsi): 10 gram tumbuhan kembang coklat, 30 gram sulur ketimun (Cucumis sativus), gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya, lalu diminum airnya setelah disaring.
  2. Kejang pada anak-anak: 10-15 gram daun kembang coklat segar, gula batu secukupnya, direbus lalu airnya diminum setelah disaring.
Pemakaian luar:
Kejang pada anak: 10-15 gram tumbuhan kembang coklat segar secukupnya, garam secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada pelipis.

Catatan:
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap harus konsultasikan ke dokter.

Silahkan mencoba pengobatan alami dengan memanfaatkan khasiat tanaman kembang coklat untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang telah dibahas diatas, semoga lekas sembuh.

Manfaat & Khasiat Tanaman Kacapiring

Manfaat & Khasiat Tanaman Kacapiring
Kacapiring (Gardenia augusta)
Pembahasan lengkap kita kali ini tentang manfaat dan khasiat tanaman Kacapiring bagi kesehatan. Kacapiring (Gardenia augusta) asal Tiongkok ini sekarang banyak terdapat di Asia Tenggara. Tumbuh di daerah pegunungan mulai ketinggian 400 m di atas permukaan laut. Karena bunganya indah dan berbau harum, kacapiring banyak ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di samping itu bunganya juga digunakan untuk bunga potongan dan hiasan  di sanggul yang dipakai wanita. Di beberapa daerah, ekstrak bunga yang berbau wangi dipergunakan untuk bahan wangi-wangian dan bahan minyak rambut. Dikembangbiakan dengan pengcangkokan, biji, atau setek batang. Habitus perdu tahunan, tegak, tinggi 1-2 m. Daunnya berhadapan atau berkarang tiga, bertangkai pendek, berbentuk oval dengan pangkal dan ujung runcing, tebal dan licin seperti kulit, mengkilap pada bagian atasnya, berwarna hijau tua, panjang 4,5-13 cm, lebar 2-5 cm. Bunga tunggal dengan mahkota berbentuk terompet dan tersusun melingkar membentuk suatu kesatuan, bertangkai pendek, berwarna putih, dan berbau harum, umumnya muncul dari ujung batang atau ranting (terminal). Buahnya berwarna kuning, berbentuk bulat telur dengan kulit yang tipis dan berbiji banyak.
Familia: Rubiaceae.
Sinonim: Gardeni jasminoides Ellis = Gardenia florida L. = Gardenia grandiflora Lour.

Nama asing:
San tze che (T), pud sorn (Th), bunga cina, gardenia jasmine (M), kaapse jasmijn (B), rosal (S) (F), cape jasmine, gardenia (I), jasmine du cap.

Nama daerah:
  1. Sumatra: meulu bruek, rajaputih (Aceh), kacapiring, sangkapa (Melayu).
  2. Jawa: kacapiring (Sunda,Jawa), peciring, cepiring, ceplok piring (Jawa).
  3. Nusa Tenggara: jempiring (Bali).
Efek farmakologis dan sifat kimiawi:
Dingin, pahit, sedikit asam. Berkhasiat sebagai antibiotik, antiradang (antiinflamasi), menurunkan demam (antipiretik), membersihkan darah, dan menghilangkanpembekuan darah.

Kandunga kimia:
Mengndung minyak menguap, yaitu linalool, styrolyl asetat, gardenin, gardenosida geniposida, genipin-I-glucoside, b-sitosterol, crocetin, crosin, dan scandosida.

Bagian yang dipergunakan: Daun, bunga, buah, dan biji.

Khasiat menyembuhkan penyakit:
  • Demam yang disertai mengigau.
  • Sariawan (aphtae).
  • Jantung berdebar (palpitasi), menguatkan jantung.
  • Asma.
  • Menambah nafsu makan (stomakik).
  • Muntah (hiperemesis).
  • Sembelit/susah buang air besar (konstipasi).
  • Susah buang air seni (oliguria).
  • Kencing manis (diabetes mellitus).
  • Dan lain-lain.
Dosis pemakain:
  1. Pemakain luar: daun kacapiring dicuci dan dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 30-60 gram akar, direbus lalu airnya diminum. Atau 9-60 gram buah, direbus, airnya diminum.
Pemakain luar:
Perut kembung dan panas pada anak-anak karena  gangguan pencernaan (disoensia): 9 gram biji kacapiring yang masih mentah ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit tepung terigu dan putih telur ayam, diaduk hingga rata dan dibentuk menjadi lempengan lalu ditempelkan pada pusar.

Luka memar karena jatuh atau terpukul:
  • Daun kacapiring  segar dan daun kemuning segar (Muraya paniculata Jack.) masing-masing sama banyaknya, dicuci lalu digiling sampai halus ; tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api kecil, hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
  • Biji kacapiring dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan putih telur dan tepung terigu yang telah digongseng, aduk hingga rata lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • 15 gram biji kacapiring dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosch.), dicuci dan ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit arak, d, aduk hingga rata lalu ditempelkan pada   bagian yang sakit.
  • 60 gram biji kacapiring dan 15 gram daun menthol (Mentha arvensis L.) dicuci dan ditumbuk hingga halus, tambahkan 15 gram tepung terigu yang digongseng dan putih telur atau arak secukupnya, diaduk-aduk hingga rata lalu dioleskan pada luka.
  • Biji kacapiring,daun dewa (gynura segetum (Lour) Merr.), temu hitam (curcuma aeruginosa Roxb.) dan bunga ros (Rosa chinensis Jacq.) , masing-masing secukupnya ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit arak putih, diaduk hingga rata lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
Luka bakar: Buah kacapiring ditumbuk hingga halus lalu dicampur dengan sedikit air dan diaduk hingga rata kemudian dioleskan pada tempat yang sakit. Atau buah kacapiring  secukupnya dikeringkan dan ditumbuk hingga menjadi bubuk, tambahkan putih telur ayam, diaduk hingga rata lalu dioleskan/ditempelkan pada luka.

Keseleo: Buah kacapiring secukupnya ditumbuk kasar, dicampur dengan air hangat atau sedikit alcohol, diaduk hingga rata lalu dibalurkan pada tempat yang sakit dan dibungkus dengan kain. Atau buah kacapiring disangrai hingga hitam, jahe segar secukupnya (Zingiber officinale) ditumbuk hingga halus, tambahkan tepung terigu dan sedikit arak, diaduk rata lalu diborehkan pada bagian tubuh yang sakit.

Bisul di kepala pada anak kecil: buah kacapiring mentah ditumbuk hingga halus dicampur dengan putih telur ayam, diaduk hingga rata lalu dioleskan pada bisul.

Herpes simplek: buah kacapiring mentah secukupnya disangrai hingga kering lalu digiling hingga menjadi bubuk, dicampur dengan jus lidah buaya secukupnya, (Aloe vera L.), diaduk rata lalu dioleskan pada tempat yang sakit.

Pemakaian dalam:
Demam, meriang: 30 gram daun kacapiring dicuci dan direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200cc lalu disaring, tambahkan dengan gula pasir secukupnya, diaduk merata kemudian diminum.

Demam karena angin dan panas: 9-12 gram buah kacapiring kering direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc, disaring lalu airnya diminum.

Demam disertai mengigau: 30-60 gram akar kacapiring dicuci dan direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc, setelah dingin airnya diminum.

Mata merah: 10 gram buah kacapiring kering dan 50 gram akar  alang-alang (Imperata cylindrical) dicuci dan direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc, disaring lalu airnya diminum.

Mimisan (epistaxis): 30 gram buah kacapiring yang telah disangrai dan 20 gram umbi anggrek tanah/pai cik (anak-anak : 10 gram), direbus dengan 500 cc air hingga 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

Sakit gigi: 60-90 gram akar kacapiring direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300cc, tambahkan sedikit garam lalu airnya diminum. Atau 9 gram buah kacapiring kering direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200cc, hangat-hangat airnya diminum.

Sariawan (aphthae): 30 gram daun kacapiring dan 15 gram daun saga (Abrus Precatorius) dicuci dan dihaluskan, tambahkan 200 cc air masak lalu disaring, diberi 40 cc madu lalu diminum untuk dua kali sehari.

Batuk (tusis) karena gangguan paru-paru: tiga kuntum bunga kacapiring dicuci dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200cc, tambahkan madu dan diaduk rata lalu airnya diminum.

Radang saluran nafas (bronkhitis): 30-60 gram akar kacapiring dan 10 gram jahe merah (Zingiber officinale) direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc, disaring lalu airnya diminum.

Jantung berdebar keras  (palpitasi): 30 gram daun kacapiring muda, 30 gram  daun sembung manis (Blumea balsamivera DC.), 25 buah buni yang masak  (Antidesma bunius). 1 jari kayu manis (Cinamomum burmani), 10 gram jahe (Zingiber officinale) dan 30 gram gula enau ( (Arenga pinnata), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Setelah dingin lalu diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc.

Kejang jantung (Angina pectoris): 30 gram daun kacapiring, 30 gram daun sembung (Blumea balsamifera), 15 gram daun dewa (Gynura segetum) dan 30 gram daun enau (Arenga pinnata), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100cc.

Sakit kuning (jaundice): akar kacapiring direbus lalu airnya diminum.
  • Balita 3-4 tahun : 20 gram
  • Anak-anak 5-7 tahun : 30 gram
  • Anak-anak 8-10 tahun : 45 gram
  • Anak-anak 11-15 tahun : 60 gram
  • Di atas 16 tahun : 90 gram
Hepatitis:
  • 60 gram akar kacapiring dan 60 gram daun serut/mirten (Streblus asper) direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300cc lalu airnya diminum.
  • 60 gram akar kacapiring segar atau 15-30 gram buah kacapiring dicuci bersih dan direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc lalu airnya diminum.
  • 5 kuntum bunga kacapiring (bagian tengahnya dibuang), 50 gram kacang merah (Vigna sinensis), 100 gram beras ketan (Oryza sativa) yang direndam hingga mekar dan air secukupnya, tambahkan gula pasir secukupnya lalu dimasak hingga menjadi bubur, setelah matang dimakan.
Lambung panas seperti terasa terbakar: 20 biji kacapiring disangrai hingga hitam lalu direbus dengan air secukupnya, tambahkan sedikit jahe (Zingiber officinale), lalu airnya diminum.

Menambah nafsu makan (stomakik): 5-10 lembar daun kacapiring dicuci bersih dan ditumbuk halus lalu diseduh dengan 200cc air mendidih, diamkan sebentar, tambahkan gula aren (arenga pinnata) secukupnya atau madu, minum airnya.Lakukan satu kali sehari.

Muntah darah (hematemesis): 9 gram buah kacapiring kering dan 60 gram akar alang- alang (Imperata cylindrica), direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc lalu airnya diminum.

Kencing manis (diabetes mellitus): 30 gram daun kacapiring, 30 gram daun alpukat direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200cc lalu airnya diminum sekaligus. Lakukan secara teratur setiap hari.

Kencing mengandung darah (hematuria): 60 gram buah kacapiring segar dan gula batu secukupnya direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc lalu airnya diminum.

Disentri yang disertai darah dan lendir: 30-60 gram akar kacapiring dan gula batu secukupnya direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200cc lalu airnya diminum.

Buang air besar mengandung darah: 30 gram buah kacapiring disangrai hingga hitam lalu dihaluskan hingga bubuk, diseduh dengan air mendidih lalu airnya diminum.

Catatan:
  1. Tidak dianjurkan bagi yang limpanya lemah.
  2. Umbi anggrek tanah (pai cik) dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
  3. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit serius tetap konsultasikan ke dokter.
Silahkan mencoba pengubatan dengan tumbuhan herbal alami dengan memanfaatkan khasiat tanaman kacapiring, semoga lekas sembuh.

Manfaat dan Khasiat Bunga Iris

Manfaat dan Khasiat Bunga Iris
Bunga Iris (Iris tectorum)
Berikut ini pembahasan lengkap tentang manfaat dan khasiat Bunga Iris. Bunga Iris (Iris tectorum) merupakan tumbuhan asal Jepang. Biasa ditanam sebagai tumbuhan hias karena bunganya yang indah. Tumbuh baik terutama di daerah pegunungan. Herba dengan akar rimpang pendek. Daun bentuk lanset memanjang dengan ujung runcing panjang  25-40 cm, lebar 1,5-3 cm, warna hijau kebiruan. Tangkai karangan bunga 3-25 cm, seludang bunga bentuk lanset dengan panjang 5,5-8 cm, berbunga dua sampai banyak. Taju tenda bunga bulat telur terbalik dengan tepi keriting, yang terluar dengan pangkal yang ungu pucat atau bergaris ungu. Tiga yang terluar lebih pendek, ungu, berkuku dan sedikit berbentuk talang. Benang sari berhadapan dengan taju terluar, panjang 2,5 cm, kepala sari menempel pada cabang tangkai putik, tangkai putik pendek. Bakal buah berbentuk spul, persegi 3. Buah kotak memanjang.

Familia: Iridaceae.
Nama asing: Yuan wui (T) , japanse iris (B).
Nama daerah: Bunga iris.

Efek farmakologis dan sifat kimiawi:
Rasanya pahit pedas, netral, sedikit beracun. Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik) , menghilangkan pembekuan darah, dan meningkatkan fungsi pencernaan.

Kandungan kimia: Iridin, tanin, resin, amilum, asam miristat, dan iron.

Bagian yang digunakan:
Akar rimpang, daun, dan seluruh bagian tumbuhan (herba).

Khasiat untuk menyembuhkan penyakit:
  • Radang tenggorokan  (pharyngitis).
  • Gusi bengkak.
  • Hepatitis.
  • Gangguan pencernaan (dispepsia).
  • Mual dan perut kembung (meteorismus).
  • Radang ginjal (nephritis).
  • Sembelit/susah buang air besar (konstipasi).
  • Rematik
  • Luka terpukul, luka.
  • Radang kulit bernanah (pioderma), bisul (furunculus).
  • Dan lain-lain.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar: tumbuhan iris secukupnya dicuci dan dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakain dalam: minum 3-15 gram akar rimpang atau 15-30 gram herba, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian luar:
  1. Bisul (furunculus), radang kulir bernanah (pioderma), digigit ular/serangga : akar rimpang iris dicuci dan dihaluskan sampai seperti bubur lalu ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.
  2. Sembelit: akar rimpang iris secukupnya dicuci dan digiling hingga halus lalu ditempelkan pada perut terutama pada bagian pusar.
  3. Sakit/radang tenggorokan (pharyngitis): akar rimpang iris secukupnya diblender dengan ditambahkan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk kumur-kumur.
  4. Gusi bengkak: 15 gram akar rimpang iris diblender, ditambah dengan sedikit air lalu ditempelkan pada gusi yang sakit.
Pemakain dalam:
  1. Gusi bengkak: 9 gram akar rimpang iris direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200cc, hangat-hangat airnya diminum.
  2. Radang tenggorokan (pharyngitis): 3-9 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba iris dan 70 gram lidah buaya (Aloe vera) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.
  3. Gangguan pencernaan (dispepsia): 3 gram akar rimpang  kering  iris dihaluskan lalu direbus dengan 200 cc air sampai airnya mendidih, setelah dingin diminum.
  4. Mual, perut kembung (meteorismus): 3 gram akar iris kering digiling lalu diseduh dengan 200cc air mendidih, setelah  agak dingin diminum. Atau 3-9 gram akar iris kering direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum. Atau 3-9 gram akar rimpang iris kering dan 10 gram akar jail (Coix lacryma-jobi), digiling halus lalu diseduh dengan air mendidih, setelah agak dingin airnya diminum.
  5. Hepatitis: 6 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza) direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  6. Pembengkakan ginjal, sembelit (konstipasi): 15 gram akar rimpang iris direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200cc, hangat-hangat disaring lalu  airnya diminum.
  7. Luka terpukul: 10 gram akar rimpang iris dihaluskan atau dijus, tambahkan 200cc air masak, diperas dan disaring lalu diminum.
  8. Keseleo, luka luar: 3-9 gram akar rimpang iris kering digiling hingga halus lalu diseduh dengan air mendidih dan diminum secara teratur.
Catatan:
  1. Ramuan ini harus digunakan secara hati-hati, tidak dianjurkan digunakan pada saat kondisi tubuh lemah.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur . Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.
Demikian artikrel lengkap mengenai manfaat dan khasiat tanaman bunga iris untuk kesehatan tubuh manusia, semoga dapat membantu dalam mengobati penyakit yang diderita,