Manfaat Tanaman Bakung Putih

Manfaat Tanaman Bakung Putih
Bakung Putih (Crinum asiaticum)
Manfaat dan khasiat tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum) yang berasal dari Asia Tenggara, kemudian menyebar ke kawasan tropis lainnya dan bahkan ke daerah-daerah subtropis. Sering ditemukan di dataran rendah sampai 700 m di atas permukaan laut, khususnya di tempat-tempat yang lembab tanahnya dan banyak humusnya, di tepi sungai, gundukan di pantai dan sekitar danau juga di tepi hutan, Bakung dikenal sebagai tanaman hias, biasa ditanam di halaman. Selain sebagai tanaman hias bakung juga bisa digunakan sebagai tanaman obat. Pengembangbiakan dapat dilakukan dengan umbi atau bijinya. Herba tahunan dengan tinggi 0,5-1,3 m, mempunyai umbi lapis yang besar dengan diameter 5-10 cm. Pada ujung umbi ada batang semu dengan tunas samping yang tingginya 9-75 cm. Daun duduk, berbentuk pita atau lanset, panjang 3-120 cm, lebar 3-18 cm, urat-urat daun sejajar tampak jelas. Bunga tersusun dalam bentuk payung, terdiri atas 10 - 40 bunga yang berwarna putih dan bebentuk corong. Buahnya berupa buah kotak yang mempunyai kulit tipis, bentuknya bulat telur terbalik, merekah menjadi dua rongga bila masak, berbiji 1-5. Bijinya besar-besar, bentuknya bundar gepeng dan kulit bijinya berlapis lendir.

Familia : Amaryllidaceae. Sinonim : Crinum rhunpii Meer. = Crinum sinicum Roxb

Nama asing: When cu lan (Tionghoa), Lelie (Belanda), Crinum lily, seashore crinum (Inggris), Plub-plueng (Thailand), Krinum bakung (Malaysia)

Nama Indonesia: Sumatra : Bakung (Melayu), bawang hutan, bawang tembaga, kajang-kajang (Palembang), bahong (Batak), semur (Bangka), bakueng (Minang-kabau).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Rasanya pedas, tajam, dingin, dan agak beracun. Berkhasiat sebagai perangsang muntah (emetikum), penetral racun (antidotum), peluruh keringat (diaforetik), obat cacing (antalminitik), merangsang masaknya bisul, menghilangkan pembengkakkan (antiswelling), dan menghilangkan rasa sakit (analgesik).

Kandungan kimia:
Umbinya mengandung alkaloid berupa likorin, krinin dan asetilkorin, ibulin, dan methylanthanilate.

Bagian yang digunakan:
Umbi lapis, daun, akar, atau seluruh herba. Pemakaian segar atau kering.

Khasiat penyembuhan penyakit:
  • Sakit/radang tenggorokan (faringitis)
  • Sakit gigi
  • Sakit Pingggang (lumbago)
  • Kaki dan tangan bengkak
  • Pembengkakan kelenjar limfa
  • Luka terpukul (traimatic injury), bengkak (edema)
  • Rematik sendi, keseleo
  • Borok (ulcustripicum), bisul (furunkulus), patek (frambusa), radang kulit bernanah (pioderma).
  • Cacingan
  • Sudah buang air kecil (oliguria)
  • Keseleo
  • Dan lain-lain
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : herba segar dicuci dan dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 3-10 gram akar atau 15-30 gram daun, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaia luar:

1. Sakit Gigi :
  • Akar bakung secukupnya dicuci dan digiling lalu ditempelkan pada tempat yang sakit
  • Akar bakung dicuci lalu direbus dengan air hingga mendidih, setelah dingin atau hangat digunakan untuk kumur-kumur lalu dibuang.
2. Kaki dan Tangan Bengkak (edema), Luka terpukul, rematik : daun bakung dioles dengan
    minyak kelapa (Cocos nucifera L.), dilayukan di atas api, lalu ditempelkan atau dililitkan
    pada bagian tubuh yang sakit.

3. Pembengkakkan Kelenjar Limfa pada selangkangan dan ketiak : daun bakung secukupnya
    dua siung bawang merah (Allium cepa L.) dan gula putih secukupnya digiling lalu ditempelkan
    pada tubuh yang sakit.

4. Rematik Sendi :  daun bakung  dipanaskan di atas api kecil hingga layu kemudian diolesi
   dengan minyak wijen lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit.

5. Sakit Pinggang (lumbago) : daun bakung dan 10 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc),
    dihaluskan lalu dibalurkan pada pinggang.

6. Keseleo :
  • Daun bakung dihangatkan di atas api kecil hingga layu lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit
  • Daun bakung segar atau kering digiling hingga hancur, tambahkan arak putih dan tepung terigu yang telah digonseng secukupnya lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit
  • Umbi bakung secukupnya digiling halus, tambahakan arak putih secukupnya, lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit.
7. Borok (ulkustripikum), Bisul (furunkulus)
  • Umbi bakung segar dicuci dan diiris kecil-kecil, dipanasi sebentar kemudian ditempelkan pada kulit yang borok lalu dibalut.
  • Daun bakung secukupnya dicuci bersih lalu dijus, cairannya dioleskan pada tempat yang sakit
  • Daun dan tangkai bunga bakung segar dicuci dan dihaluskan, tambahkan sedikit madu, lalu ditempelkan pada bisul (furunkulus), radang kulit bernanah (pioderma), atau bengkak
8. Patek (frambusia) : Buah dan biji bakung dicuci bersih lalu dihaluskan, dicampur dengan
    tepung bedak beras dingin secukupnya, kemudian dibalurkan pada kulit yang sakit.

9. Luka,  luka karena benda beracun : Umbi bakung segar dicuci bersih lalu dihaluskan, lalu
    ditempelkan luka.

10. Mengatasi Buang Air tertahan/tidak lancar : daun bakung diolesi dengan minyak kelapa
      secukupnya lalu ditempelkan pada daerah kandung kencing.

Pemakaian dalam:
Luka akibat benda beracun atau gigit ular, perangsang muntah (emeticum) : 5-10 gram umbi bakung dicuci bersih lalu dihaluskan/dijus, disaring lalu airnya diminum dan ampasnya diletakkan pada tempat yang luka  kemudaian dibalut. Setelah memakai resep ini akan muntah sehingga membantu keluarnya racun.

Catatan:
  1. Tumbuhan Bakung beracun, terutama umbinya, gunakan secara hati-hati
  2. Tanda-tanda keracunan yaitu sakit perut, diikuti dengan diare yang hebat, denyut nadi cepat, pernapasan tidak teratur, dan panas tinggi
  3. Pengobatannya : lambung cepat dipompa agar isinya keluar (dibuat muntah) kemudian minum teh kental atau boleh juga 40 cc cuka beras putih dan 30 cc jus jahe segar ditambah air secukupnya, dikumur-kumur dan jangan ditelan.
  4. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.
Demikian artikel lengkap mengenai manfaat dan khasiat tanaman bakung putih bagi kesehatan tubuh dalam pengobatan tradisional, semoga berguna.

Manfaat Anggrek Tanah (Bletilla Striata)

Manfaat Anggrek Tanah (Bletilla Striata)
Anggrek Tanah (Bletilla Striata)
Pokok bahasan artikel kali ini tentang manfaat dan khasiat tanaman Anggrek Tanah/Bletilla Striata (Thunb.) Reichb.f. yang merupakan herba dan termasuk anggrek tanah, tinggi 15-50 cm. Umbi semu membulat dengan garis-garis yang berpusat pada satu titik. Daun berjumlah 4 atau 5, berkerut dan bentuknya lanset memanjang dengan pangkal serupa pelepah dan ujungnya runcing, panjang 8-29 cm dan lebarnya 1,5-4 cm, berwarna hijau. Bunga berwarna merah muda keunguan , tandan bunga bertangkai sangat panjang yaitu 15-20 cm dengan bunga 3-8 bunga. Daun kelopak hampir sama panjangnya dengan mahkota, tetapi sedikit sempit. Bibir berwarna merah muda dengan garis-garis yang berwarna ungu. Anggrek tanah tumbuh pada bermacam-macam keadaan tanah. Karena bentuk dan warna bunganya yang indah, banyak ditanam sebagai tanaman hias di halaman.
Familia : Orchidaceae 
Nama Daerah : Anggrek Tanah
Nama Asing : Pai cik, tze lan (Tionghoa), Bletilla (Inggris)

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis:
Rasa pahit, manis, dan kelat, agak sejuk. Berkhasiat sebagai pengelat (astringent), menghentikan pendarahan (hemostatic), anti-swelling, meningkatkan regenerasi jaringan.

Kandungan Kimia:
Umbi mengandung pati, bletilla-glucomannan (D-mannose ; D-glucose = 3 : 1)

Bagian yang Dipakai:
Umbi dikeringkan dan dijadikan bubuk.

Khasiat & Kegunaan:
  • Ingus berbau tidak sedap
  • TBC (tuberculose)
  • Abses paru-paru
  • Batuk (tusis)
  • Batuk rejan (pertusis)
  • Radang saluran nafas (bronchitis)
  • Pendarahan lambung dan usus
  • Radang payudara (puting pecah dan bengkak)
  • Mata ikan, bisul (furunculus)
  • Herpes
  • Terkilir/keseleo
  • dan lain-lain
Dosis Pemakaian:
  1. Pemakaian luar : umbi segar dihaluskan atau bubuk umbi ditambahkan air lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam : 3-15 gram bubuk umbi (kering), diseduh atau direbus lalu diminum.
Pemakaian Dalam:
  1. Bronkhitis yang disertai batuk darah : 3-6 gram bubuk umbi anggrek tanah diseduh dengan air mendidih secukupnya kemudian diminum selagi hangat.
  2. TBC paru (tuberculose) : 30-60 gram pahap/umbi bunga lili (Lilium sp.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, tambahkan 9 gram bubuk umbi anggrek tanah kemudian diminum.
  3. Batuk (tusis) : 10 gram pahap/umbi bunga lili (Lilium sp.) dan 10 gram kulit jeruk Mandarin kering (Citrus nobilis Lour), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu masukan 9 gram bubuk umbi anggrek tanah, kemudian diminum selagi hangat.
  4. Batuk rejan pada anak (pertusis) : Bubuk umbi anggrek tanah (sesuai dosis berdasarkan berat badan) diseduh dengan air mendidih secukupnya lalu diminum selagi hangat. Dosis sebagai berikut.
  • Usia anak kurang dari 1 tahun untuk berat badan per kg gunakan 0,15 gram bubuk umbi anggrek tanah (contoh berat badan 3 kg. bubuk umbi yang digunakan adalah 0,15 x 3 = 0,45 gram)
  • Usia anak lebih dari 1 tahun untuk berat badan per kg gunakan 0,20 gram bubuk umbi anggrek tanah (contoh berat badan 9 kg ; bubuk umbi yang digunakan adalah 0,20 x 9 = 1,80 gram)
    5. Abses paru-paru
  • 100 gram jali (Coix lachryma -jobi Bl.) direbus sampai lembut lalu masukkan 9 gram bubuk umbi anggrek tanah, kemudian dimakan.
  • 10 gram bubuk umbi anggrek tanah dan 1 butir telur ayam dikukus bersamaan sampai matang kemudian dimakan
   6.  Pendarahan lambung : 3-9 gram bubuk umbi anggrek tanah diseduh dengan air mendidih
         secukupnya lalu diminum selagi hangat.

   7. Sinusitis, ingus berbau tak sedap : 9 gram bubuk umbi anggrek tanah dan 10 gram bubuk
       sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) diseduh dengan air mendidih secukupnya
       kemudian diminum selagi hangat.

Pemakaian Luar:
  1. Bisul (furunculus), herpes : 10 gram bubuk umbi anggrek tanah, 10 gram bubuk sambiloto (Andrographis paniculata Nees), dan air secukupnya diaduk sampai rata lalu dioleskan pada bagian kulit yang sakit. Lakukan secara teratur.
  2. Radang Payudara (mastiotis) : Bubuk umbi anggrek tanah dan putih telur masing-masing secukupnya, dioleskan pada payudara. lakukan secara teratur.
  3. Mata ikan : Bubuk umbi anggrek tanah secukupnya dan cuka beras putih secukupnya diaduk rata lalu dioleskan pada mata ikan.
  4. Terkilir : Bubuk umbi anggrek tanah secukupnya dan arak putih secukupnya diaduk sampai rata kemudian dioleskan pada bagian terkilir/keseleo.
Catatan:
  1. Umbi anggrek tanah disebut juga pai cik, umbi bunga lili disebut pahap. Keduanya dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasi ke dokter.
Mudah-mudahan bahasan tentang manfaat dan khasiat tumbuhan anggrek tanah untuk pengobatan alternatif akan dapat membantu Anda sekeluarga. Sallam.