Khasiat Tanaman Mahkota Dewa

Khasiat Tanaman Mahkota Dewa
Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Berikut adalah info tentang manfaat tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) yang berasal dari Papua Irian Jaya, biasanya tumbuh sebagai tanaman peneduh. Ukuran sedang dengan tinggi mencapai 3 meter, berbatang pendek dan bercabang banyak. Buah mahkota dewa ini bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin beralur, berwarna merah menyala dan ketika muda berwarna hijau, yang tumbuh di batang utama hingga ranting. Daging buah berwarna putih, berserat dan berair, biji bulat, keras, berwarna coklat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecoklatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya. Daun bulat panjang, daun tunggal bertangkai pendek, runcing, menyirip dan rata, berwarna hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga muncul sepanjang tahun, tersebar dibatang atau ketiak daun, berwarna putih.
Selain manfaatnya, mahkota dewa mengandung racun yang menyebabkan mabuk dan kejang. Karenanya perlu diperhatikan dosis pemakaian dalam menggunakan tanaman obat ini.

Famili
Thymelaeaceae

Nama Lain
Makuto Rojo (Jawa)
Makuto Ratu
Obat Dewa
Pau (Obat Pusaka)
Crown of God
Boh Anggota Dewan
Simalakama (Malayu)

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Mahkota Dewa rasanya agak pahit dan mengandung :
  1. Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh.
  2. Saponin yang bermanfaat sebagai :sumber anti bakteri dab anti virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, dan mengurangi penggumpalan darah.
  3. Flavonid bermanfaat sebagai : melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurango kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner, berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakkan.
  4. Polifenol yang berfungsi sebagai anti histamin (anti alergi).
Khasiat Mahkota Dewa
Untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
1. Hepatitis
5 gram daging buah mahkota dewa kering yang telah diiris, 15 gram pegagan, 10 gram sambiloto kering dan 15 gram daun dewa, dicuci bersih semua bahan. Masak semua bahan dengan 5 gelas air sampai tersisa 3 gelas, saring dan dinginkan. Minum air ramuan tersebut 3x sehari masing-masing 1 gelas.

2. Kanker dan Tumor
5 gram buah mahkota dewa yang telah diiris dan dikeringkan dicampur dengan 15 gram temu putih, 10 gram sambiloto kering dan 15 gram cakar ayam kering, cuci bersih semua bahan, lalu rebus dengan 5 gelas air sampai tersisa 3 gelas, saring dan dinginkan. Minum ramuan 1 jam sebelum makan, dengan dosis 1 gelas dan maksimal 3 gelas sehari.

3. Diabetes Militus
Buah mahkota dewa matang sebanyak 5-6 buah, lalu iris tipis dengan menggunakan pisau dan cuci bersih;
Rebus bahan yang telah diiris dalam 5 gelas air sampai mendidih dan biarkan air rebusan tersisa sampai 3 gelas;
Saring air rebusan dan dinginkan
Minum air rebusan 3x sehari

4. Rematik dan Asam Urat
5 gram irisan daging buah mahkota dewa dan 15 gram akar sidaguri, 10 gram sambiloto kering, cuci bersih semua bahan. Rebus dengan 5 gelas air sampai tersisa 3 gelas, saring dan dinginkan. Minum 3x sehari masing-masing 1 gelas, diminum 1 jam sebelum makan.

Manfaat dan khasiat daun mahkota dewa untuk pengobatan : kanker, tumor, diabetes (kencing manis), pembengkakkan prostat, asam urat, darah tinggi (hipertensi), reumatik batu ginjal, hepatitis dan jantung.

Catatan :
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.
Demiakian info tentang khasiat tanaman Mahkota Dewa, semoga dapat membantu Anda sekeluarga dalam menjalani hidup yang sehat.

Manfaat Tanaman Kumis Kucing

Manfaat Tanaman Kumis Kucing
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
Artikel berikut yang akan dibahas yaitu tentang daun Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan salah satu tanaman obat berasal dari Afrika tropis, yang kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Kumis kucing adalah tanaman yang bisa diolah di ekstrasi  menjadi bahan obat tradisional, juga merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia yang mempunyai manfaat dan khasiat dalam mengobati berbagai macam penyakit.
Kumis kucing merupakan tanaman terna tegak, di bagian bawah buku-bukunya tumbuh akar dan tingginya mencapai 2 meter, batang persegi empat agak beralur berbulu/gundul. Daun bundar atau lonjong, lanset atau belah ketupat yang dimulai dari pangkal, ukuran daun panjangnya 1 - 10 cm dan lebar 7.5 mm, - 1,5 cm. Urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau  gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 - 29 cm. Bunga bibir, mahkota bersifat terminal berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7 - 29 cm, di bagian atas ditutupi bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, panjang tabung 10 - 18 mm, panjang bibir 4,5 - 10 mm, helai bunga tumpul, bundar, benangsari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga melebihi bunga bagian atas, kelopak bunga berkelenjar.. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1,75 - 2 mm gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 - 6 mm.
Kumis kucing tumbuh baik di iklim curah hujan yang ideal, dengan sinar matahari penuh tanpa ternaungi, karena akan menurunkan kadar ekstrak daun. Keadaan suhu udara sedang sampai panas, baik bagi pertumbuhan tanaman kumis kucing.

Familia:
Lamiaceae/Labiatae

Nama Asing:
  1. Inggris : Kidney tea plants/Java tea
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Kadar kalium tinggi, glikosida orthosiponin yang bagus untuk menurunkan kadar asam urat, fosfat, dan oksalat dari dalam tubuh, minyak astiri, senyawa terpenoid dan senyawa fenol seperti isopirman, flavonid, benzokromen dan turunan asam urat. Kumis kucing cenderung memiliki rasa pahit, agak asin, sepet, dan sejuk.

Nama Daerah:
  1. Melayu-Sumatera : kumis kucing, giri-giri merah
  2. Sunda : kumis kucing
  3. Jawa : remujeng
  4. Madura : sesalaseyan, songkot koceng
Khasiat dan Kegunaan :
  1. Memperlancar air kemih (diuretik)
  2. Antibakteri
  3. Rematik
  4. Radang ginjal
  5. Batu Ginjal
  6. Kencing manis
  7. Menurunkan kadar glukosa darah
  8. Infeksi kandung kemih
  9. Membersihkan empedu ginjal
  10. Menjaga tekanan darah
  11. Diabetes
  12. Asam Urat
  13. Encok,
  14. Masuk angin
  15. Keputihan
Pemakaian Dalam
  1. Kencing batu : 1 genggam daun kumis kucing direbus dengan 2 gelas air, hingga tersisa satu gelas dan minum ramuan ini sehari satu gelas sebelum tidur.
  2. Memperlancar air kemih (diuretik) : 30 gr daun kumis kucing, akar alang-alang 30 gr, lalu cuci hingga bersih, kemudian rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1.5 gelas. Minum 3x sehari sebanyak 1/2 gelas.
  3. Sakit Pinggang : 1 genggam daun kumis kucing direbus dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas dan minum ramuan ini sehari 1 gelas sebelum tidur. 
  4. Batu ginjal : daun kumis kucing 25 gr, daun ngokilo 25 gr, daun keji beling 25 gr, daun meniran dengan akarnya 25 gr, semuanya direbus dengan air sebanyak 4 gelas sampai mendidih. Minum habis air tersebur dalam sehari.
  5. Darah tinggi (menjaga tekanan darah) : 1 genggam daun kumis kucing direbus dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas dan minum ramuan ini sehari 1 gelas sebelum tidur.
  6. Infeksi kandung kemih : 5-10 helai daun kumis kucing direbus dengan setengah gelas air dan diminum 2 x sehari.
  7. Diabetes militus : 1 genggam daun kumis kucing direbus dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas dan minum ramuan ini sehari 1 gelas sebelum tidur.
  8. Asam urat : 4-5 helai daun kumis kucing di tambah 7 daun meniran direbus dengan air hingga tersisa setengahnya. diminum beberapa kali sehari.
  9. Masuk angin : tanaman kumis kucing sebanyak 30-60 gr (kering) atau 90-120 gr (basah) direbus dan diminum. Atau daun basah/kering diseduh sebagai teh.
  10. Batu ginjal : 3 genggam daun kumis kucing, 5 lembar daun keji beling, lalu rebus kedua bahan tersebut dengan 2 gelas air sampai mendidih samapi tersisa 1 gelas air. Minum secara teratur sehari 2 x.
  11. Encok : 4-5 helai daun kumis kucing di tambah 7 daun meniran direbus dengan air hingga tersisa setengahnya. diminum beberapa kali sehari.
  12. Keputihan : 1 genggam daun kumis kucing dan daun beluntas, rebus dengan air 1 gelas sampai mendidih dan tersisa setengahnya, ketika merebus tambahkan 10 biji kemukus dan 1 sendok teh jintan hitam. Setelah dingin air ramuan tersebut diminum secara rutin 2 x sehari.
  13. Rematik : 4-5 helai daun kumis kucing di tambah 7 daun meniran direbus dengan air hingga tersisa setengahnya. diminum beberapa kali sehari.
Catatan : Setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter.

Demikian infomasi tentang manfaat dan khasiat daun kumis kucing, mudah-mudahan berguna bagi kesehatan Anda.

Khasiat Tanaman Binahong

Khasiat Tanaman Binahong
Binahong (Bassela rubra linn)
Informasi ini membahas dengan detil tentang tanaman Binahong (Bassela rubra linn) dalam bahasa Latin-nya, adalah tanaman obat yang tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dan mempunyai banyak manfaat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit ringan maupun berat. Tanaman binahong ini berasal dari kawasan Afrika timur dan Madagaskar kemudian menyebar ke berbagai kawasan tropis. Binahong memiliki 2 varian dari tanaman ini yaitu:
Basella alba yang memiliki daun hijau gelap
Basella rubra yang memiliki batang dan tulang daun yang berwarna merah. Keduanya merupakan tumbuhan herba, merayap atau memanjat. Batangnya tidak berkayu dan sangat lemah, berbentuk bulat, lunak, bercabang. Batang yang merayap di atas tanah akan mengeluarkan akar. Daun tunggal, letaknya berseling. Bunganya majemuk keluar dari ketiak daun, panjang 3-21 cm, mahkota putih dengan ujung berwarna ungu. Buahnya buni, bulat, diameter 4-7 mm, masih muda hijau, setelah masak warnanya menjadi ungu. Bijinya satu, bulat, keras, warnanya merah keputihan.
Tumbuhan binahong ini sering dibudidayakan sebagai sayuran musiman. Daunnya dapat disayur, khasiat dari daunnya merupakan makanan yang baik digunakan sebagai sumber kalsium, zat besi, vitamin A dan C, sehingga di Cina dan negara-negara Asia lainnya bisa dijumpai pada sup atau masakan sayur. Sedang buahnya bila diperas mengeluarkan warna merah yang dapat digunakan untuk mewarnai bahan makanan. Kemampuan tumbuhnya yang cepat dan produktif menjadi alasan utama dijadikan tanaman hias. Tanaman ini merambat pada pagar atau pergola sebagai tanaman hias di depan rumah.

Familia : Basellaceae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Genus : AnrederaSpesies : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.

Nama Asing
  • Inggris : Heartleaf maderavine madevine
  • Cina : Dheng San Chi
Bagian yang dipakai
Umbi, batang dan daun

Nama Daerah
  • Sunda : Binahong, Gandoa
  • Bali :Gendola
  • Minangkabau : Lembayung
  • Jawa : Uci-uci
  • Madura : Kandula
  • Sulawesi Utara : Tatabuwe 
Manfaat dan Kegunaan :
  1. Membantu menyembuhkan luka setelah operasi
  2. Membantu meredakan sakit maag
  3. Membantu mengatasi disentri
  4. Menambah stamina dan kesegaran jasmani (ramuan ditambah dengan telur dan madu)
  5. Membantu mencegah stroke
  6. Obat asam urat alami
  7. Membantu meredakan sakit pinggang
  8. Membantu mengatasi kanker
  9. Sakit jantung
  10. Pembengkakan pada lever
  11. Kencing manis atau diabetes melitus
  12. Kerusakan pada ginjal
  13. Radang usus besar
  14. Luka berdarah
  15. Memar akibat terpukul
  16. Kena api
  17. Rematik
  18. Pegal linu
  19. Nyeri sendi
  20. Menghaluskan kulit
  21. Lemah syahwat 
Kandungan Kimia dan Farmakologis :
  1. Flavonid adalah untuk anti inflamasi atau anti peradangan, analgesik, anti-oksidasi
  2. Asam oleanolik adalah golongan untuk triterpenoid yang merupakan zat antioksidan pada tanaman. Mekanisme yang terjadi pada sifat perlindungan asam oleanolik mencegah masuknya racun kedalam sel dan kemudian meningkatkan sistem pertahanan sel.Zat anti inflamasi yang ada dalam asam oleanolik yang bisa mencegah terjadinya peradangan. Kandungan nitrit oksida yang ada di dalam oleanolik juga merupakan zat antioksidan juga mempunyai fugsi sebagai salah satu zat yang sangat kuat untuk membantu membunuh bakteri. Maka akan membantu menguatkan daya tahan sel juga membantu memperbaiki sel sehingga sel bisa beregenerasi dengan baik. Dan senyawa saponin triterpenoid membantu menurunkan kadar gula darah yang tinggi.
  3. Protein adalah berat molekul yang besar dan merupakan antigen yang bisa memacu terjadinya pembentukan antibodi, kemudian mengaktifkan kembali komplemen.Protein juga membantu menstimulasi produksi nitrit oksida yang membantu untuk meningkatkan aliran darah dan melancarkan sirkulasi darah yang akan membawa nutrisi ke dalam tiap jaringan sel. Nitrit oksida juga bisa merangsang tubuh untuk memproduksi hormon pertumbuhan yang mempunyai manfaat untuk menstimulasi pertumbuhan dan juga reproduksi sel yang mengalami kerusakan.
  4. Asam askorbat atau Vitamin C adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan memelihara membran mukosa, selain itu mempercepat terjadinya penyembuhan, maka serat dari kolagen yang terbentuk akan lebih kokoh dan membantu proses penyembuhan luka yang masih baru dan juga luka yang masih basah.
Pemakaian Luar :
  1. Luka berdarah : Daun binahong segar secukupnya dicuci bersih, kemudian haluskan dan tempelkan pada bagian luka yang sakit, lalu balut. Ganti 2 kali sehari
  2. Memar akibat terpukul : Daun dan batang tanaman binahong ditumbuk halus kemudian setelah itu dioleskan pada bagian yang sakit.
  3. Kena api : Daun dan batang tanaman binahong ditumbuk halus kemudian setelah itu dioleskan pada bagian yang sakit.
  4. Rematik : Daun dan batang tanaman binahong ditumbuk halus kemudian setelah itu dioleskan pada bagian yang sakit.
  5. Pegal linu : Daun dan batang tanaman binahong ditumbuk halus kemudian setelah itu dioleskan pada bagian yang sakit.
  6. Nyeri sendi : Daun dan batang tanaman binahong ditumbuk halus kemudian setelah itu dioleskan pada bagian yang sakit.
  7. Menghaluskan kulit : Daun dan batang tanaman binahong ditumbuk halus kemudian setelah itu dioleskan pada bagian yang sakit.
  8. Lemah syahwat : ambil getah daun binahong dan oleskan pada orgam vital pria, diamkan sekitar beberapa menit, kemudian Anda siap melakukan hubungan intim. atau batang tanaman binahong di rebus dengan menggunakan kencur, direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas air, setelah itu diminum setiap malam selama seminggu.
Pemakaian Dalam :
  1. Membantu menyembuhkan luka setelah operasi : ambil umbi binahong secukupnya saja, kemudian cuci sampai bersih, lalu direbus, kemudian disaring dan setelah dingin minum ramuan ini 2-3 kali dalam sehari.
  2. Membantu meredakan sakit maag : ambil umbi binahong secukupnya saja, kemudian cuci sampai bersih, lalu direbus, kemudian disaring dan setelah dingin minum ramuan ini 2-3 kali dalam sehari. atau 5-7 lembar daun binahong segar dicuci bersih, lalu direbus hingga mendidih, disaring. Diamkan hingga air rebusan tersebut dingin, kemudian minum 3 kali sehari sebelum makan. Reaksi yang mungkin timbul setelah meminum rebusan tersebut, perut akan terasa panas, sebagai reaksi bahwa daun binahong bekerja dalam perut
  3. Membantu mengatasi disentri : ambil umbi binahong secukupnya saja, kemudian cuci sampai bersih, lalu direbus, kemudian disaring dan setelah dingin minum ramuan ini 2-3 kali dalam sehari.
  4. Menambah stamina dan kesegaran jasmani : ambil umbi binahong secukupnya saja, kemudian cuci sampai bersih, lalu direbus, kemudian disaring dan setelah dingin minum ramuan ini 2-3 kali dalam sehari.(ramuan ditambah dengan telur dan madu)
  5. Membantu mencegah stroke : ambil umbi binahong secukupnya saja, kemudian cuci sampai bersih, lalu direbus, kemudian disaring dan setelah dingin minum ramuan ini 2-3 kali dalam sehari.
  6. Obat asam urat : ambil umbi binahong secukupnya saja, kemudian cuci sampai bersih, lalu direbus, kemudian disaring dan setelah dingin minum ramuan ini 2-3 kali dalam sehari.
  7. Membantu meredakan sakit pinggang : ambil umbi binahong secukupnya saja, kemudian cuci sampai bersih, lalu direbus, kemudian disaring dan setelah dingin minum ramuan ini 2-3 kali dalam sehari.
  8. Kanker : 30 gram daun binahong kering dan 1 liter air di rebus dengan hingga tersisa 600 ml air, lalu minum 3 kali sehari, masing-masing 200 ml.
Selain cara tersebut di atas bisa dengan cara umbi dikeringkan lalu ditumbuk sampai halus dan masukkan ke dalam kapsul 0.5 mh kemudian minumlah ramuan ini 3 kali dalam sehari.
Umbi binahong di campur daun dirih dan temulawak dengan perbandingan yang ganjil seperti 7 : 9 : 13 untuk membantu penyembuhan :
  1. Sakit jantung
  2. Pembengkakan pada lever
  3. Kencing manis atau diabetes melitus
  4. Kerusakan pada ginjal
  5. Radang usus besar
Catatan :Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.
Selamat mencoba dan memanfaatkan khasiat tanaman binahong untuk pengobatan alami Anda sekeluarga, semoga berguna.

Manfaat dan Khasiat Daun Dewa

Manfaat dan Khasiat Daun Dewa
Daun Dewa (Gynura segetum)
Penjelasan lengkap tentang manfaat dan khasiat daun dewa. Tanaman Daun Dewa (Gynura segetum) ini terhitung tumbuhan semak tahunan, tinggi kurang lebih 50 cm, warna tengguli, semakin tua bercabang banyak. Tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinggian 0 - 1.000 m di atas permukaan laut. Daun berwarna hijau tua dengan garis ungu di pinggirnya, warna daun bagian atas lebih tua daripada bagian bawah, kedua permukaan daun mempunyai bulu-bulu halus, bentuk daun bulat memanjang, dengan pinggir berlekuk, bertangkai daun amat pendek. Batangnya memiliki rambut halus, lunak, serta berwarna ungu kehijau-hijauan, tinggi batangnya cuma 10-25 cm. Bunganya muncul di ujung batang. Sebelum mekar, bunganya seperti kancing, berupa himpunan benang sari berwarna kuning cerah sesudah mekar. Mahkota bunga berwarna kuning dengan ujung merah kecoklatan. Bunga umumnya segera rontok, tidak jadi buah. Jika berbuah, memiliki bentuk lonjong dengan diameter 4-5 mm. Akarnya yang membentuk umbi dengan panjang kurang lebih 5-8 cm. Kulit umbi berwarna keabu-abuan, namun daging umbinya terlihat bening sampai keruh. Umumnya daun dewa diperbanyak secara vegetatif dengan stek batang, anakan/tunas, dan umbi.
Familia: Compositae.

Nama asing: Cina disebut san qi cao.

Nama daerah: Di Jawa disebut sambung nyawa. .Melayu disebut dengan beluntas cina, daun dewa, setawar barah, samsit.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Netral, rasanya khas, antikoagulan, mencegah pembekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan.

Kandungan kimia: Saponin, Minyak Atsiri, Flavonid

Bagian yang digunakan: Seluruh bagian tanaman

Khasiat menyembuhkan:
  1. Jantung koroner
  2. Stroke
  3. Penyempitan pembuluh darah
  4. Kolesterol tinggi
  5. Obat menghentikan pendarahan
  6. Menghilangkan panas
  7. Membersihkan racun
  8. Mengobati luka memar karena terpukul
  9. Antikoagulan
  10. Analgesik (meredakan rasa nyeri)
  11. Anti Inflamasi (anti radang)
  12. Infeksi kerongkongan
  13. Gigitan binatang berbisa
  14. Pendarahan setelah melahirkan
  15. Kejang pada anak
  16. Mencairkan pembekuan darah akibat pembengkakan
  17. Kanker payudara pada wanita
  18. Melancarkan sirkulasi darah
  19. Menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi)
  20. Pereda rasa nyeri
  21. Anti radang
  22. Meluruhkan kencing
  23. Penurun panas
  24. Kencing manis atau Diabetes melitus
  25. Pembersih racun dalam tubuh
  26. Pencegah kanker
  27. Luka bengkak akibat pukulan
  28. Haid tidak lancar
  29. Melancarkan peredaran darah
  30. Menghentikan pendarahan mimisan, batuk darah, dan muntah darah
  31. Luka bakar
  32. Penghambat pertumbuhan tumor
  33. Menurunkan kolesterol
  34. Membantu menyembuhkan TBC
  35. Menghambat pertumbuhan Kista pada rahim wanita
  36. Mengobati pendarahan pasca melahirkan normal
  37. Mengobati tulang patah
  38. Digigit binatang berbisa
  39. Pembengkakan pada payudara
  40. Reumatik persendian
  41. Batu ginjal, batuk sinusitis, radang tenggorokan. 
Bisa dengan daun segar yang disajikan langsung, untuk menjaga kesehatan di lalap mentah 3 lembar/hari, dan untuk mengobati penyakit di lalap mentah 7 lembar/hari, bila dimasak cukup 11 lembar daun dewa setiap hari. Atau dalam bentuk ekstrak, yaitu daun disterilkan dan dikeringkan. setelah benar-benar kering, daun digiling hingga menjadi tepung atau simplisia. Kemudian tepung disaring agar halus rata, lalu siap dimasukkan dalam kapsul.Prof Hembing, dalam paparannya, memasukkan daun dewa sebagai obat kanker/tumor selain temu putih. Daun dewa juga bisa untuk mengobati kesemutan, liver berlemak dan asam urat.

Daun dewa bukan hanya daunnya yang bermanfaat, juga umbinya dapat menghilangkan pembekuan darah di pembuluh darah, sehingga memungkinkan sebagai obat stroke dan jantung koroner. selain itu umbinya brerkhasiat untuk mengatasi bengkak karena memar, tulang patah, pendarahan sehabis melahirkan. (Dr. setiawan Dalimartha dan Hadi dari Atlas Tumbuhan Obat Indonesia)

Pemakaian dalam:
  • Obat Stroke, siapkan 30 gram umbi daun dewa, setelah dibersihkan lantas keringkan, tumbuk sampai halus. Ambil 1 sendok teh bubuk umbi daun dewa, campur dengan 5 butir biji ginko. Seduhlah didalam segalas air, campur sedikit madu, lalu diminum. Atau ambil 1 sendok makan bubuk umbi dewa, campur dengan 10 butir biji ginko kering yang sudah ditumbuk, lalu masukkan ke dalam kapsul, lalu kapsul siap diminum. Minum secara teratur sepanjang 1-2 bulan.
  • Obat rematik, 30 gram daun dewa segar, bersihkan lantas direbus. Lumatkan serta peras dengan diberi sedikit air, minum setiap hari. atau siapkan 30 gram daun tanaman daun dewa segar, 10 gram jahe merah, serta 30 gram akar sawi langit. Masukkan ke dalam 600 cc air, lalu rebus sampai tersisa 300 cc, di saring lalu diminum.
  • Obat Kencing Manis, 5 daun tanaman daun dewa segar, seduh dengan 110 cc air, minum 100 cc sekali dalam satu hari.
  • Obat Pendarahan dan Payudara Bengkak, 15 gram daun tanaman daun dewa, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa separuh, minum sesudah dingin, 1 hari 3 kali, setiap minum 1/2 gelas.
  • Panas dan kejang pada anak, daunnya ditumbuk, diperas lalu airnya diminum, 1 batang ditumbuk ambil airnya, dicampur arak, lalu diminum.
  • Obat Sakit Jantung, 10 gram umbi daun dewa segar ditumbuk halus, campur air 1/2 gelas, disaring, lalu minum tiap sore.
  • Obat Menurunkan Darah Tinggi, 7 lembar daun dewa yang lebar siap panen, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas, minum 2 kali sehari sesudah makan. Atau daun dewa tersebut dijadikan lalapan.
  • Obat Luka Memar, 20 gram daun dan umbi daun dewa, daun jarak 10 lembar, haluskan ke 3 bahan tersebut, lalu tempelkan pada daerah yang sakit. Atau untuk bengkak memar, umbi daun dewa sebanyak 6-9 gram dicuci bersih, diris-iris tipis, tambahkan arak kuning (wongciu) secukupnya, lalu di tim, minum selagi hangat.
  • Obat Kencing Manis, Diabetes, caranya meminum air rebusan daun tersebut yang sudah dikeringkan.
  • Obat Tidak datang Haid, 15-30 gram herba direbus campur dengan arak yang sudah dipanaskan , lalu diminum.
  • Obat Luka Terpukul dan Masuk Angin, 6-9 gram umbi segar ditambah arak kuning (wong ciu) secukupnya dipanaskan, lalu diminum.
  • Obat Ganglion, makan daun dewa segar sebanyak 7 lembar setiap hari.
  • Obat Demam Berdarah, 30 gram daun dewa direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, minum airnya selagi hangat, lakukan secara teratur 2 kali sehari.
  • Obat Jantung Koroner (penyempitan pada pembuluh nadi koroner yang memasok darah ke jantung), 30 gram daun dewa segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum selagi hangat, lakukan secara teratur 2 kali sehari.
  • Obat Keseleo, 30 gram daun dewa segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, minum airnya selagi hangat, lakukan secara teratur 2 kali sehari.
  • Obat Tumor/Kanker, 30 gram daun dewa segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, minum airnya selagi hangat, lakukan secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan 10-12 hari pengobatan dihentikan selama 3 hari, setelah itu pengobatan dapat dilanjutkan.
  • Obat wasir atau Ambeien, 15 gram daun dewa dan 90 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya dan dipotong-potong), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring tambahkan madu, lalu airnya diminum dan daging daun lidah buayanya dimakan. Apabila sudah parah, lakukan terapi berikut, ambil 2-3 lembar daun dewa remas agar keluar getahnya, dan masukkan ke anus.
Pemakaian luar:
  • Obat Penyakit Kutil, iris-iris daun dewa lalu tempel pada kutil, lalu dibalut. Atau 5 lembar daun dewa dihaluskan dan dioleskan pada kutil, lalu dibalut.
  • Obat Luka Bakar serta Luka Teriris, tumbuk umbi daun dewa, campur sedikit gula merah sampai jadi adonan seperti salep, oleskan ke bagian luka bakar atau luka teriris, lalu balut. atau untuk luka bakar daun dewa di cuci bersih, digilas (di tumbuk) halus, tambah sedikit gula merah sampai menjadi seperti salep, kemudian dioleskan ke bagian tubuh yang sakit dan dibalut.
  • Obat Gigitan Binatang Buas, tumbuk halus umbi daun dewa secukupnya, lalu oleskan ke bagian tubuh yang tergigit dan dibalut.
  • Obat Flek Hitam pada Wajah, ambil daun tanaman daun dewa yang mempunyai getah, lalu getahnya dioleskan pada flek hitam tersebut.
  • Obat digigit Ular/binatang lain, Umbi dan daun dewa secukupnya dicuci, lalu ditumbuk halus, tempelkan pada bagian yang tergigit, lalu dibalut.
Catatan : Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.

Begitulah topik kita kali ini mengenai manfaat dan khasiat tanaman daun dewa untuk kesehatan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit, selamat mencoba pengobatan alami dengan tanaman herbal.

Manfaat & Khasiat Tanaman Putri Malu

Manfaat & Khasiat Tanaman Putri Malu
Putri Malu (Mimosa pudica)
Berikut adalah lengkap tentang manfaat dan khasiat tanaman putri malu bagi kesehatan tubuh sebagai bahan obat herbal dan pengobatan tradisional. Putri Malu (Mimosa pudica) adalah perdu pendek anggota polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup (menguncup) dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Daun putri malu menutup ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula. Rangsangan tersebut juga dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti, walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan atau (tigmonasti). Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit. Tumbuhan putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora).
Putri Malu [Mimosa pudica Linn] sering tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu dan berduri. Putri Malu tumbuh liar begitu saja. Tanaman ini memiliki bentuk daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah-merahan). Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.

Familia: Fabaceae
Kerajaan : Plantae, Divisi : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Upafamili : Mimosoideae, Genus : Mimosa, Spesies : Mimosa pudica.
Nama daerah: Putri Malu

Nama asing: Filipina adalah makahiya berarti 'malu",dari Sinhala adalah nidikumba berarti "tidur", dari Tonga adalah mate-loi berarti "pura-pura mati", namanya dalam bahasa Cina berarti "rumput pemalu". Kata pudica sendiri dalam bahasa Latin berarti "malu" atau "menciut"

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
manis dan agak dingin, sedangkan efek farmakologisnya adalah sebagai sebagai penenang (tranquiliser), pelancar dahak (expectoran), sedative, anti batuk (antitusif), penurun panas (antipiretic), pelancar air kencing (diuretic), dan anti radang (anti-inflammatory).

Kandungan kimia: Mimosine

Bagian yang digunakan: Akar, daun, dan seluruh tanaman.

Manfaat dan kegunaan:
  1. Insomnia
  2. Bronkhitis
  3. Batuk berdahak
  4. Panas tinggi
  5. Herpes
  6. Reumatik
  7. Cacingan/Ascariasis
  8. Batu Saluran Kencing
Pemakaian dalam:
1. Untuk mengobati Insomnia (Penyakit susah tidur)
    Resep 1
    - Rebus daun putri Malu (Mimosa Pudica Linn.) sebanyak 30-60 gr.
    - Setelah dingin diminum.
    Resep 2
    - Daun Putri Malu/Si Kejut (Mimosa pudica Linn.) 15 gr, Sawi Langit (Vemonia cinerea) 15 gr.
      Calincing (Oxalis repens) 30 gr,
    - Semua bahan di rebus sampai mendidih.
    - lalu di minum.

2. Mengobati Bronkhitis Kronis
    Resep 1
    - Akar tanaman Putri Malu (Mimosa Pudica Linn.) 60 gr, dan Air 600 cc.
    - Semua bahan direbus dengan api kecil hingga tersisa 200 cc.
    - Dibagi 2 kali minum. 10 hari adalah 1 kuur.
    Resep 2
    - Mimosa pudica Linn. 30 gr, Akar peristrophe roxburghiana 10 gr
    - Keduanya direbus sampai mendidih
    - Dibagi menjadi 2 dosis/hari

3. Mengobati Batuk dengan dahak banyak
    - Rebus akar Putri Malu sebanyak 10-15 gr. dengan air secukupnya lalu di minum.

4. Mengobati Rheumatik
    - 15 gr akar Putri Malu (Mimosa Pudica Linn.) direndam dalam 500 cc arak putih selama 2
      minggu.

5. Cacingan/Ascariasis
    - Cuci 10-15 gr akar putri malu, lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
    - Setelah dingin disaring dan air saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

6. Batu Saluran Kencing
    - Cuci herba putri malu segar, lalu rebus dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
    - Setelah dingin disaring dan airnya diminum sekaligus.
    - Sebaiknya ramuan ini diminum pada malam hari.

Pemakaian luar:
Untuk Luka, Radang kulit bernanah (Pioderma) dan Herpes;
Tanaman putri malu segar dilumatkan, lalu ditempelkan ke tempat yang sakit.

Kontraindikasi :
  • Pemakaian akar tanaman putri malu [Mimosa pudica Linn]secara berlebihan atau melebihi dosis justru akan menyebabkan keracunan dan muntah-muntah.
  • Wanita hamil di larang memakai resep ini.
Catatan : Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.

Itulah khasiat putri malu bagi kesehatan tubuh, silahkan coba manfaatnya untuk penyembuhan alternatif dengan tanaman obat herbal alami.

Manfaat dan Khasiat Bunga Wijayakusuma

Manfaat dan Khasiat Tanaman Wijayakusuma
Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger)
Manfaat dan khasiat bunga Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger) yang termasuk jenis tanaman kaktus berasal dari Amerika tropika (Venezuela dan Caribia), dapat tumbuh subur di daerah sedang sampai tropis dengan tempat yang tidak terlalu panas. Merupakan tumbuhan terna, tumbuh tegak dengan tinggi 2-3 m, batang induk berbentuk silinder, batang ini terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil. Daunnya pipih, tebal dan berdaging, berbentuk lanset, tulang daun di tengah keras dan tebal, daun berwarna hijau dengan permukaan daun yang halus. Pada setiap tepian daun terdapat lekukan-lekukan yang ditumbuhi tunas daun atau bunga. Bunga wijayakusuma besar, berwarna putih, mempunyai tangkai yang lemas, panjangnya 13-15 cm, penampang bunga sekitar 10 cm, bunga ini hanya mekar pada malam hari dan beberapa jam saja lalu layu dan menjadi kuning. Tidak semua tumbuhan wijayakusuma dapat berbunga dengan mudah, tergantung iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaannya. Buahnya berwarna merah, bulat dan bergetah, bijinya banyak dan berwarna hitam. Perbanyakan tumbuhan ini dengan setek daun.

Familia: Cactaceae.
Sinonim: Cereus oxypetalus DC.

Nama Daerah: Kembang hongte.
Nama Asing: Tan hua (T), bakawali (M).

Sifat kimiawi dan efek farmakologi:
  1. Bunga : rasa manis, netral, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), menghentikan pendarahan (hemostatik), meredakan batuk dan dahak.
  2. Batang : rasa asin, masam, sejuk, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi).
Bagian yang digunakan: Bunga segar atau dikeringkan dan batang pemakaian segar.

Khasiat untuk menyembuhkan:
  • TBC paru dengan batuk, asma.
  • Batuk darah (hemopysis), muntah darah (hematemesis).
  • Pendarahan pada wanita (uterine bleeding).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Infeksi tenggorokan (Pharyngitis).
  • Radang lambung (gastritis).
  • Susah buang air besar (Constipatio).
  • Bisul (furunculus), luka berdarah, bengkak.
  • Lemah, meningkatkan stamina.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : batang segar digiling lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 3-5 bunga atau sekitar 10-20 gram, direbus lalu diminum airnya setelah disaring.
Pemakaian luar:
  1. Bisul (furunculus), bengkak, luka berdarah : batang atau daun segar wijayakusuma digiling hingga halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut.
Pemakaian dalam:
  1. TBC paru dengan batuk, batuk darah (hemoptysis), radang tenggorokan (pharyngitis) : 3-5 kuntum bunga wijayakusuma, 75 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, 15 gram gula, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan airnya diminum hangat-hangat.
  2. Asma : 3-5 bunga wijayakusuma, tambahkan gula batu dan air secukupnya, ditim, lalu diminum airnya.
  3. Sukar buang air besar atau sembelit (Constipatio) : 20 gram bunga dan batang wijayakusuma, 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu  diminum airnya setelah disaring.
  4. Pendarahan rahim pada wanita (uterine bleeding) : 2-3 kuntum bunga wijayakusuma, 1 ons daging sapi tanpa lemak, ditim, setelah matang dimakan bersama nasi.
  5. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 5 kuntum bunga wijayakusuma, 75 gram akar alang-alang (imperata cylindrica [L.] Beauv.), 15 gram jamur kuping hitam (Auricularia Sp.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  6. Lemah, meningkatkan stamina : 3 bunga wijayakusuma, 10 buah angco (Fructus jujubae) , 15 gram kie cie (Fructus lycii), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya, sedangkan angco dan kie cie dapat dimakan.
Catatan: Angco dan kie cie dapat dibeli di supermarket. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.

Terima kasih telah berkunjung dan menyimak artikel lengkap tentang pengobatan tradisional alami mengenai khasiat dan manfaat tanaman bunga wijayakusuma untuk kesehatan tubuh kita.

Manfaat & Khasiat Tanaman Waru Landak

Manfaat & Khasiat Tanaman Waru Landak
Waru landak (Hibicus mutabilis)
Berikut ini artikel lengkap mengenai manfaat dan khasiat tanaman Waru landak (Hibicus mutabilis) biasa tumbuh pada ketinggian 1-900 m di atas permukaan air laut, sering ditanam di taman-taman, di halaman rumah sebagai tanaman pagar atau tumbuh liar di hutan dan di ladang. Perdu tegak dengan beberapa percabangan, tingginya 2-5 m, dilapisi dengan rambut halus. Daunnya tunggal, besar, letak berseling, kedua permukaan daun dilapisi rambut halus dengan tangkai daun yang panjangnya 5-8 cm, panjang daun 10-20 cm, lebar 9-22 cm, bercagap menjari 3-5, pangkal berlekuk, ujung runcing, tepi bergerigi. Bunga dengan diameter 7-10 cm, keluar dari ketiak daun atau berkumpul di ujung tangkai, pagi hari warnanya putih atau merah dadu pada sore hari menjelang layu warnanya berubah merah. Buah waru landak ini bulat, panjang 2-5 cm, dipenuhi rambut kasar, bijinya berlekuk. Lendir dari daun-daunnya ini dipakai oleh penduduk untuk melunakkan dan mematangkan bisul yang keras.
Familia: Malvaceae.

Nama daerah:
  1. Jawa : waru landak (Jawa).
  2. Maluku : saya ngali-ngali (Ternate).
Nama asing: Mu fu rong (T), rose changeante (P), changeable rose-mallow, coffonrose hibiscus leaf, confederate rose, cotton rose, rose changeante, white mallow (I), amapola, mapula (F), bunga rotan (M).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Agak pedas, sejuk, berkhasiat sebagai antibiotic, antiradang (antiinflamasi), membersihkan darah, menghilangkan bengkak (antisweeling), melancarkan pengeluaran nanah, menghentikan pendarahan (hemostatik). Herba ini masuk meridian paru-paru dan hati (lever).

Kandunga kimia:
  • Bunga mengandung anthocyanin, isocuercitrin, hyperin, hyperosid, rutin, quercetin-4-glucosida, spiraeosida, quercimeritrin, cynidin 3,5-diglucosida, cynidin 3-rutinoside-5-glucosida.
  • Daun mengandung tannin, phenol, asam amino, reducing sugar.
Bagian yang digunakan:
Bunga, daun, dan akar. Bunga dan akar dikeringkan, daun dapat digunakan segar atau dikeringkan dengan menjemur dibawah pelindung, lalu dihaluskan hingga menjadi bubuk.

Khasiat untuk menyembuhkan:
  • Infeksi paru-paru (pulmonary empyema).
  • Batuk darah akibat batuk lama ( Hemoptysis).
  • Muntah darah( Hematemesis).
  • Darah haid terlalu banyak (Menorrhagia).
  • Keputihan(Leucorrhea).
  • Mata merah dan bengkak (Conjunctivitis).
  • Bisul (Furunculus).
  • Luka tersiram air panas.
  • Radang kulit bernanah (pioderma).
  • Radang payudara (mastitis).
  • Radang saluran dan kelenjar limfe (lymphadenitis)
  • Kanker esophagus, cardia (jantung), stomach (lambung), paru-paru, payudara dan kulit.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : Daun dan bunga segar dihaluskan lalu ditempelkan pada tempat yang sakit atau daun dan bunga kering dihaluskan hingga menjadi bubuk, tambahkan salep Vaseline lalu ditempelkan pada bagian yang sakit; campuran diatas dengan konsentrasi 25% disebut Hibicus ointment; Akar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 10-30 gram bunga dan daun tanaman waru landak kering atau 50-150 gram yang segar, direbus lalu diminum airnya; Atau 30-60 gram akar segar direbus lalu diminum airnya.
Pemakaian luar:
  1. Luka tersiram air panas : bunga waru landak kering secukupnya dihaluskan hingga menjadi bubuk, tambahkan minyak wijen (Sesamum indicum L.) secukupnya lalu diaduk, kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit.
  2. Koreng, borok (ulcus), bisul (furunculus), radang kulit bernanah (pioderma): daun dan bunga waru landak kering secukupnya dihaluskan hingga menjadi bubuk, tambahkan salep Vaseline dengan konsetrasi 25%, lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  3. Bisul (furunculus), radang kulit bernanah (pioderma) : daun dan bunga segar secukupnya digiling halus, tambahkan jus daun lidah buaya (Aloe vera L.), diaduk lalu ditempelkan pada kulit yang sakit.
  4. Rematik persendian : daun waru landak dikeringkan dan digiling halus, ditambah bubuk jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan lidah buaya (Aloe vera L.) masing-masing secukupnya lalu dicampur dan dioleskan pada bagian yang sakit.
  5. Gondongan (Parotitis epedemica) : daun dikeringkan hingga menjadi bubuk lalu tambahkan putih telur, diaduk lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  6. Bisul (furunculus), radang kulit, borok : daun dan bunga waru landak dikeringkan, digiling halus lalu tambahkan minyak kelapa (Cocos nucifera L.) atau Vaseline, diaduk lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  7. Radang vagina : 500 gram daun waru landak direbus dengan 1,5 liter air sampai matang, didinginkan, disaring lalu digunakan untuk memncuci vagina.
Pemakaian dalam:
  1. Influenza : 30 gram tumbuhan waru landak dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc lalu airnya diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  2. Batuk kronis : 60 gram bunga waru landak, 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis [Lour] Merr.) dan 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) direbus dengan 600 cc air dengan api kecil selama 30 menit, disaring  lalu airnya diminum dan jamurnya dimakan.
  3. Batuk darah (hemoptysis) : 10 kuntum bunga waru landak direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
  4. Gangguan paru-paru kronis : 20-30 gram bunga waru landak kering dan 10-20 gram gula batu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  5. Muntah darah (hematemesis), darah haid terlalu banyak (menorrhagia), bisul (furunculus), abses paru : 10-30 gram bunga waru landak kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  6. Mencegah dan mengatasi kanker payudara : 10-30 gram bunga waru landak kering, 30 gram rumput lidah ular bunga putih (Hedyotis diffusa Willd.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan secara rutin.
  7. Mencegah dan mengatasi kanker kulit : 10-30 gram tumbuhan waru landak kering atau 50-150 yang segar dan 10 gram wortel (Daucus carota  L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  8. Gangguan menstruasi : 9-13 gram kulit tanaman dicuci, tambahkan gula merah secukupnya lalu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  9. Sakit waktu haid (dysmenorrhoea) : 7 tangkai bunga dan gula secukupnya, masukan 150 cc air lalu ditim selama 1 jam, disaring lalu airnya diminum.
  10. Pendarahan rahim : Cara ke-1 : 10-30 gram bunga direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring  lalu airnya diminum; Atau Cara ke-2 : 30 gram waru landak dan 150 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum dan akar rimpang teratainya dimakan.
Catatan:
  1. Efek farmakologis tanaman obat ini menghambat sel kanker lambung.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.
Demikian artikel detil manfaat dan khasiat tanaman waru landak untuk kesehatan tubuh manusia, semoga bermanfaat dalam upaya menyembuhkan penyakit dengan pengobatan tradisional menggunakan tumbuhan herbal.

Khasiat dan Manfaat Tanaman Trengguli

Khasiat dan Manfaat Tanaman Trengguli
Trengguli (Cassia fistula)
Pembahasan lengkap tentang manfaat dan khasiat tanaman Trengguli (Cassia fistula) bagi kesehatan, tumbuhan Trengguli berasal dari India dan menyebar ke negara lainnya. Di Jawa sering ditemukan di hutan-hutan terbuka, pada daerah-daerah ketinggian 400 m di atas permukaan air laut. Pada tempat-tempat di atas ketinggian tersebut pertumbuhannya kurang baik dan tidak mau berbunga.
Karena bentuk tajuk serta bunganya yang indah, tumbuhan ini digemari sebagai tanaman hias juga sebagai tanaman peneduh di pinggir jalan. Trengguli secara ilmiah memperbanyak diri dengan biji dan sebagai tanaman hias diperbanyak juga dengan setek batang. Selain sebagai tanaman hias, kulit batang trengguli dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional dan daunya untuk pupuk hijau. Habitus pohon, tahunan, tinggi mencapai 15 m. Daun menyirip genap dengan anak daun 3-8 pasang, bentuk bulat telur memanjang, serupa kulit, panjang 6-20 cm, lebar 3-9 cm,. pada waktu-waktu tertentu daun-daun menggugurkan diri. Bunga tersusun dalam rangkaian tandan yang panjangnya 15-40 cm, baunya harum dan berwarna kuning menyala. Karena mahkota bunganya berguguran serempak maka di bawah pohon sering terbentuk “permadani” yang terdiri dari bagian-bagian bunga tersebut karena itu tumbuhan ini sering pula disebut “golden shower”. Buahnya berbentuk polong yang bulat, berwarna coklat kehitaman, berisi 40-100 biji.
Familia: Casiaceae (Leguminosae).

Nama asing:
Raja-pruk (Th), kasia sena, bereksa (M), indische goudenregen, trommelstokkenboom (B), pudding pipe tree, indian laburnum, golden shower (I), caneficier, rohren kassie, cana fistula (S), fistula (F), Wang chin yi (T).

Nama daerah:
  1. Sumatra : bak baruktha (Aceh), kayu raja, biraksa (Melayu).
  2. Jawa : bubundelan bumbungdelan, bondel tanggoli, trangguli (Sunda), keyok, klohor, peyok, piyok, tangguli, tengguli, trengguli (Jawa), kalabur, klohor (Madura).
  3. Nusa Tenggara : tangguli (Bali), kunjur, ketoka (Sumba), klowang (flores), nain-nain (Timor.)
  4. Sulawesi : kayu raja (Makasar), pongraja (Bugis.)
  5. Kalimantan : tilai (Dayak).
  6. Maluku : papa pauno (Ambon).
Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Manis, berkhasiat sebagai pengelat (astringent), pencahar (purgatif), penurun demam (febrifuge).

Kandungan kimia: Buahnya mengandung saponin, tannin, gom,gula, hidroksimetil, oxymethyl-anthaquinon, asam hidrosianik, asam sitrat, pectin.

Bagian yang digunakan: Akar, buah, daun dan biji.

Berkhasiat menyembuhkan:
  • Kepala pusing.
  • Urat saraf lemah, lelah (neurasthenia).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Tetanus.
  • Sembelit (constipatio).
  • Wasir (hemorrhoid).
  • Kencing batu.
  • Cacar sapi (Variola), cacar air (varicella).
  • Eksim (eczema).
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : akar atau kulit pohon dicuci lalu dihaluskan, dioleskan atau ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam : 15-60 gram buah atau daun, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian dalam:
  1. Kepala pusing : 30 butir biji trengguli, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air sampai mendidih kemudian airnya diminum, biji trenggulinya dimakan.
  2. Urat saraf lemah, lelah (neurasthenia) : 60 gram daging buah trengguli direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, sesudah dingin disaring, tambahkan madu seperlunya lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  3. Susah tidur (Insomnia) : 15 gram asam (daging buah) trengguli,  30 gram daun kangkung (Ipomea aquatic Forsk.), 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 1 sendok teh biji ketumbar (Coriadrum sativum L.), 1 sendok teh  jinten (Cuminum cyminum L.) dan gula enau secukupnya (Arenga pinnata Merr.), semuanya direbus dengan  800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  4. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : cara ke-1  : 30 gram daging buah trengguli dicuci bersih dan dihaluskan, tambahkan 4 sendok makan madu murni dan 50 cc air panas, disaring lalu diminum, lakukan dua kali sehari;  cara ke 2 : 30 gram buah trengguli, 10 gram kayu manis., 20 gram kencur (Kaempferia galangal L.), 50 gram seledri  (Apium graveolens L.), 20 gram daun saga manis (Abrus precatorius L.), 15 gram daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.), dicuci lalu direbus dengan  800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc. Cara ke-3  : 30 gram daging buah trengguli, 50 gram akar alang-alang (Imperata cylindrical L.), 20 gram daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus Bl.), 15 gram daun meniran (Phyllanthus urinaria L.), 15 gram daun kejibeling (Strobilanthes crispus Bl.), 15 gram daun pegagan (Centella asiatica [L.] Urban.) dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 600 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc.
  5. Meningkatkan stamina tubuh : 60 gram daging buah asam trengguli direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan diamkan beberapa saat kemudian diminum sebanyak 200 cc setiap dua kali sekali.
  6. Sembelit (constipation) : 30 gram daging buah trengguli, 30 gram daun ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.), 15 gram daun iler (Coleus atropurpureus Benth.), 15 gram daun pegagan (Centella asiatica [L.] Urb), ½ lembar daun papaya (Carica papaya L.), dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc.
  7. Wasir (hemorrhoids) : 20 gram daun trengguli, 20 gram daun petikan cina (Euphorbia thymifolia Burm.), 20 gram daun pegagan (Centella asiatica [L.] Urb), dan 30 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu diminum airnya untuk dua kali sehari, setiap kali sebanyak 150 cc.
  8. Kencing batu : 15 gram daging buah trengguli, 30 gram daun kejibeling (Strobilanthes crispus Bl.), 30 gram daun sendok/daun urat (Plantago mayor L.), dan 30 gram daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus Bl.) direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  9. Cacar air (varicella) : 20 gram daging buah trengguli, 15 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram kencur (Kaempferia galangal L.), 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.), 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram kunyit (Curcuma longa L.), dan 20 gram daun ketumbar (Coriandrum sativum L.) dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali sebanyak 100 cc.
  10. Cacar sapi (Variola) : 30 gram daging buah trengguli, 15 gram kunyit (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram daun jombang (Taraxatum mongolicum Hand-mazz.), 3 butir bawang merah (Allium cepa L.), ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), dan 1 jari pulasari (Alyxia reinwardtii Bl.) dicuci dan ditumbuk seperlunya lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 450 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali 150 cc.
Pemakaian luar:
  1. Cacar air (varicella), cacar sapi (variola) : 60 gram akar trengguli dicuci dan ditumbuk seperlunya lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu dipakai untuk melumas kulit yang terkena cacar. Lakukan tiga kali sehari.
  2. Eksim (eczema) : 20 gram akar trengguli dicuci bersih kemudian dimemarkan atau ditumbuk kasar lalu dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
Catatan: Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.
Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman herbal sangat dianjurkan sebagai pilihan pengobatan alternatif penyembuhan berbagai penyakit, salahsatunya dengan memanfaatkan khasiat tanaman trengguli. Selamat mencoba.

Manfaat dan Khasiat Tanaman Teratai

Manfaat dan Khasiat Tanaman Teratai
Teratai (Nelumbium nelumbo)
Kali ini kita bahas tentang manfaat dan khasiat tanaman Teratai untuk kesehatan tubuh. Teratai (Nelumbium nelumbo) merupakan tumbuhan air yang indah, berasal dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan di perairan dan kolam, seringkali tumbuh liar di rawa-rawa. Daunnya biasa digunakan sebagai bahan pembungkus, rimpang muda, dan biji bisa dimakan. Pemeluk agam Buddha menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian, tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan sang Buddha sedang duduk bersemedi diatas bunga teratai. Tumbuhan air, menahun, dan tumbuh tegak. Akar rimpang tebal, bersisik, dan tumbuh di bawah tanah. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat dengan diameter 0,5-1 cm dan panjangnya 75-150 cm. Permukaan daun berlilin, warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tegak agak mencekung, tulang daun tersebar dati pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat dan kokoh, panjang tangkai bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, mahkota bunga banyak dan lebar, warna merah jambu, putih dan kuning, benang sari banyak, kepala sari kuning. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari, setelah layu mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah. Dasar bunga berbentuk kerucut terbalik, dengan ujung datar, semacam spons yang berlubang-lubang berisi 15-30 biji, pada waktu mekar warnanya kuning kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam, diameter 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon, biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman,umurnya kira-kira satu bulan sejak bunganya mekar.

Familia: Nymphaeaceae.
Sinonim: Nelumbium nuciferum Gaertn. = Nelumbium speciosum Wiild. = Nelumbo nucifera Gaertn. = Nymphaea nelumbo L. = Nymphaea indica major Rumph.

Nama asing: Lien (T), baino (F), lotus, lotusblume (B), secred lotus, indian lotus, pink lotus, lotus (I).

Nama daerah: Padma, seroja, terate, tarate, teratai besar.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
  • Biji : memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal, dan menguatkan limpa..
  • Tunas biji teratai : menghilangkan panas dalam jantung, menurunkan panas (antipiretik), menghentikan pendarahan (hemostatik) menahan ejakulasi dini.
  • Kulit biji teratai : menghentikan pendarahan (hemostatik) menghentikan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab dari usus.
  • Benangsari : menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakuasi dini dan menghentikan pendarahan (hemostatik).
  • Penyangga bunga (receptacle) : membuyarkan darah beku, menghentikan pendarahan (hemostatik).
  • Batang teratai (tangkai bunga, tangkai daun) : menurunkan panas (antipiretik), dan memperlancar buang air kecil (diuretik).
  • Daun : membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menghentikan pendarahan (hemostatik).
  • Dasar daun : menurunkan panas (antipiretik), menormalkan menstruasi, menguatkan kehamilan.
  • Rimpang : dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas (antipiretik), membuyarkan darah beku. Bila dimasak berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan (stomakik), penambah darah, membantu pertumbuhan otot dan menyembuhkan diare.
  • Akar : menghentikan pendarahan (hemostatik), membuyarkan darah beku, penenang (sedatif).
Kandungan kimia:
  1. Bunga : kuersetin, luteolin, isokuersitrin, kaempferol.
  2. Benangsari : kuersetin, luteolin, isokuersitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid.
  3. Penyangga bunga (receptacle) : protein, lemak, karbihidrat, karoten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbin.
  4. Biji : kaya akan pati juga mengandung raffinosa, protein, lemak, karbihidrat, kalsium, phosphor, dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferin, oxoushinsunine, N-norarmepavin.
  5. Tunas biji teratai : liensinin, isoliensinin, neferin, nuciferin, pronuciferin, lotusina, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin.
  6. Rimpang : pati, protein, asparagin, vitamin C, selain itu juga mengandung katekol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocynidin, leucodelphinidin, peroksidase, dan lain-lain.
  7. Akar : zat tanat dan asparagin.
  8. Daun : roemerin, nuciferin dan nornuciferin.
  9. Tangkai daun : roemerin, nornuciferin, resin, dan zat tanat.
  10. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan niji dan tangkai teratai berkhasiat antihipertensi.
Bagian yang digunakan:
Seluruh tumbuhan, daun dan tangkai, bunga dan benangsari, biji dan penyangga bunga yang seperti tawon (receptacle), serta tunas biji. Pemakaian  segar atau yang telah dikeringkan.

Manfaat dan khasiat:
1. Biji :
  • Gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion);
  • Diare, disentri;
  • Radang usus kronis (enteritis kronis);
  • Hepatitis;
  • Muntah-muntah (hiperemesis);
  • Kanker (nesopharynx);
  • Lesu tidak bersemangat (neurasthenia);
  • Susah tidur (insomnia), banyak mimpi ;
  • Mimpi basah (spermatorrhea);
  • Buang air kecil terasa sakit dan keruh (disuria);
  • Keputihan (leukorrhea), pendarahan pada wanita;
2. Tunas biji teratai :
  • Demam, rasa haus;
  • Jantung berdebar (palpitasi);
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi);
  • Muntah darah (hematemesis);
  • Ejakuasi dini;
  • Susah tidur (insomnia);
  • Mata merah dan bengkak;
3. Benangsari :
  • Pendarahan seperti muntah darah (hemetemesis), disentri;
  • Keputihan (leukorrhea);
  • Sering buang air kecil/beser;
  • Tidak dapat menahan buang air kecil (enuresis);
4. Receptacle (dasar bunga) :
  • Pendarahan sewaktu hamil;
  • Keluar cairan (lochia) yang berlebihan setelah melahirkan;
  • Darah haid berlebihan (metrorrhagia);
  • Sakit perut bawah akibat sumbatan darah;
  • Buang air besar berdarah (hematuria);
5. Akar rimpang :
  • Demam, rasa haus;
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi);
  • Sakit jantung;
  • Gangguan lambung;
  • Kurang darah (anemia);
  • Batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis), mimisan;
  • Kencing darah (hematuria), buang air kecil panas dan merah, buang air besar berdarah (melena);
  • Gangguan pada mati haid (menopause);
  • Neurosis,
  • Wasir (hemorrhoids);
6. Daun :
  • Pingsan karena hawa panas (heat sroke);
  • Pusing (vertigo), sakit gigi;
  • Diare karena panas atau lembab;
  • Beri-beri;
  • Pendarahan seperti mimisan, muntah darah (hematemesis), buang air besar berdarah (melena);
  • Pendarahan pada wanita;
7. Dasar daun :
  • Disentri, diare;
8. Batang :
  • Pingsan karena hawa panas (heat sroke);
  • Dada terasa tertekan karena panas atau lembab;
  • Diare;
  • Muntah (hisperemesis);
  • Keputihan (leucorrhea);
9. Bunga :
  • Luka terpukul (trauma);
  • Pendarahan;
  • Radang kulit bernanah (pioderma);
10. Tepung rimpang :
  • Menambah selera makan (stomakik);
  • Badan lemah dan kurang darah (anemia);
  • Diare.
Dosis pemakain:
  1. Pemakaian luar : ruas akar teratai dicuci lalu dijus, airnya sebagai obat tetes.
  2. Pemakain dalam (minum) :
  • Rimpang : 240 gram, direbus atau dijus;
  • Daun : 5-12 gram, direbus lalu airnya diminum;
  • Tangkai : 3-5 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Bunga : 3-5 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Benang sari : 3-10 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Receptacle : 10-15 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Biji : 5-12 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Tunas biji teratai : 1,5-3 gram, , direbus lalu airnya diminum;
Pemakain luar:
  1. Mimisan (keluar darah dari hidung) : ruas akar teratai dicuci bersih lalu dijus, airnya diteteskan ke hidung.
Pemakaian dalam:
  1. Demam, sakit tenggorokan, tenggorokan kering dan basah : 30 gram rimpang teratai, 15 gram tebu (Saccharum officinarum) yang telah dibuang kulitnya dan 1 buah pir. Semua bahan diblender, disaring lalu airnya diminum.
  2. Sakit kepala : 15 gram daun teratai kering (ho lien ye), 6 gram bunga ros/mawar kering (Rosa chinensis Jacq.), dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  3. Batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis) : rimpang teratai dicuci bersih lalu dijus sampai terkumpul 200 cc kemudian airnya diminum.
  4. Batuk darah (hemoptysis), radang kelenjar gondong (parotitis) dan demam : 30 gram rimpang teratai dan 30-60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.). dicuci lalu direbus dengan air secukupnya, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  5. Mimisan, batuk darah (hemoptysis) : akar rimpang teratai, kangkung (Ipomoea reptans Poir.), dan lobak (Raphanus sativus L.) masing-masing secukupnya, dicuci dan dijus lalu diminum.
  6. Pendarahan pada telinga, hidung, mulut dan alat genitalia : 100 gram rimpang teratai dan 100 gram bunga delima (Punica granatum L.) direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum sedangkan akar teratai dan bunga delimanya dapat dimakan.
  7. Pendarahan pada rahim : 100 gram rimpang teratai, 30 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), dan 10 buah kurma, dimasak sesuai selera lalu dimakan.
  8. Menghentikan pendarahan (hemostatik) : cara ke-1 : 100 gram rimpang teratai dan 30 gram daun hia/baru cina (Artemisia vulgaris L.) direbus dengan 300 cc, setelah dingin airnya diminum, sedangkan rimpang teratainya dapat dimakan; Atau cara ke-2 : 200 gram rimpang teratai segar dan 60 gram daun dewa segar (Gynura segetum [Lour] Merr.) dicuci lalu dijus, tambahkan gula merah secukupnya kemudian diminum, lakukan 2-3 kali sehari; Atau cara ke-3 : 200 gram rimpang teratai segar dan 100 gram kucai segar (Allium odorum Linn.) diblender, lalu direbus, setelah dingin airnya diminum. Atau cara ke-4 : 30 gram rimpang teratai dan 10 gram jamur kuping hitam (Auricularia auricula), dicuci dan dipotong-potong lalu ditumis (bisa ditambah bahan lain yang disukai), setelah matang dimakan.
  9. Mengatasi pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis) : 30 gram rimpang teratai dipotong-potong, 20 gram jali (Coix lacryma jobi L.), 20 gram rumput laut, 100 gram kacang hijau (Phasiolus radiatus Linn.), 30 gram kacang cuka dan gula pasir secukupnya. Rendam secara terpisah jali, rumput laut, dan kacang hijau. Masak semua bahan menjadi bubur, lalu makan setelah agak dingin.
  10. Darah tinggi (hipertensi) : cara ke 1 : 10 gram biji teratai/lien ce dan 15 gram tunas biji teratai (Lien sim), direbus dengan 40 cc air sampai tersisa 200 cc, lalu airnya diminum seperti teh dan biji teratainya dimakan, lakukan setiap hari; cara ke 2 :  10 - 15 gram biji teratai/lien ce direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, lalu diminum sebagai teh; dapat juga tunas biji teratai digiling halus, diseduh dengan air panas lalu diminum; cara ke 3 : 30 gram biji teratai/lien ce, 75 gram seledri (Apium graveolens Linn.) dan 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) yang telah direndam terlebih dahulu, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin airnya diminum sedangkan biji teratai, seledri dan jamur putihnya dapat di makan, lakukan setiap hari; cara ke 4 : 30 gram biji teratai/lien ce, 75 gram seledri segar (Apium graveolens Linn.), 50 gram asparagus segar (Asparagus officianalis L.), 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) dan 20 butir kacang cuka. Semua bahan tersebut dimasak sesuai selera lalu di makan.
  11. Mengatasi sakit lambung dan usus pada usia lanjut : 20 butir biji teratai/lien ce (direndam dahulu), rimpang teratai secukupnya dan 30 gram kacang tanah (Arachies hypogaea), dimasak sop setelah matang dimakan.
  12. Radanhg usus (enteritits), muntah (hisperemesis), diare : 30 gram rimpang teratai dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu diblender, kemudian diminum.
  13. Muntah (hisperemesis) : lendir dari tangkai daun dan tangkai bunga teratai masing-masing 1 sendok teh, diseduh dengan 200 cc air panas, diminum selagi hangat. Lakukan satu kali sehari.
  14. Muntah (hisperemesis), diare : 50 gram rimpang teratai segar, dan 15 gram jahe dicuci lalu dijus kemudian diminum. Lakukan 3 kali sehari.
  15. Disentri : 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dicuci lalu diparut atau dijus, air perasannya ditambahkan 100 cc air lalu dipanaskan hingga mendidih, setelah dingin ditambahkan 1 sendok makan madu, diaduk kemudian diminum.
  16. Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever : 100 gram rimpang teratai dan 50 gram akar alang-alang segar (Imperata cylindrica L.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 500 cc air bersih hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum seperti teh.
  17. Menghilangkan gangguan lever dan empedu, menurunkan tekanan darah (hifotensif dan mengembalikan nafsu makan : 30 gram rimpang teratai dimasak dengan 500 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus Linn.) atau 60 gram jali (Coix lacryma-jobi L.), kemudian dimakan.
  18. Meningkatkan fungsi jantung, melancarkan peredaran darah, menormalkan tekanan darah, mengembalikan nafsu makan, dan sebagai penenang (sedatif) : 30 gram biji teratai (Lien ce) dimasak dengan 60 gram jali (Coix lacryma jobi L.) sampai menjadi bubur lalu setelah dingin dimakan buburnya.
  19. Jantung coroner : cara ke 1 : 100 gram rimpang teratai segar dan 100 gram akar alang-alang segar (Imperata Cylindrica L.), jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) dan jamur hioko kering (Pasanea prumus) masing-masing 20 gram, semuanya dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc, sedanhgkan jamur putih, jamur hioko dan akar rimpang teratai dapat dimakan.; cara ke 2 : 30 gram rimpang teratai dipotong-potong, 50 gram asparagus segar (Asparagus officinalis L.), 10 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) atau 10 gram jamur hioko (Pasanea prumus) dan 10 butir kacang cuka, dimasak sesuai selera lalu dimakan.
  20. Jantung berdebar keras (palpitasi) : 60 gram biji teratai (lien ce), kaktus gepeng (Opuntia dilenii Haw.) secukupnya (yang telah dibuang kulitnya lalu dijus), tambahkan gula dan air secukupnya kemudian ditim, setelah matang dimakan.
  21. Mencegah dan mengatasi hepatitis : 10 butir biji teratai (lien ce) segar direbus dalam periuk tanah dengan air secukupnya hingga lembut lalu masukkan satu buah kesemek kering (Dyospyros kaki L.) yang telah diiris-iris, lalu direbus kembali hingga airnya tersisa 400 cc, kemudian diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc, biji teratai dan kesemeknya dapat dimakan.
  22. Tifus : 100 gram rimpang teratai muda, 30 gram sambiloto (Andropaghis paniculata Ness.) dan 200 gram pepaya 1/2 matang (Carica papaya L.), direbus dengan air secukupnya, tambahkan satu sendok makan madu lalu airnya diminum selagi hangat sedangkan rimpang teratai dan pepaya dapat dimakan.
  23. Step kronis pada anak-anak : 5 kuntum bunga teratai direbus dengan air secukupnya, setelah dingin airnya diminum untuk menurunkan panas.
  24. Mengatasi sering berkeringat pada malam hari di musim panas pada anak-anak : daun teratai (ho lien ye) secukupnya, 100 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus L). dan 50 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.) direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Lakukan 2-3 kali sehari.
  25. Susah tidur (Insomnia) 5-12 gram biji teratai (lien ce) direndam, direbus dengan air secukupnya, lalu air rebusannya diminum dan biji teratainya dimakan.
  26. Defresi, stres, dan gelisah : 20 butir biji teratai (lien ce), 15 gram biji lengkeng (Euphioria longana Lamk.), 10 butir angco dan 10 butir kim cim, semuanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya diminum sedangkan biji teratai, angco dan kim cim dapat dimakan.
  27. Meningkatkan stamina tubuh, meningkatkan gairah seksual dan menunda proses penuaan : 30 gram biji teratai (lien ce), 15 gram biji kucai (Allium odorum Linn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan madu secukupnya lalu airnya diminum, biji teratainya dapat dimakan.
  28. Menunda penuaan : 30 gram biji teratai (lien ce) , 15 gram bunga teratai dan 50 gram akar rimpang teratai yang telah dipotong-potong, rebus bersama 25 gram beras merah (Oryza sativa L.) sampai menjadi bubur, lalu dimakan.
  29. Mengatasi gangguan psikis (cemas, emosional) dan fisik pada masa menopause : cara ke-1 : 10 gram biji teratai (lien ce), 10 gram umbi bunga lili/pahap (dapat dibeli ditoko obat Tionghoa), dan 15 gram kulit labu bligo kering (Benincasa hispida Cogn.). direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum, sedangkan pahap dan biji teratainya dimakan. Cara ke-2 : 20 butir biji teratai (lien ce), 20 butir angco dan 30 gram kie cie (beli di supermarket), 5 gram kulit jahe kering (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum, sedangkan biji teratai, angco dan kie cie dapat dimakan.
  30. Menghaluskan kulit : 30 gram bunga teratai dimasak dengan ketan secukupnya, tambahkan sedikit gula lalu dimasak sampai menjadi bubur kemudian dimakan.
  31. Bercak-bercak di kulit karena kekurangan trombosit : 250 gram akar teratai dimasak dengan 100 gram angco atau kurma (beli di supermarket) setelah matang dimakan.
  32. Mengatasi jerawat : 60 gram daun teratai kering (ho lien ye) atau 250 gram yang segar direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum seperti teh.
  33. Wasir (hemorrhoids) disertai pendarahan : 100 gram rimpang teratai dipotong-potong lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat. 
Catatan:
  1. Biji teratai kim cim dapat dibeli di supermarket atau toko obat Tionghoa, akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.
Itulah pokok bahasan lengkap tentang khasiat tumbuhan teratai sebagai bahan pengobatan tradisional alami yang dapat membantu Anda dalam penyembuhan penyakit.

Manfaat dan Khasiat Tanaman Tapak Dara

Manfaat dan Khasiat Tanaman Tapak Dara
Tapak Dara (Catharanthus roseus)
Topik lengkap tentang manfaat dan khasiat tanaman Tapak Dara. Tapak Dara (Catharanthus roseus) adalah tumbuhan asal Amerika tengah, tumbuh liar dan banyak ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan semak menahun ini terdapat pada dataran rendah sampai ketinggian 1800 m diatas permukaan air laut, dapat tumbuh pada bermacam-macam iklim, baik ditempat terbuka maupun tertutup. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji, setek batang, atau akar. Habitus herba atau semak yang tumbuh tegak, bercabang banyak, tinggi mencapai 120 cm. Batangnya berkayu pada bagian bawah, bergetah putih, bentuk batang bulat, berwarna merah tengguli, berambut halus. Daunnya tunggal, agak tebal, tersusun berhadapan bersilang, berbentuk bundar memanjang atau bulat telur, pangkal daun meruncing dan bertangkai, kedua permukaan daun berambut halus. Bunga tunggal, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan lima helai mahkota bunga, bentuknya seperti terompet, berwarna putih, ungu, merah muda atau putih dengan warna merah ditengahnya, tabung mahkota bunga sepanjang 22-30 mm. Buahnya berupa buah berbumbung berbulu, berisi banyak biji yang berwarna hitam, menggantung pada batang, warna buah hijau atau hijau pucat.

Familia: Apocynaceae.
Sinonim: Ammocallis rosea Small. = Loch-nera rosea Reich. = Vinca rosea L.

Nama daerah:
  1. Sumatra : rutu-rutu, rumput jalang, kemuting china.
  2. Jawa : kembang sari china, kembang serdadu, kembang tembaga, paku rane, tapak doro, cakar ayam, tai lantuan.
  3. Nusa Tenggara : tapak lima (Bali).
  4. Sulawesi : sindapor.
  5. Maluku : usia.
Nama asing:
Chang chun hua (T), amnias, atai bia, kantotan, sitchirika (F), vinca, madagaskar periwinkle herb, pink periwinkle (I), vonenina (Md), soldatenbloem (B), hoa hai dang, dira can (V), chichirica, san pedro (S), kemunting china (M).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Sedikit pahit, sejuk, toksik, masuk ke meridian hati. Berkhasiat sebagai antikanker (antineoplastik), menurunkan tekanan darah (hipotensi), penenang (sedatif), menyejukan darah, menghentikan pendarahan (hemostatik), menetralkan panas dan racun, peluruh kencing (diuretik).

Kandungan kimia:
Pada akar, batang, daun, dan biji ditemukan lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 bi-indole alkaloid. Komponen anti kanker, yaitu alkaloid seperti vinblastine (VLB), vincristine (VCR), leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine dan catharanthine. Alkaloid yang berefek hypoglycemic (menurunkan kadar gula darah), antara lain leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, dan vindolinine.

Efek yang tidak diinginkan:
  1. Setelah pemakaian vinblastine, biasanya terjadi penurunan sel darah putih (leucopenia) dengan tingkatan yang bervariasi dan kembali seperti semula dalam 1-2 minggu setelah penghentian pemakian obat. Efek terhadap sel darah merah dan platelet sangat kecil.Sejumlah pasien dapat  timbul gangguan nafsu makan dan reaksi pencernaan lainnya seperti mual, muntah, kesulitan buang air besar dan beberapa timbul gangguan neurologis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensasi yang abnormal, dan kehilangan reflek dalam.
  2. Keracunan vincristine bernamifestasi pada sistemsaraf dengan gejala sensasi abnormal, rasa bebas pada tungkai, rasa sakit, kehilangan reflek dalam, rasa lemah, gangguan pergerakan, serak, kelumpuhan kelopak mata (Ptosis), penglihatan kembar (diplopia), dan lain-lain. Dua puluh persen penderita menjadi botak (alopecia), juga menghambat sistem pembuatan sel darah, hemoglobin, platelets dan sel darah putih menurun 1-2 mg setelah pemakaian obat ini. Hambatan terhadap sistem hematopoliesis (pembuatan sel darah), relatif ringan dibandingkan dengan obat kanker lainnya.
Bagian yang digunakan: Seluruh tumbuhan/herba tapak dara segar atau dikeringkan.

Manfaat dan khasiat pengobatan:
  • Kencing manis (diabetes mellitus).
  • Buang air kecil sakit dan sedikit (oliguria).
  • Batu ginjal (nephrolithiasis).
  • Pendarahan akibat penurunan trombocyt (primary thrombocytopenic purpura).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Hodgkin’s disease, chorionic epithelioma, acute lymphocytic leukimia, acute monocytic leukemia, lymphosarcoma, retikulum cell sarcoma.
  • Kanker payudara, kanker rahim, kanker saluran pencernaan.
  • Radang hati (hepatitis).
  • Radang saluran napas (bronkhitis).
  • Asma, batuk (tussis).
  • Gondongan (parotitis).
  • Demam, malaria.
  • Kurang darah (anemia).
  • Bisul (furunculus), borok, luka bakar, bengkak (abses).
  • Disentri, muntaber.
  • Sariawan (aphthae).
  • Sukar buang air besar atau sembelit (konstipasi).
  • Haid tidak teratur (ireguler menstruation).
  • Tangan gemetar tanpa terkontrol (buyutan).
Dosis pemakaian:
1. Pemakaian dalam :
  • Vinblastine 0,1-0,2 mg/kg BB, dilarutkan dengan garam fisiologis (normal saline) dengan perbandingan 10 ml unuk 10 mg, IV, sekali setiap 7-10 hari; 
  • Vincristine (leurocristine) : 0,02-0,04 mg/kg BB dilarutkan dengan 20 ml glukosa 5% atau normal saline, IV, sekali setiap minggu (1) dan (2) untuk kanker dan primary thrombocytopenia ; 
  • 6-15 gram (kering) direbus lalu airnya diminum. Untuk penyakit selain kanker.
2. Pemakaian luar : tapak dara segar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Pemakaian luar:
  1. Luka bakar : daun tapak dara segar secukupnya, beras putih secukupnya, dihaluskan hingga seperti bubur, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Gondongan (parotitis), bengkak, bisul (furunculus) dan borok : daun tapak dara secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Pemakaian dalam:
  1. Acute lymphocytic leukemia : 15 gram tapak dara, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum.
  2. Clinical studies : vinblastine terutama dipakai untuk hodgkin’s disease dan chorioepithelioma, juga efektif pada sejumlah pasien dengan kanker payudara, kanker indung telur (ovarium) atau nephroblastoma. Vincristine lebih efektif pada acute lymphocytic dan granulocitic leukemia, terutama pada acute leukemia pada anak-anak (lymphocitic dan myelocitic). Karena keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang dan anabolisme, vincristine digunakan bersama antineoplastic lain, misalnya : MOPP (Nitrogen mustard, vincristine, procarbazine dan prednisione) pada pengobatan hodgkin’s disease. COAP (Cyclophosphamide, vincristine, cytosine arabinoside dan prednisone) pada pengobatan acute leukemia pada anak-anak dan sejumlah leukemia pada orang dewasa.
  3. Leukemia : 30 gram tapak dara, 10 gram adas (Foeniculum vulgare Mill.), 10 butir angco (Fructus jujubae), 15 gram kie cie (Fructus lycii), direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
  4. Mencegah dan mengatasi kanker (karsinoma) : 15 gram tapak dara segar, 30-60 gram daun pepaya segar (Carica papaya L.), 30 gram daun bayam merah segar (Alternanthera amoena Voss.), 30 gram rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan ditambahkan madu, diminum tiga kali sehari, setiap kali minum 100 cc (tetap konsultasikan ke dokter ).
  5. Mencegah kanker payudara : 6-15 gram tapak dara kering direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  6. Kanker rahim : 15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular (Hedyotis diffusa (Willd.) Roxb.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. (tetap konsultasikan ke dokter).
  7. Kurang darah (anemia) : 4 kuntum bunga tapak dara putih, 15 gram bayam merah (Alternanthera amoena Voss.), 5 butir angco ( Fructus jujubae) direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  8. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : Cara ke-1 : 15 gram daun tapak dara, 10 gram bunga krisan (Crysanthemum sp.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum sore hari. Cara ke-2 : 15 gram daun atau bunga tapak dara, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.
  9. Kencing manis (diabetes mellitus) : Cara ke-1 : 10-15 gram daun tapak dara, 30 gram ceplukan segar (Physalis peruviana L.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring, lakukan dua kali sehari; Cara ke-2 : 30 gram daun tapak dara segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-3 : 15 gram daun tapak dara kering, adas (Foeniculum vulgare Mill.), pulasari (Alyxia rein wardtii Bl.) masing-masing secukupnya, segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-4 : 6 lembar daun tapak dara, 15 kuntum bunga tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari pagi dan sore.
  10. Batu ginjal : 30 gram daun tapak dara, 30 gram keji beling (Strobilanthes crispus Bl.), 15 gram daun tempuyung (Sonchus arvensis L.), segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring. Lakukan dua kali sehari.
  11. Demam : 15 gram herba tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), gula aren (Arenga pinnata Merr.), segar direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
  12. Gondongan (parotitis) : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  13. Asma, radang saluran napas (bronkhitis) : Cara ke-1 : 10 gram akar tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 100 gram lobak (Raphanus sativus Linn.), segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan dua kali sehari. Cara ke-2 : 1 potong bonggol akar  tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore.
  14. Malaria : 10 gram akar tapak dara, 10 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 10 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram sambiloto (Andrographis panniculata Nees.), segar direbus dengan air secukupnya,  lalu disaring dan diminum airnya.
  15. Muntaber : 15 gram herba tapak dara  direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  16. Sakit perut : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  17. Disentri, sariawan (aphthae) : 10 gram daun tapak dara, 30 gram krokot (Portulaca oleracea L.), segar direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya.
  18. Batuk (tussis) : 10 gram herba tapak dara, 10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering  (Citrus nobillis Lour.), 10 gram bunga mawar kering (Rosa chinensis Jacq.), segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  19. Tangan gemeteran tanpa terkontrol (buyutan) : 15 gram daun tapak dara, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
Catatan:
  1. Tumbuhsn obat ini mengandung komponen aktif, vinblastine dan leurocristine (vincristine) yang berkhasiat antikanker pada leukemia 1534, leukemia 1210, AKR leukemia, Ehrlich ascitik liver carcinomia dan walker carcinoma 256. Komponen ini menghentikan mitosis sel kanker pada methapase.
  2. Di luar negri, herba tapak dara ini sudah dibuat obat suntik, yaitu vincristine injeksi dan vinblastine injeksi.
  3. Wanita hamil dilarang menggunakan tanaman ini.
  4. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.
Begitulah artikel dengan topik manfaat dan khasiat tanaman tapak dara bagi kesehatan tubuh Anda, semoga berguna.

Khasiat Tanaman Siantan Untuk Kesehatan

Khasiat Tanaman Siantan Untuk Kesehatan
Siantan (Ixora stricta)
Manfaat dan khasiat tanaman Siantan untuk kesehatan tubuh. Siantan (Ixora stricta) berasal dari Tiongkok, biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah. Tumbuhan perdu, tegak, tinggi 1-2,5 m, berbatang coklat kehitaman, bercabang banyak, cabang muda berwarna coklat kemerah-merahan. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bersilang, tangkai daun pendek, bentuk daun bulat telur sungsang sampai lonjong. Warna daun hijau tua, daun muda diujung tangkai berwarna merah kecoklatan, tepi daun rata, bagian ujung dan pangkal daun runcing, permukaan daun mengkilat, panjang daun 6-13 cm, lebar 3-4 cm. Bunga majemuk, berbentuk malai rata, tumbuh diujung tangkai, warna bunga oranye, buah bulat dengan penampang 7-8 mm, warna merah ungu.
Familia: Rubiaceae.
Sinonim: Ixora chinensis Lam.

Nama asing: Long chuan hua (T), santan, santan pula, santan tsina (F), rimbun bulat, joka (M).

 Nama daerah: Soka.

Sifat kimawi dan efek farmakologis:
Manis, sejuk, menurunkan tekanan darah (hipotensif), berkhasiat menghilangkan bekuan darah (reduce hematoma), menghilangkan rasa sakit (analgesik).

Bagian yang digunakan: Bunga, akar, tangkai dan daun.

Khasiat menyembuhkan:
1. Bunga :
  • Haid tidak teratur (emenagog);
  • Tidak datang haid (amenorrhea);
  • Takanan darah tinggi (hipertensi);
2. Akar :
  • TBC paru (tuberculose);
  • Batuk (tusis);
  • Batuk berdarah (hemoptysis);
3. Tangkai dan daun :
  • Luka terpukul;
  • Badan ngilu-ngilu;
  • Terkilir;
  • Koreng.
Dosis pemakaian:
10-15 gram bunga, 30-60 gram akar, direbus lalu diminum.

Pemakaian dalam:
  1. TBC paru, batuk (tusis), batuk berdarah (hemoptysis) : Cara ke-1 : 30-60 gram akar siantan, 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), 100 gram akar teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 30 gram kaktus (opuntia dilleni [Ker-Gawl.] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, gula batu secukupnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya disaring dan diminum, sedangkan akar teratai dan jamur putih keringnya dimakan. Cara ke-2 : 30 gram akar siantan, 9 gram waru landak (Hibicus mutabilis L.), 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  2. Haid tidak teratur (emenagog), tidak datang haid (amenorrhea) : 10-15 gram bunga siantan, 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour.] Merr.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.
  3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : Cara ke-1 : 15 gram bunga siantan, 30 gram rambut jagung (Zea mays L.), 25 gram jamur kuping hitam (Auricularia auricula), 10 gram jamur hioko (Pasania fungus), 100 gram seledri (Apium graveolens L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya disaring dan diminum airnya, sedangkan jamur kuping hitam dan jamur hiokonya dimakan. Cara ke-2 : 9 gram bunga siantan, 9 gram bunga krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.), 6 gram ketepeng kecil (Cassia tora L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
Catatan: Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.
Silahkan coba pengobatan tradisional dengan memanfaatkan khasiat tanaman siantan sebagai tumbuhan herbal.