Manfaat & Khasiat Tanaman Kamboja

Manfaat & Khasiat Tanaman Kamboja
Kamboja (Plumeria acuminata)
Ini adalah artikel lengkap tentang manfaat dan khasiat bunga kamboja. Tumbuhan Kamboja (Plumeria acuminata) berasal dari Amerika tropis, biasa ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman-taman, kuburan, atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari 1-700 meter di atas permukaan laut. Pohon kecil yang banyak bercabang, tinggi 3-7 m, mengandung getah. Batang pokoknya besar, tumbuh membengkok, berkayu keras dengan cabang-cabang gemuk berdaging, sedang cabang muda lunak dan terdapat tanda bekas tangkai daun yang lepas. Daun tunggal, duduk berkarang bergerombol di ujung tangkai, bertangkai panjang. Helaian daun berbentuk lanset, kaku seperti kulit, panjang 20-40 cm, lebar 6-12,5 cm, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, tulang daun menyirip. Bunga dalam malai rata, berkumpul di ujung ranting, berbentuk terompet, sisi dalam berambut, warnanya agak kuning, mahkota bunga berwarna putih atau merah, wangi. Buahnya buah bumbung, satu atau dua, saling berjauhan, berbentuk tabung memanjang yang gepeng, panjang 18-20 cm, lebar 2 cm, berongga dua, warnanya hitam kecoklatan, berbiji banyak. Dikembangbiakkan dengan setek batang atau biji.
Familia: Apocynaceae.
Sinonim: Plumeria rubra L. cv. acutifolia = Plumeria acuminate Roxb. = Plumeria  acutifolia poir. = Plumeria alba Blanco. = Plumeria obtuse Lour. = Plumeria rubra L. form acutifolia Woods. = Plumeria L. var.acutifolia (poir.) Bailey.

Nama asing:
Ji dan hua (T), temple tree, temple flower, pagoda tree, frangipani (I), kerkhofbloem (B), kalasasi, karatuche (F), Lan thom (Th), cempaka kubur, cempaka mulia (M).

Nama daerah:
  1. Sumatra : bunga kemboja, kamboja, kolong susu, cempaka kemboja, cempaka kubur, cempaka mulia (Melayu), pandam (Minangkabau).
  2. Jawa : kamoja, samoja (Sunda), samboja, semboja, kamboja (Jawa), cempaka bakul, cempaka sabakul, cempaka mulja (Madura).
  3. Sulawesi : bungo lomilate (Gorontalo), tintis, karasusi, koloyucu, kolo susu (Minahasa), bunga uwae mawara (Bugis), bunga jene mawara, bunga jera (Ujung pandang).
  4. Nusa Tenggara : bunga jabun (Bali), bunga matandani (Roti), bunga kamboyang  (Timor).
  5. Maluku : kalansusun, kupa tayon (Seram), capaka butu (Halmahera utara), saya kolocucu (Ternate), capaka kubu (Tidore).
Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
  • Bunga : manis, sejuk, harum. Penurun panas (antipiretik), peluruh kencing (dieuretik), menghentikan batuk (antitusif), dan menghilangkan hawa panas.
  • Kulit kayu : melancarkan buang air besar (laksant).
Kandungan kimiawi:
  • Getah berwarna putih : mengandung damar dan kautcuk, senyawaan sejenis karet, serta senyawaan triterpenoid, amyrin, dan lupeol.
  • Kulit batang : mengandung plumierid, yaitu suatu zat pahit yang beracun. Sebagai laksant, dipakai dengan dosis 0,2-0,3 gram yang dimakan sebelum tidur, maka esok paginya bisa buang air besar 1-2 kali. Bila dimakan dengan dosis lebih dari 0,3 gram akan berkhasiat melancarkan kencing (diuretic).
  • Daun dan batang mengandung fulvoplumierin. Dosis 1,5 miligram berkhasiat menghambat perkembangan kuman TBC.
  • Kandungan minyak menguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol, dan fenil  alkohol.
Bagian yang digunakan: Bunga dikeringkan dengan cara dijemur, getah, daun, kulit batang, dan akar.

Khasiat menyembuhkan:
  • Mencegah pingsan karena udara terlalu panas (heat sroke).
  • Radang usus  (enteritis).
  • Disentri  basiler.
  • Gangguan  pencernaan  (dispepsia).
  • Gangguan penyerapan makanan pada anak, kurang gizi (malnutrisi).
  • Radang hati (hepatitis infectiosa).
  • Radang saluran napas (brokhitis).
  • Jantung mengipas/berdebar keras (palpitasi).
  • TBC (tuberkulosa).
  • Cacingan.
  • Sembelit (konstipasi).
  • Kencing  nanah (gonorrhea).
  • Beri-beri, busung air.
  • Kapalan (klavus).
  • Telapak kaki bengkak dan pecah-pecah.
  • Sakit gigi berlubang .
  • Tertusuk duri, tulang atau terkena pecahan beling.
  • Bisul (furunculus), patek (frambusia).
  • Benjolan keras (tumor).
  • Dan lain-lain.
Dosis pemakain:
  1. Pemakain luar: daun atau kulit batang dihaluskan, dibubuhkan ke tempat yang sakit atau getah dioleskan.
  2. Pemakaian dalam (minum): 10-15 gram bunga, direbus lalu airnya diminum.
Pemakain dalam:
  1. Disentri, diare karena panas dalam: 12-24 gram bunga kamboja kering dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
  2. Busung air: 6 jari kulit batang kamboja dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 400 cc air sampai tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu diminum.
  3. Beri-beri: 2 jari kulit kamboja, 1 jari kulit pulai (Alstonia scholaris R.Br.), 2 butir bawang merah (Allium cepa L.), 1 sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), 1 jari pulasari (Alyxia rein-wardtii Bl.), 3 jari gula enau ( Arangea pinnata Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc. setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  4. Jantung mengipas/berdebar (palpitasi): 1 jari kulit kamboja, 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) 15 gram daun prasman segar (Eupatorium triplinerve Vahl.), 1/2 sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), dan 2 butir bawang merah (Allium cepa L.), dicuci lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc.
  5. TBC (tuberkulosa): 75 gram kulit kamboja, 50 gram kulit batang pepaya (Carica papaya L.), 50 gram pohon kulit pulai (Alstonia scholaris R.Br.), 10 gram pegagan (Centella asiatica [L.] Urban.) dan 15 gram kencur (Kaempferia galanga L.). Semua bahan ditumbuk halus menjadi satu, direbus dengan 1000 cc air hingga tersisa 600 cc, kemudian diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali 200 cc.
  6. Kencing nanah (gonorhoea): 3 jari kulit kamboja dan 30 gram daun sambiloto segar (Andrographis Paniculata Nees.) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
Pemakaian luar:
  1. Gigi berlubang: beberapa tetes getah kamboja dilumaskan pada kapas, dipakai untuk menutup gigi yang berlubang. Hati-hati jangan terkena gigi yang sehat.
  2. Telapak kaki bengkak dan pecah-pecah : sepotong kulit kamboja digodok dengan tiga liter air sampai mendidih, hangat-hangat dipakai untuk merendam kaki yang sakit.
  3. Tertusuk duri, tulang ikan, atau pecahan beling : oleskan getah kamboja ke bagian yang sakit, maka benda yang masuk akan keluar.
  4. Kapalan (klavus): setiap hari diteteskan getah kamboja sampai sembuh.
  5. Kudis (skabies): 50 gram kulit batang kamboja dicuci bersih, sambiloto segar (androraphis paniculata Nees) dan ditumbuk halus, campur dengan 1 sendok makan minyak kelapa, didihkan dengan 100 cc air selama 5 menit lalu dinginkan dan oleskan pada bagian kulit yang sakit 2-3 kali sehari.
  6. Busung air, patek (frambusia) : 3 ukuran telapak tangan kulit kamboja dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 20 liter air bersih sampai mendidih selama 15 menit . Air rebusannya untuk mandi, berendam, dan  bersiram. Lakukan 1 sampai 2 kali sehari .
  7. Bisul (furunculus): Daun kamboja dicuci bersih lalu dipanaskan sampai lemas, oleskan minyak kelapa lalu ditempelkan pada bisul ; Atau beberapa tetes getah batang kamboja dioleskan langsung pada bisulnya. Lakukan 2 kali sehari.
  8. Benjolan-benjolan di tubuh: kulit kayu digiling halus, tambahkan air secukupnya sampai seperti bubur, lalu ditempelkan ke bagian badan yang ada benjolan-benjolan.
Catatan:
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Selamat mencoba pengobatan tradisional dengan memanfaatkan khasiat tanaman kamboja untuk kesehatan tubuh.

Khasiat Tanaman Jengger Ayam

Khasiat Tanaman Jengger Ayam
Jengger Ayam (Celosia cristata)
Zona Flora kali ini ingin membahas tentang manfaat dan khasiat tanaman Jengger ayam untuk kesehatan tubuh kita. Tumbuhan Jengger Ayam (Celosia cristata) biasa ditanam sebagai tanaman hias di taman-taman, pekarangan, dan tempat-tempat lainnya karena bentuk bunganya yang indah. Jengger ayam  biasanya tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Habitus herba semusim (annual), tumbuh tegak, tinggi 60-90 cm, batang tebal. Daun tunggal, tumbuh berseling, bentuk bulat telur sampai lanset memanjang, dengan panjang 5-12 cm, lebar 3,5-6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing membentuk  tangkai, tepi rata, warnanya hijau yang bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercabang. Bunga keluar di ujung batang atau di ujung percabangan, warnanya ungu, merah, dadu, kuning. Buahnya retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil.

Familia: Amaranthaceae.
Sinonim: Celosia argentea L. var. cristata (L.) O. Ktze.

Nama Asing:
JI guan (T), cocks comb flowers (I), palong manok, palong pulungan (F), balung ayam (M), hanekam, crete de coq, passé velours, echter brandsschopf.

Nama daerah:
  1. Sumatra : bayam biludu, celala, banda ulu, bunga tali.
  2. Jawa : jawer hayam, jawer kotok (Sunda), bayem cenggeng, janggar rumpuk, jengger ayam, jengger rumpuk (Jawa), jhangghar ajam, rebha mangsor (Madura).
  3. Nusa Tenggara : janggar siap (Bali), ndae ana sina (Roti), bunak manu larit (Timor).
  4. Sulawesi : tatana manuk, sampiri manu, bungan api-api, wunga api-api, bunga api-api (Sulawesi Utara), loyo, lava, lengano (Gorontalo), ranang jangan (Makasar), bunga lali manu, puwa rasiwato (Bugis).
  5. Maluku : wire, kolak, toko ma rerede, tataleo ma hohorene, (Halmahera Utara), namoro ma usi, sulesule (Ternate).
Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Rasa manis, sejuk, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik), menghentikan pendarahan, (hemostatik), menghentikan keputihan, menerangkan penglihatan. Masuk meridian lever dan ginjal.

Kandungan kimia: Mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, dan pinitol.

Bagian yang digunakan: Bunga, jemur bila ingin disimpan.

Khasiat untuk penyembuhan:
  • Mimisan (epistaxis), batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis).
  • Keputihan. (leucorrhoea).
  • Air kemih berdarah (hematuria).
  • Pendarahan rahim di luar waktu haid (functional uterine bleeding).
  • Haid berlebihan (metrorrhagia).
  • Infeksi saluran kemih (infeksi traktus urinarius).
  • Peluruh kemih.
  • Pendarahan pada wasir  (hemorrhoidal).
  • Pendarahan pada  lambung atau usus.
  • Radang lambung (gastritis).
  • Radang usus (enteritis).
  • Disentri.
  • Biduran (urtikaria), gatal-gatal (pruritus), digigit lipan.
  • Nyeri karena penggumpalan darah.
  • Gangguan penglihatan.
  • Dan lain-lain.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : bunga jengger ayam direbus,air rebusannya dipakai untuk mencuci bagian yang sakit atau dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 10-15 gram bunga jengger ayam direbus atau dijadikan bubuk/pil.
Pemakaian dalam:
  1. Gangguan penglihatan: 30 gram tumbuhan jengger ayam direbus dengan 400 cc air hingga  tersisa 200 cc, lalu  disaring  dan  diminum airnya hangat-hangat.
  2. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 15 gram bunga  jengger ayam kering dan 10 buah angco merah (dapat dibeli di supermarket) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.
  3. Mimisan (epistaxis), batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis) : 15 gram bunga jengger  ayam, 30 gram akar rimpang  teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 15 gram urang  aring (Eclipta alba [L.] Hassk.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa  300 cc, lalu  disaring  dan  diminum  airnya.
  4. Batuk darah (hemoptysis): 15 gram bunga jengger ayam kering ditim bersama paru-paru  sapi selama satu jam, lalu airnya diminum dan paru-paru sapinya dimakan untuk 2-3 kali sehari setelah makan nasi.
  5. Wasir berdarah (hemorrhoidal): 60 gram herba jengger ayam segar dan 100 gram akar  rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan satu liter air hingga tersisa 500 cc, disaring dan diminum airnya untuk dua kali sehari, setiap kali 250 cc.
  6. Keputihan (leucorrhea) : 10 gram bunga jengger ayam kering, 15 gram kulit delima kering (panica granatum L.), keduanya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  7. Menstruasi tidak teratur: 15 gram bunga jengger ayam kering berwarna merah dan 30 gram daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring  lalu airnya diminum.
  8. Menstruasi tidak berhenti (mentrorrhagia): bunga jengger ayam dikeringkan lalu tumbuk hingga jadi bubuk. Ambil 10 gram bubuk tersebut, diseduh dengan air panas tambahkan madu secukupnya, lalu diminum.
  9. Pendarahan rahim di luar waktu haid: 6 gram bubuk jengger ayam diseduh dengan air panas, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sebelum makan nasi. Pantang makan yang amis-amis dan daging. Cara ke-2 yaitu 15 gram bunga jengger ayam kering dan 30 gram umbi daun dewa/thien ci (Gynura segetum [Lour] Merr.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  10. Pendarahan lambung atau usus: 15 gram bunga jengger ayam, 200 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) yang telah dijus, direbus keduanya dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah disaring lalu airnya diminum.
  11. Infeksi saluran kemih: 15 gram bunga jengger ayam, 15 gram aseman (Polygonum cinense Linn.), 15 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.) dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 40 cc, setelah disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  12. Disentri: 15 gram bunga jengger ayam dan 30 gram patikan kebo (Euphorbia hirta L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc.
  13. Diare: 15 gram bunga jengger ayam kering dan 30 gram daun jambu biji (Psidium guajava L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  14. Biduran (urtikaria): 10 gram bunga jengger ayam, 10 gram bunga matahari (Helianthus annuus L.), 30 gram gula batu, tambahkan air secukupnya. Semua bahan tersebut di tim lalu disaring dan diminum airnya.
  15. Campak: 1 batang seluruh tanaman jengger ayam segar direbus dengan 1 1/2 liter air hingga mendidih, setelah dingin lalu airnya diminum, sebagian untuk mencuci campak.
Pemakain luar:
  1. Digigit serangga : bunga jengger ayam secukupnya dilumatkan lalu ditempelkan pada bagian yang terkena gigitan.
  2. Gatal-gatal (pruritus) : herba jengger ayam direbus dengan air secukupnya, lalu airnya dioleskan pada bagian yang gatal.
Catatan:
  1. Umbi daun dewa atau Thien chi dapat dibeli ditoko obat Tionghoa, angco dibeli di supermarket.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.
Sebagai tanaman herbal, khasiat tumbuhan jengger ayam dapat anda manfaatkan sebagai pengobatan alternatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Semoga bermanfaat.

Manfaat dan Khasiat Tanaman Hydrangea

Manfaat dan Khasiat Tanaman Hydrangea
Hydrangea (Hydrangea macrophylla)
Tahukah Anda?, tumbuhan yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, yaitu tanaman Hydrangea (Hydrangea macrophylla) adalah tanaman hias asal Jepang, di Indonesia sering tumbuh di pekarangan rumah sebagai tanaman hias karena bentuk tajuk dan bunganya yang indah. Habitus perdu, tinggi pohon hingga satu meter. Daun tunggal, letaknya berhadapan, berbentuk bulat telur , ujung meruncing. Pangkal tumpul dan tepi bergerigi, tulang daun menyirip, berwarna hijau. Bunga majemuk, muncul di ujung batang, membentuk rangkaian yang membulat dan menggerombol, warnanya bermacam-macam, ada yang putih, merah muda, biru muda atau unggu.

Familia : Saxifragaceae.
Sinonim : Viburnum macrophylla.
Nama asing: Yang siu chiu (T), bunga tiga bulan (M).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Pahit, agak pedas, dingin, dan sedikit beracun. Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), antimalaria.

Kandungan kimia: Tumbuhan mengandung  asam hidrosianida, akar mengandung dephnetin, bunga mengandung tufin.

Bagian yang digunakan: Daun, akar, dan bunga.

Khasiat dan kegunaan:
  • Demam, Panas.
  • Malaria.
  • Radang pangkal tenggorokan (laryngitis)
  • Radang tonsil/amandel (tonsilitis).
  • Gangguan hati.
  • Dada terasa sesak, jantung berdebar (palpitasi).
  • Gatal/radang pada buah zakar.
  • Kurap, eksim (ekzema).
  • Dan lain-lain.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar: herba secukupnya dicuci dan direbus lalu airnya dipakai untuk  mencuci bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum): 9-15 gram, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian dalam:
  1. Malaria: 10 gram daun hydrangea, 15 gram daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) dan ½ lembar daun papaya (Carica papaya L.) dicuci bersih dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum sekaligus. Lakukan secara teratur.
  2. Dada terasa tersesak, jantung berdebar-debar (palpitasi) : 15 gram akar hidrangea, 15 gram bunga krisan (Chrysanthemum morifilium Ram.) dan 5 kuntum bunga cempaka putih (Michelia alba DC.), 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) yang direndam dulu hingga lembut, direbus  dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum, sedangkan biji teratainya dapat dimakan.
Pemakaian luar:
  1. Radang tonsil/amandel (tonsillitis ): bunga hidrangea secukupnya dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan satu sendok makan cuka beras putih dan air secukupnya diperas dan disaring lalu airnya digunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan secara teratur.
  2. Radang/luka pada tenggorokan (laryngitis) : akar hidrangea dan umbi bidara upas (Merremia mammosa [Lour] Hall.f.) masing-masing secukupnya, dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan sedikit air, diperas dan disaring  lalu airnya digunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan secara teratur.
  3. Gatal pada buah zakar, kurap, eksim (ekzema) : bunga dan daun hidrangea ditambah dengan daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya atau daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian yang sakit/gatal. Lakukan secara teratur.
Catatan: Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Nah, sekarang Anda sudah tahu manfaat dan khasiat tanaman Hydrangea bagi kesehatan tubuh Anda, silahkan coba manfaatnya untuk pengobatan alternatif dengan bahan herbal alami

Khasiat Tanaman Cempaka Kuning Untuk Kesehatan

Cempaka kuning (Michelia champaca)
Sekarang kita akan membahas secara lengkap tentang khasiat tanaman Cempaka kuning (Michelia champaca) berasal dari India, di sana kayunya digunakan untuk mebel, bangunan rumah, dan sebagainya. Di Jawa dibudidayakan, tetapi kayunya jarang digunakan mengingat adanya bunga. Bunganya digunakan untuk pembuatan minyak rambut. Cempaka biasa ditanam sebagai tanaman hias. Pengembangbiakan dengan setek batang. Habitus pohon, tinggi 12-25 m, ujung ranting berambut. Daun bulat telur memanjang dengan ujung dan pangkal runcing, panjang 10-28 cm, lebar 4,5-11 cm. Bunga berdiri sendiri/tunggal, warnanya kuning oranye, baunya sangat harum. Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm, yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing daripada yang terluar. Buah bentuk bola memanjang, sedikit bengkok, mula-mula berwarna hijau kemudian menjadi abu-abu pucat. Biji masak berwarna merah tua, tergantung keluar pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing.
Familia : Magnoliaceae.

Nama Asing: Wang mien kui (T), Orange chempaka (I), champi (Th), cempaka kuning (M), champaka (F).

Nama Daerah:
  1. Sumatra : jeumpa (Aceh), jempa (Gayo), campaga (Minangkabau), cempaka, cempaka kuning (Melayu)
  2. Jawa : campaka, campaka koneng (Sunda), kantil, locari, pecari, cempaka, cepaka, cempaka kuning (Jawa), kembhang koneng, campaka, compaka, compaka koneng, compaka merah (Madura)
  3. Nusa Tenggara : campaka, campaka barak, campaka kuning, campaka warangan (Bali), hepaka, kepaka (Sawu)
  4. Sulawesi : sampakang (Sangihe), campaka mariri, sampaka, sempaka mondarang, campaka (Sulawesi Utara), campaka (Gorontalo), bunga macela, cepaga (Bugis), sambaka (Buru), bunga eja, campaga (Makasar)
  5. Maluku : sampaka, kupa haya (Seram), papokur, kupa pokur, kupukulyu, walatol (Ulias), cupaka, hapaka (Halmahera Utara), capaka goraci (Ternate, Tidore)

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis:
Rasa pahit, berbau aromatik, berkhasiat sebagai tonikum, febrifugum, aromatikum, pengelat (astringent), menambah nafsu makan (stomakik), peluruh haid (emenagog), pelembut kulit (demulcent), peluruh kemih (diuretik), peluruh kentut (karminatif).

Kandungan Kimia:
  • Kulit dan daun : alkaloida dan zat samak
  • Kulit kayu : damar, resin, tanin
  • Biji : palmitin, oleie, damar dan asam damar
  • Bunga : minyak terbang (cheraniol, linalol, methyleugenol, eugenol isoeugenol).
Bagian yang Dipakai:
Kulit batang, daun, dan bunga.

Manfaat dan kegunaan:
  • Demam, pusing (vertigo)
  • Sakit panas
  • Badan terasa lemah (neurasthenia)
  • Radang tenggorokan (pharyngitis)
  • Radang amandel (tonsilitis)
  • Gangguan pencernaan (dispepsia)
  • Menambah nafsun makan (stomakik)
  • Rematik
  • Keputihan (leucorrhoea)
  • Haid tidak teratur
  • Kencing nanah (gonorrhoea)
  • Cacingan
  • dan lain-lain.
Dosis Pemakaian:
  1. Pemakain luar : daun dicuci bersih dan dihaluskan lalu digosokkan pada bagian tubuh yang sakit.
  2. Pemakaian dalam : 15-60 gram daun atau kulit batang direbus, airnya diminum.
Pemakaian Dalam:
  1. Menambah nafsu makan (stomakik) : 50 gram kulit pohon cempaka kuning yang telah kering, ditumbuk halus, 20 gram asam jawa (Tamarindus indica L.) dan gula merah secukupnya direbus dengan 1,5 liter air, disaring dan diambil airnya lalu diminum satu kali sehari sebanyak 200 cc.
  2. Haid tidak teratur : 3 jari kulit akar cempaka kuning dan 15 gram umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.), dicuci dan ditumbuk seperlunya lalu direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, diberi garam sedikit, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  3. Keputihan (leucorrhoea) : 10 kuntum bunga campaka kuning, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.), dicuci bersih lalu direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring kemudian diminum airnya untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  4. Kencing nanah (Gonorrhoea) : 18 kuntum bunga cempaka kuning, 2 tangkai bunga kelapa (Cocos nucifera L.) dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 800 cc air kelapa muda (Cocos nucifera L.) hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
Pemakaian Luar:
Rematik
  • 8 lembar daun cempaka kuning, 5 buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), 15 butir cengkih (Eugenia aromatica OK.), 15 butir lada hitam (Piper nigrum L.), dan 15 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 40 cc air jeruk nifis (Citrus aurantifolia Swingle.) dan 20 cc minyak kayu putih (Melaleuca leucadendra L.), dipakai untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.
  • 20 gram daun cempaka kuning, 30 gram daun belimbing wuluh(Averrhoa blimbi L.), 15 butir lada (Piper nigrum L.), dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan cuka beras putih seperlunya lalu digosokan pada bagian tubuh yang sakit.
Catatan
  1. Wanita hamil dilarang meminum rebusan tumbuhan obat ini
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.
Artikel detil mengenai manfaat dan khasiat tanaman cempaka kuning telah kita sajikan pada Anda yang tertarik untuk mencoba pengobatan tradisional dengan bahan-bahan dari herbal alami untuk penyembuhan berbagai penyakit.

Khasiat Bunga Tasbih Untuk Kesehatan

Bunga Tasbih (Canna indica)
Artikel lengkap tentang manfaat dan khasiat tumbuhan Bunga Tasbih (Canna indica) berasal dari Amerika tropis, sering ditanam sebagai tanaman hias, ada juga yang tumbuh liar di hutan dan pegunungan di ketinggian kurang lebih 1000 m di atas permukaan air laut. Jenis lain, Canna edulis Ker.Gawl (ganyong) mempunyai kelopak bunga lebih kecil, daun besar dan lebar, menyirip jelas warna hijau (ada yang berwarna tengguli). Rimpangnya dapat dimakan.
Di Australia sebagai penghasil tepung yang dikenal sebagai "arrow-root of queensland". Terma besar, tahunan, tinggi mencapai 2 m dalam tanah mempunyai rimpang yang besar seperti umbi. Daunnya besar, lebar, menyirip dan berwarna hijau. Bunganya besar dengan warna-warna cerah (merah, kuning) tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan. Buah berupa buah kendaga, banyak bijinya dan bulat.
Familia : Cannaceae. Sinonim : Canna orientalis Rosc. =  Canna patens Roscoe.
Nama asing: Mei rei jiao (T), kakuentasan, kuentas-kuentasan, saging-saging, tikas, tikas-ptikas, tikis-tikis, tukas-tukas (F), bread shot (I), piantanillo (S), kenyong (M).

Nama daerah:
  1. Sumatra : hosbe (Batak), ganyong hutan (Melayu)
  2. Jawa : ganyong warna, ganyong alas, puspa midra, puspa nidra, puspa nyidra, kembang gedang (Jawa), tasbhi (Madura), sebe,  sebeh, tasbeh, ganyol leuweung (sunda), buah tasbih, sebek, sigi-sigi, sabeh (Jakarta)
  3. Nusa Tenggara : milu-milu (Bali), gegula (Sasak)
  4. Sulawesi : kela, kontas, wuro, totombe, tuis im tasic (Minahasa), bunga tasabe (Makasar), bunga tasebe (Bugis)
  5. Maluku : tasube (Ternate).
Sifat kimiawi dan efek farmakologis: Rasa agak manis, sejuk, berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), menurunkan tekanan darah (hipotensif), penenang (sedatif).

Kandungan kimia: Rimpang mengandung 6 substansi phenol, 2 terpene dan 4 coumarin, pati, glukose, lemak, alkaloid dan getah.

Bagian yang digunakan: Akar atau rimpang (segar atau kering), bunga (kering), daun dan biji.

Manfaat dan kegunaan:
  • Menurunkan suhu tubuh yang tinggi
  • Tekanan darah tinggi (hypertensi)
  • Disentri kronis (chronic dysentry)
  • Haid terlalu banyak (metrorrhagia)
  • Keputihan (leucorrhoea)
  • Kanker kandungan
  • Ambein (hemorrhoids)
  • Kencing batu
  • Sakit kuning (acute icteric hepatitis)
  • Pembengkakan kelenjar limpa
  • Batuk darah (hemoptysis)
  • Kepala pusing (vertigo)
  • Pendarahan, luka berdarah.
  • Keseleo
  • Radang kulit bernanah (pioderma)
  • Jerawat (acne vulgaris)
  • dan lain-lain.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : akar atau rimpang bunga tasbih dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 15-30 gram akar atau rimpang kering atau 30-60 gram yang segar. Bunga 10-15 gram, direbus lalu diminum.
Pemakaian dalam:
  1. Keputihan (leucorrhoea) : 15-30 gram akar/rimpang bunga tasbih, 15-30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan diminum airnya.
  2. Menghentikan pendarahan (hemostatik) : 10-15 gram bunga tasbih, 60 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc kemudian disaring dan diminum airnya.
  3. Sakit kuning (acute icteric hepatitis) : 60 gram akar bunga tasbih, 30 gram daun serut atau mirten (Streblus asper Lour.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan diminum airnya.Lakukan dua kali sehari.
  4. Ambein (hemorrhoids) : 30-60 gram akar rimpang bunga tasbih direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan diminum airnya.
  5. Pembengkakan kelenjar limpa : 60 gram akar rimpang bunga tasbih, 1 ons daging sapi, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 300 cc kemudian diminum airnya sedangkan dagingnya dimakan.
  6. Kanker kandungan : 60 gram akar rimpang bunga tasbih, 60 gram rumput lidah ular atau rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.), 50 gram sambiloto (Andrographis paniculata  Nees.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
Pemakaian luar:
  1. Luka berdarah, radang kulit bernanah (piodermi), jerawat (acne vulgaris) : akar/rimpang segar bunga tasbih secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Keseleo : akar/rimpang bunga tasbih secukupnya dihaluskan lalu ditambahkan tepung terigu yang sudah disangrai sampai kuning dan arak putih secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Catatan: Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Mudah-mudahan artikel detil tentang manfaat dan khasiat bunga tasbih bagi kesehatan ini dapat menjadi jalan keluar dalam pengobatan tradisional menggunakan herbal alami.

Khasiat Bunga Pagoda Bagi Kesehatan

Khasiat Bunga Pagoda Bagi Kesehatan
Bunga Pagoda
(Clerodendrum japonicum Thunb Sweet)
Artikel detil dan lengkap tentang khasiat Bunga pagoda atau (Clerodendrum japonicum Thunb Sweet) biasa sering ditemukan di taman-taman, pinggir jalan raya, atau di pekarangan sebagai tanaman hias. Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya penuh dengan rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan, panjang dapat mencapai 30 cm. Bunga majemuk yang terdiri atas bunga kecil-kecil yang berkumpul menjadi bentuk piramid, warnanya merah, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat.
Familia : Verbenaceae.
Sinonim : Clerodendrum Kaempferi (Jacq.) Sleb. = Clerodendrum paniculatum L. = Volkameria javonica Thunb.

Nama Asing: Bai jek hong (T), iginga, kasopangil, laron anito (F), pepanggil (M), pagoda flower (I).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
  • Akar : pahit, dingin, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan bengkak (antiswelling), dan pembekuan darah.
  • Daun : manis, asam, agak kelat, netral, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi).
  • Bunga : Manis, hangat.
Bagian yang Digunakan: Akar, bunga, batang, dan daun dikeringkan.

Manfaat dan Kegunaan:
1. Akar:
  • Sakit pinggang (lumbago), ngilu pada rematik
  • Luka terpukul
  • TBC paru yang disertai batuk
  • Batuk darah (hemoptysis)
  • Selalu buang air kecil (beser)
  • Disentri
  • Kanker saluran pencernaan
  • Wasir (hemorrhoidas)
  • Hernia
  • Susah tidur (insomnia)
  • dan lain-lain
2. Daun:
  • Bisul (furunculus), koreng
  • Luka terpukul, radang kulit
  • dan lain-lain
3. Bunga:
  • Kurang darah (anemia)
  • Keputihan (leucorrhea)
  • Wasir (hemorrhoids)
  • Hernia
  • Sakit pinggang (lumbago)
  • Susah tidur (insomnia)
  • Migrain
  • dan lain-lain
Dosis Pemakaian:
  1. Pemakaian dalam (minum) : 30-90 gram akar direbus atau dijadikan bubuk atau 30-90 gram bunga direbus, lalu airnya diminum.
  2. Pemakaian luar : daun atau bunga segar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Pemakaian Dalam:
  1. Wasir berdarah (hemorhoids) : cara pertama 60 gram bunga atau akar bunga pagoda, dimasak dengan 200 gram usus sapi, setelah matang airnya diminum dan dagingnya dimakan. cara kedua 15-30 gram bunga atau akar bunga pagoda, 60 gram daging daun lidah buaya (Aloe vera L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200cc lalu disaring dan airnya diminum.
  2. Hernia : 9 gram bunga atau akar kering bunga pagoda, 3 butir kapulaga (Amomum cardamomum Willd.), 5 gram cengkeh (Eugenia aromatica O.K.), 5 gram kayu manis (Cinnamomum burmani Bl.), giling semuanya hingga halus lalu diseduh dengan air panas secukupnya, tambahkan madu atau gula, diminum untuk satu kali pemakaian. Lakukan 1-2 kali sehari.
  3. Sering buang air kecil (beser) : 30 gram akar bunga pagoda, 15 butir ginkgo biloba (pak ko), 1-2 ons iga sapi, direbus dengan air secukupnya hingga iga sapi matang, lalu airnya diminum dan iga sapinya dimakan.
  4. Keputihan (leucorrhea) : 15 gram bunga pagoda, 20 gram kulit delima kering (Punica granatum L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  5. Sakit pinggang (lumbago) : 30-60 gram bunga pagoda, 10 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.), tambahkan gula merah secukupnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  6. Rematik : 30-60 gram akar bunga pagoda, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
  7. Susah tidur (insomnia) : bunga atau akar bunga pagoda dijadikan bubuk, 15 gram jahe Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum sebelum tidur.
  8. Migrain : 15 gram bunga pagoda, 5 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 70 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.), yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu diminum.
  9. Kanker saluran pencernaan : 60 gram akar bunga pagoda, 60 gram rumput mutiara (Oldenlandia corymbosa [L.] Lamk.), direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu diminum pelan-pelan.
  10. TBC paru, batuk darah (hemoptysis) : 30-90 gram akar bunga pagoda, 15 gram pahap/umbi bunga lili (Lilium Sp.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
Pemakaian Luar:
  1. Koreng, bisul (furunculus), radang kulit : daun segar bunga pagoda dicuci bersih dihaluskan tambahkan madu secukupnya lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
    Catatan: Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius atau berat disarankan tetap konsultasikan ke dokter.
    Artikel lengkap tentang manfaat dan khasiat bunga Pagoda untuk kesehatan ini akan membantu Anda dalam pengobatan tradisional untuk penderita penyakit yang tercantum diatas. Semoga lekas sembuh.

    Manfaat Bunga Kenop Bagi Kesehatan

    Manfaat Bunga Kenop Bagi Kesehatan
    Bunga Kenop (Gomphrena globosa)
    Kali ini kita masuk ke pembahasan detil tentang manfaat Bunga Kenop (Gomphrena globosa) yang berasal dari Amerika dan Asia, biasa tumbuh sebagai tanaman hias, kadang tumbuh liar di ladang-ladang. Tumbuh baik sampai ketinggian 1.400 m di atas permukaan laut, pada tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari. Selain sebagai tanaman hias juga dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional. Herba tahunan, tinggi 60 cm atau lebih dan berambut. Batangnya berwarna hijau kemerahan, berambut, membesar pada ruas percabangan. Daun duduk berhadapan, bertangkai, bentuk daun bulat telur sungsang sampai memanjang, panjang daun 5-10 cm, lebar 2-5 cm, ujung runcing, warna hijau, berambut kasar di bagian atas dan halus di bagian bawah, warna rambut putih. Bunga bentuk bonggol, warna merah tua keunguan seperti bola, ada juga yang berwarna putih.
    Familia: Amaranthaceae
    Nama Asing: Qian ri hong (T), Globeamaranth flower (I), butang-butang (M), amarantine globuleuse, kugelamarant.
    Nama Daerah
    1. Sumatera: Kembang puter, ratna pakaja.
    2. Jawa: adas-adasan, udel-udelan, gundul (Jawa).
    3. Sulawesi: taimantulu (Gorontalo).
    Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
    Rasa manis, netral, berkhasiat sebagai antibatuk (antitusif), menghilangkan sesak (antiasthmatic).

    Kandungan Kimia: Gomphresin I, II, III, V, VI, dekarboksilase, nitrat reduktase, nitrit reduktase, glutamat.

    Bagian yang Digunakan: Bunga dan seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.

    Manfaat dan Kegunaan:
    • Sesak napas (asthma bronchial)
    • Radang saluran napas akut dan menahun (acute dan chronis bronchitis)
    • Batuk darah pada TBC, batuk rejan (pertusis)
    • Radang mata (conjunctivitis), mata merah dan bengkak.
    • Penglihatan tidak tajam dan tidak terang.
    • Sakit kepala, migren.
    • Panas pada anak, demam.
    • Panas dalam pada anak-anak karena gangguan liver.
    • Mimpi buruk (night screaming), anak selalu nangis malam hari.
    • Sering kaget pada anak, kejang pada anak-anak.
    • Perut kembung pada anak-anak.
    • Disentri.
    • Buang air kecil tidak lancar dan sakit (dysuria).
    • Menghilangkan benjolan di tubuh.
    • Keseleo, koreng, gatal-gatal (pruritus), bisul (furunculus).
    • Dan lain-lain.
    Dosis Pemakaian:
    1. Pemakaian luar: tumbuhan segar dari bunga kenop dihaluskan kemudian dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit atau direbus dengan air secukupnya lalu air rebusannya dipakai untuk mencuci bagian tubuh yang sakit.
    2. Pemakaian dalam (minum): 9-15 gram bunga kenop direbus lalu diminum.
    Pemakaian Dalam:
    1. Buang air kecil tidak lancar dan sakit (dysuria); 10 gram bunga kenop, 30 gram rambut jagung (Zea mays L.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
    2. Disentri : - 10 kuntum bunga kenop segar, 30 gram krokot segar (Portulaca oleracea L.), direbus dengan air secukupnya, lalu disaring dan diminum secara rutin, lakukan tiga kali sehari. atau 10 kuntum bunga kenop dan 30 gram patikan kebo Euphorbia hirta L.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
    3. Sesak napas (asthma bronchial): 10 kuntum bunga kenop, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
    4. Radang saluran napas kronis (cronic bronchitis): 10 kuntum bunga kenop, 15 gram kaktus yang telah dikupas kulitnya (Opuntia dilleni ((Ker-Gawl.) Haw.), 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), gula batu secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian airnya disaring dan diminum hangat-hangat. Sudah dibuat obat suntik. Disuntiakan pada titik akupunktur, pada 10% penderita, timbul rasa kering ditenggorokan setelah mendapatkan suntikan, tetapi hanya sementara.
    5. Mengatasi benjolan di tubuh: 10 kuntum bunga kenop, 30 gram daun dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.), direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya.
    6. Anak-anak selalu menangis malam hari: 6 kuntum bunga kenop, 2 kuntum bunga krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.), direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 100 cc, lalu airnya diminum setelah disaring.
    7. Panas dalam pada anak-anak karena gangguan liver: 7-14 kuntum bunga kenop, 15 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), 75 gram jali (Coix lacryma-Jobi L.) direndam hingga lembut, direbus dengan 750 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan diminum airnya dengan menambahkan madu secukupnya sedangkan jalinya dimakan.
    8. Perut kembung pada anak-anak: 5-10 kuntum bunga kenop kering dan 5 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
    9. Sering kaget pada anak-anak: 5-10 kuntum bunga kenop, 20 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) 5 butir angco (Fructus jujubae), gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum sedangkan biji teratai dan angco nya dimakan.
    10. Penglihatan kurang tajam dan kurang terang, mata merah: 15 kuntum bunga kenop, 30 gram bunga krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, tambahkan madu secukupnya, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
    11. Sakit Kepala, migren:
    • 10 kuntum bunga kenop, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 60 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 500 cc hingga tersisa 250 cc lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
    • 15 gram bunga kenop dan 10 gram bunga krissan (Chrysanthimum, Sp.) direbus dengan 400 cc hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum.
    Pemakain Luar:
    Luka terpukul, koreng: tumbuhan bunga kenop secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

    Catatan:
    Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius atau berat tetap konsultasikan ke dokter.
    Semoga artikel tentang manfaat dan khasiat bunga kenop bagi kesehatan tubuh ini dapat membantu Anda dalam upaya penyembuhan berbagai penyakit.

    Khasiat Tanaman Begonia bagi Kesehatan

    Khasiat Tanaman Begonia bagi Kesehatan
    Begonia
    Kini kita berbagi info tentang manfaat dan khasiat tanaman Begonia bagi kesehatan tubuh manusia, begonia adalah tumbuhan berasal dari Amerika Selatan, umumnya tumbuh baik di daerah pegunungan, pada ketinggian 200-1300 m di atas permukaan laut, pada tempat teduh dan tanah yang lembab. Pengembangbiakan dengan tunas atau dengan stek daun. Daun dan bunganya yang berair rasanya asam segar, bisa digunakan sebagai pengganti acar, ada juga yang dimasak dengan gula sehingga menghasilkan sirup asam yang enak. Di Jawa Barat, bunga yang belum mekar sering dirujak.
    Habitus Herba, bercabang banyak, batangnya lunak dan berair, tinggi 15-65 cm, daunnya tunggal berbentuk jantung yang tidak simetris, berair dan berbulu, warna daunnya berbeda-beda. Pada Begonia glabra permukaan atasnya berwarna hijau, sedangkan permukaan bawahnya berwarna perak keputihan. Bunga majemuk, bergerombol, umumnya tersusun berupa rangkaian anak payung menggarpu, berwarna berbeda-beda tergantung pada jenisnya, ada yang berwarna merah muda, ada yang berwarna kuning dan berwarna putih. Biji banyak dan kecil-kecil.
    Familia : Begoniaceae
    Nama Asing: Chiu hai thang (Tionghoa)

    Nama Indonesia
    1. Jawa : bihun, hariyang bulu (sunda)
    2. Maluku : daun asam (Ambon), coco (Ternate)
    3. Sulawesi : kaci (Makasar)
    Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
    Rasanya masam, tawar, sejuk. Berkhasiat sebegai pereda demam (anti piretik), menghilangkan bengkak (antiswelling), pereda batuk (antitusif).

    Kandungan Kimia
    Asam oksalat, begonin, kalsium, magnesium.

    Bagian yang dipakai
    Daun, umbi, dan seluruh herba

    Manfaat dan Kegunaan:
    • Sakit tenggorokan (Pharyngitis)
    • Influenza
    • Melancarkan peredaran darah
    • Menghentikan pendarahan (hemostatis)
    • Muntah darah (hematemesis)
    • Pendarahan setelah melahirkan
    • Haid tidak teratur, tidak datang haid (amenorrhoea)
    • Keputihan (leucorrhoea)
    • Disentri
    • Rematik arthritis
    • Bisul (furunculus)
    • Bengkak, luka terpukul (swelling)
    • dan lain-lain.
    Pemakaian Dalam
    1. Muntah darah (hematemesis):10 gram umbi begonia dan 30 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum hangat-hangat.
    2. Menghentikan pendarahan (hemostatic): 10 gram umbi begonia dan 100 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelahdingin airnya diminum.
    3. Terlambat Haid: 9-15 gram umbi begonia ditumbuk halus lalu diseduh dengan 200 cc air mendidih, hangat-hangat airnya diminum.
    4. Haid tidak teratur: 10 gram umbi begonia dan 15 gram umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) ditumbuk halus lalu diseduh dengan air mendidih. Setelah dingin, airnya diminum. Keputihan (leucorrhea): 10 gram umbi begonia dan 10 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) ditumbuk lalu diseduh dengan air mendidih secukupnya, airnya diminum hangat-hangat.
    5. Disentri: 15 gram herba begonia, 30 gram patikan kebo (Euphorbia hirta L.) dan gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin, airnya diminum.
    6. Rematik:10-15 gram daun begonia, dan 15 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 400 cc hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
    7. Rematik atrithis: 150 gram selutuh herba begonia dan 125 gram jukut pendul (Kyllinga brevifolia Rottb.) ditumbuk halus lalu dicampur dengan madu secukupnya, kemudian bentuk menjadi bulatan-bulatan kecil dankeringkan. Ambil 10 gram ramuan tadi dan seduh dengan air mendidih secukupnya lalu diminum secara teratur 2 kali sehari, setiap pagi dan sore.
    8. Cedera, luka terpukul: 10 gram umbi begonia dan 15 gram umbi daun dewa/thien ci (Gynura segetum [Lour] Merr.) disangrai kemudian ditumbuk halus lalu diseduh dengan air mendidih. Setelah dingin, airnya diminum.
    Pemakaian Luar
    1. Sakit tenggorokan (pharyngitis): 15 gram umbi begonia dicuci dan diiris, tambahkan 300 cc air lalu diblender, airnya dipakai untuk kumur-kumur.
    2. Bengkak luar dan peradangan: daun begonia, daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.) dan daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) masing-masing secukupnya, dicuci dan digiling halus lalu tempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
    Catatan :
    1. Umbi daun dewa (thien ci) dapat dibeli di toko obat Tionghoa, akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional.
    2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.
    Artikel tentang manfaat dan khasiat tanaman begonia diatas ini akan membantu Anda dalam usaha penyembuhan dengan pengobatan alternatif untuk kesehatan tubuh Anda sekeluarga.