Manfa'at dan Khasiat Tanaman Kembang Merak

manfa'at dan khasiat tanaman kembang merak
Tanaman Kembang Merak
(caesalpinia pulcherrima)
Berbicara tentang kekayaan alam tidak akan pernah ada habisnya. kali ini kita akan mengenal lebih detail tentang tanaman/tumbuhan kembang merak, namun banyak dari kita yang mungkin masih awam tentang manfa'at dan khasiat tanaman kembang merakTanaman Kembang Merak (caesalpinia pulcherrima) yaitu tumbuhan yang berasal dari amerika selatan, Tumbuhan kembang merak ini biasa ditanam ditaman atau pekarangan rumah sebagai tanaman hias, kadang bisa juga tumbuh liar. Tumbuhan kembang merak juga merupakan perdu tegak, tingginya bisa mencapai sekitar 2-4 m, banyak bercabang dengan ranting namun kadang bisa berduri tempel. kayunya berwarna putih, padat, dan liat. daunnya berupa daun majemuk menyirip genap, ganda 2 dengan 4-12 pasang anak daun yang berbentuk bulat telur sungsang, ujungnya bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau kebiruan, panjangnya bisa mencapai 1-3,5 cm sedangkan lebarnya 0,5-1,5 cm. pada malam hari daun akan kuncup. Tanaman kembang merak ini memiliki bunga majemuk yang tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-50 cm, warnanya bisa merah atau kuning. buahnya buah polong, pipih, panjang 6-12 cm, lebar 1,5 cm, berisi 1-8 buah biji yang dapat dimakan, buah yang sudah tua warnanya hitam.

Familia: Caesalpniaceae (Leguminosae)
Nama daerah:
  • Sumatra: bunga kacang, bunga merak, bunga china, jingok.
  • Jawa: kembang patra kombala (sunda), merak-merakan, merak ngigel, merakan, patra menggala, kembang abang (jawa), markegel, merakkagel, merak ngegel, parak kagel (madura)
  • Sulawesi: bunga kacang (manado).
Nama asing:
Siak tiek hua, bulaklak nang paraiso, caballero, barbados pride, poin cillade, paradise flower, peacock flower, small gold mohar, flor de san francisco, gelenggang besar.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Bunga: melancarkan sirkulasi darah dan haid, abortivum, peluruh haid (emenagogum)
Kulit kayu: berkhasiat sebagai peluruh haid (emenagogum)                                                                                  
Kandungan kimia:
  • Bunga: tanin, asam gallat, asam benzoat, resin, dan zat merah.
  • Daun: alkaloid, saponin, tanin, glucosida, dan calsium oksalat
  • Kulit: plumbagin, lumbagol, zat samak, alkaloid, saponin, tanin, calsium, dan oksalat
Bagian yang dipakai: Bunga, daun, kulit, dan akar.

Khasiat dan Kegunaan:
  1. Bunga: untuk menstruasi (haid) tidak lancar, luka terpukul, panas, kejang panas pada anak, mata merah (conjunctivitis)
  2. Kulit kayu: untuk diare
  3. Akar: untuk kejang panas pada anak, demam
  4. Daun: untuk perut kembung, radang hati (hepatitis), sariawan (aphthae), demam, penyakit kulit.
  5. Buah: untuk diare, disentri, 
Dosis pemakaian:
1. Pemakaian luar:
  • kejang pada anak: 5 kuntum bunga kembang merak, 20 gr daun, 3 jari akar, dan 3 jari kulit batang dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan air garam secukupnya. bisa dipakai untuk menggosok punggung, dan kaki anak.
  • Sariawan (aphthae): daun kembang merak secukupnya direbus hingga mendidih, lalu disaring, airnya dipakai untuk berkumur-kumur.
  • Perut kembung: daun kembang merak, alang-alang(imperata cylindrica), dan bawang putih (allium sativum) secukupnya, ditumbuk halus sampai lembut lalu dioleskan pada perut yang kembung.
2. Pemakaian dalam:
  • Panas: bunga kembang merak secukupnya lalu direbus, saring, kemudian airnya diminum
  • Radang hati (hepatitis): daun kembang merak secukupnya dan 30 gr daun serut/mirten (streblus asper) direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya selagi masih hangat.
  • Diare akut: kulit batang tumbuhan kembang merak ditumbuk hingga halus, diseduh dengan 100 cc air, lalu diminum hangat-hangat.
Catatan::
  • wanita hamil dilarang meminum obat ini.
  • untuk setiap pengobatan dilakukan secara teratur
  • untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.
Terima kasih telah membaca artikel manfa'at dan khasiat tanaman kembang merak ini, semoga bermanfa'at untuk kita semua..amin

Manfaat dan Khasiat Bunga Cempaka Putih Bagi Kesehatan

Manfaat dan Khasiat Bunga Cempaka Putih Bagi Kesehatan
Cempaka putih (Michelia alba)
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lebih rinci tentang bunga Cempaka putih lengkap beserta berbagai macam khasiatnya yang baik untuk kesehatan. Bunga cempaka putih (Michelia alba) biasa ditanam sebagai tanaman hias di halaman rumah atau di kebun-kebun, karena bunganya yang indah dan harum. Tanaman cempaka putih dapat digunakan sebagai campuran bahan pembuatan minyak wangi atau parfum dan wangi-wangian lainnya. Pengembangbiakannya dengan setek batang, Habitus pohon, berkayu, tinggi dapat mencapai 30 m. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur memanjang atau hampir lanset, ujung dan pangkal runcing, duduknya tersebar. Tumbuhan cempaka putih ini berdiri sendiri dengan mahkota bunga berwarna putih dan berbau harum. Bunga banci, tidak pernah menghasilkan buah, karena itu dibudidayakan secara vegetatif.
Familia: Magnoliaceae.
Sinonim: Michela longifolia

Nama daerah:
  • Sumatra : jeumpa gadeng (Aceh), cempaka putih (Melayu), campaga putih (Minangkabau).
  • Jawa : campaka bodas (Sunda), pecari putih, cempaka putih (Jawa), compaka pote (Madura).
  • Sulawesi : campaka mawuro, sampaka mopusi, campaka momero, sempaka kulo, campaka (Sulawesi Utara), bunga eja kebo, patene (Makasar), bunga eja mapute (Bugis).
  • Maluku : campaka bobudo (Ternate), capaka babulo (Tidore)

Nama asing: Pai yik lan 

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
 Rasanya pahit, pedas, agak hangat. Berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuterik), sebagai obat batuk (antitusif), menurunkan demam (antipiretik)

Kandungan kimia:
Kulit kayu mengandung alkaloid 0,15 %, daun dan bunga mengandung minyak atsiri.

Bagian yang digunakan: Bunga, daun, kulit batang.

Khasiat untuk menyembuhkan penyakit:

1. Bunga:

  • Kepala pusing (vertigo)
  • Sinusitis
  • Batuk (tusis), batuk disertai banyak slem /dahak
  • Batuk rejan (pertussis)
  • Radang saluran napas (bronkhitis)
  • Dada terasa penuh
  • Perut kembung (meteorismus), mual
  • Bau badan dan ketiak
  • Keputihan (leucorrhoea)
  • dan lain-lain
2. Daun:
  • Stroke karena panas
  • Gangguan saluran kencing
  • dan lain-lain
Dosis pemakaian :
  1. Pemakaian luar : bunga direbus, airnya dipakai untuk mandi
  2. Pemakaian dalam : 15-30 gram daun atau bunga (kering), direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian luar :
Bau badan dan ketiak : bunga cempaka putih dan daun sirih (Piper betle.) masing-masing secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mandi.

Pemakaian dalam :
  1. Kepala pusing : 5-7 kuntum bunga cempaka putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  2. Sinusitis : 30 gram bunga cempaka putih, 30 gram daun mint/menthol (Mentha.), 15 gram jahe (Zingiber officinale.), dan 2 batang daun bawang putih (Allium sativum), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, kemudian airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  3. Batuk rejan (pertusis) pada anak : 5-7 kuntum bunga cempaka putih, 10 gram jahe (Zingiber officinale) dan 10 gram kulit jeruk mandarin/keprok (Citrus nobilis) kering, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, tambahkan 30 cc madu, aduk kemudian airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.
  4. Radang saluran napas (bronkhitis) : 15 gram bunga cempaka putih yang kering ditambah air secukupnya lalu ditim, kemudian airnya diminum boleh ditambah madu. Lakukan selama satu minggu secara teratur. Atau, 15 gram daun cempaka putih, 5 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium.), 5 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
  5. Dada terasa penuh/begah : 6-15 gram bunga cempaka putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  6. Perut mual dan kembung (meteorismus) : 5 kuntum bunga cempaka putih, 5 gram kulit jeruk keprok/mandarin kering (Citrus nobilis.), 3 butir kapulaga (Amomum cardamomum.) dan 15 gram jahe (Zingiber officinale.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  7. Keputihan (leucorrhoea) : 30 gram bunga cempaka putih, 60 gram jali (Coix lacryma-jobi.) yang direndam dulu hingga lembut dan 15 gram kulit delima kering (Punica granatum), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat, sedangkan jalinya dimakan.
  8. Pembesaran prostat : 30 gram daun cempaka putih, 30 gram tanaman kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus.) dan 30 gram daun sendok segar (Plantago mayor.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  9. Bau badan : 30 gram bunga cempaka putih dan gula batu secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu diminum.
Catatan :
  • Jali dapat dibeli di supermarket atau pasar tradisional, pahap/umbi bunga lili dapat dibeli di toko obat Tionghoa atau di supermarket.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.
Terima kasih telah membaca artikel tentang bunga cempaka putih beserta khasiatnya, Semoga artikel ini dapat bermanfa'at untuk menambah pengetahuan kita tentang pengobatan tradisional , maupun untuk membantu proses penyembuhan penyakit yang sedang anda alami. sampai jumpa kembali di lain kesempatan......

Manfaat dan Khasiat Tanaman Kembang Kertas

Manfaat dan Khasiat Tanaman Kembang Kertas
Kembang Kertas (Zinnian elegans)
Manfaat dan khasiat tanaman kembang kertas bagi kesehatan tubuh manusia. Kembang Kertas (Zinnian elegans) merupakan tumbuhan asal Meksiko bisa ditemukan pada ketinggian 1400 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat terbuka yang terkena matahari langsung, biasa ditanam secara bergerombol di taman atau pekarangan sebagai tanaman hias atau bunganya dipakai sebagai bunga potong. Terna menahun,tumbuh tegak dan berambut kasar, tinggi sekitar 30-50 cm. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bentuknya memanjang, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, tulang daun melengkung, warnanya hijau. Bentuk bunganya seperti bunga aster dengan warna yang beraneka ragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan,  yang keluar dari ujung batang. Pengembangbiakkan dengan biji.
Familia: Asteraceae (Compositae).
Nama asing: Bai ri zhik (T), Zinnia.
Nama daerah: Kembang kertas, kembang ratna.

Efek farmakologis dan sifat kimiawi:
Tawar, sejuk, Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik).

Bagian yang digunakan: Seluruh tumbuhan.

Khasiat menyembuhkan:
  • Disentri.
  • Panas dalam.
  • Kencing nanah (gonorrhea).
  • Batuk rejan (pertussis).
  • Sakit pada putting susu (papilla mammae).
  • Bisul (furunculus).
  • Dan lain-lain.
Dosis Pemakaian:
  1. Pemakaian luar: daun secukupnya digiling halus, lalu dibubuhkan ke bagian yang sakit.
  2. Pemakain dalam: minum 10-30 gram direbus, airnya diminum.
Pemakain luar:
  1. Bisul (furunculus), sakit pada putting susu: daun kembang kertas secukupnya dicuci bersih lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
  2. Payudara bengkak: herba kembang kertas digiling, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera) lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Pemakain dalam:
  1. Batuk rejan (pertussis): 40 gram herba kembang kertas kering atau 70 gram yang segar dengan dengan 400cc air dengan api besar hingga mendidih, lalu api dikecilkan dan direbus kembali selama 10 menit, kemudian disaring, tambahkan gula batu dan diminum hangat-hangat. Lakukan 1-2 kali sehari.
  2. Disentri karena panas dalam: 30 gram herba kembang kertas, 30 gram patikan kebo (Euphorbia hirta), gula secukupnya, direbus denag 400cc air hingga tersisa 200cc, lalu disaring dan dimunm airnya hangat-hangat.
  3. Gangguan buang air kecil: 30 gram herba kembang kertas, 30 gram daun sendok (Plantago mayor), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
Catatan:
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur . Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Selamat mencoba pengobatan penyakit dengan tanaman herbal dan memanfaatkan khasiat tanaman kembang kertas, semoga berguna.

Manfaat & Khasiat Tanaman Kembang Mas

Manfaat & Khasiat Tanaman Kembang Mas
Kembang Mas (Asclepias curassavica)
Salahsatu tumbuhan bunga yang berguna untuk pengobatan penyakit yaitu dengan memanfaatkan khasiat tanaman kembang mas. Kembang Mas (Asclepias curassavica) asal Amerika tropis ini tumbuh di daerah cerah atau terlindung sedikit cahaya matahari, tetapi tidak  terlalu lembab. Bisa ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Selain sebagai tanaman obat, kembang mas sering ditanam sebagai tanaman hias. Habitus semak, tegak, menahun, pangkalnya sering berkayu, tinggi 0,7-1,5 m. Batang bulat berambur halus yang jarang. Daun bertangkai, helaian dau bentuk lanset memanjang, runcing, panjang 6-15 cm, lebar 1-3 cm. Karangan bunga majemuk, berbentuk paying, berbunga 7-15, tangkai bunga berambut halus. Taju kelopak sempit, runcing. Mahkota bunga hampir dekat dengan pangkal berbagi, taju memanjang, runcing. Daun mahkota tambahan 5, berwarna oranye. Buah bentuk bumbung, bulat telur memanjang, pipih, pada ujung dengan umbai panjang dari rambut putih serupa sutra.

Familia:Asclepiadacae.
Sinonim: Asclepias syriaca Blanco.

Nama asing: Ma Li Chin (T), Bunga Mas (Malaysia).

Nama daerah: Jawa: Kapas Cinde (Sunda), Mas Sekar (Jawa).

Efek farmakologisdan sifat kimiawi:
Rasanya pahit, dingin, beracun. Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), menghilangkan sakit (analgesic), menghentikan pendarahan (hemostatik), meningkatkan sirkulasi, dan sebagai tonik untuk hati.

Kandungan kimia:
Calotropin, calotropagenin, corotoxigenin , corotolaucigenin, aslepocigenin, clepogenin, ascurogenin, curassavogenin, dan uzarigenin.

Bagian yang digunakan: Seluruh herba.

Khasiat untuk menyembuhkan penyakit:
  1. Pembengkakkan limfa.
  2. Radang  paru-paru  (pneumonia).
  3. Radang payudara (mastitis).
  4. Radang kulit bernanah (pioderma).
  5. Sakit sewaktu haid (dismenorrhea).
  6. Bisul (furunculus), borok (ulkustripicum).
  7. Eksim (ekzema), panu.
  8. Luka luar, patah (fraktur).
  9. Dan lain-lain.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakain luar: herba kembang mas dicuci, direbus lalu airnya dipakai untuk mencuci luka, atau getahnya dioleskan pada luka.
  2. Pemakain dalam: 10-20 gram tumbuhan kembang mas disaring hingga kuning lalu direbus dan diminum airnya.
Pemakain luar:
  1. Radang payudara (mastitis), borok borok (ulkustripicum), radang kulit bernanah (pioderma): herba kembang mas direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mencuci bagian yang luka.
  2. Radang payudara (mastitis), bisul (furunculus): herba kembang mas dikeringkan dan digiling halus, tambahkan lidah buaya (Aloe vera) yang telah dikupas kulitnya secukupnya, diaduk rata lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  3. Eksim (Eczema): getah dari batang kembang mas dioleskan pada kulit yang terkena eksim.
  4. Luka luar: bunga dan daun kembang mas dikeringkan dan digiling halus, tambahkan kaktus gepeng (Opuntia dilenii) yang telah dikupas, diaduk lalu ditempelkan pada luka.
Pemakain dalam:
  1. Pembengkakkan limfa: 15 gram akar digongseng sampai kuning, tambahkan 100 gram daging ayam dan air secukupnya lalu ditim. Setelah matang ayamnya dimakan dan airnya diminum. Bila air seni seperti air tajin (air pencucian beras), pemakaian obat ini dihentikan selama 3 hari lalu dilanjutkan kembali.
  2. Nyeri haid (dismenorrhea): 10 gram herba kembang mas dikeringkan dan 10 butir merica (Piper nigrum), direbus dengan 600cc air (dengan api kecil) hingga tersisa 200cc, disaring lalu airnya diminum.
Catatan:
  1. Hati-hati dalam pemakaiannya karena tumbuhan, kembang mas beracun, terutama getahnya.
  2. Akarnya tidak dianjurkan bagi orang yang lemah.
  3. Tanda-tanda keracunan: pusing, sakit kepala, muntah, diare, sakit perut, mengigau, muka pucat, kedinginan yang luar biasa, denyut nadi tidak teratur.
  4. Tindakan yang harus diambil adalah: si penderita dibuat muntah dengan makan putih telur.
Semoga artikel lengkap tentang manfaat dan khasiat tanaman kembang mas ini dapat menjadi solusi untuk mengobati penyakit anda dan keluarga agar lekas sembuh.

Manfaat & Khasiat Tanaman Kembang Coklat

Manfaat & Khasiat Tanaman Kembang Coklat
Kembang Coklat (Zephyranthes candida)
Tuhan telah menciptakan semua yang ada di alam semesta ini bermanfaat bagi manusia, asal kita mau mempelajarinya, salahsatunya yaitu manfaat tanaman kembang coklat bagi kesehatan tubuh. Kembang Coklat (Zephyranthes candida) asal Cina dan Brasilia ini sering ditanam sebagai tanaman hias dikarenakan bunganya yang indah. Terna kecil berumbi, warga suku bakung-bakungan, tinggi 15-30 cm. Daunnya panjang dan pipih berbentuk lanset keluar dari bonggol umbi yang terletak di dalam tanah, daun agak melengkung dan licin. Bunganya tunggal, mempunyai tangkai, berwarna putih, dadu, bentuk seperti corong yang menghadap ke atas, biji berwarna hitam dan pipih. Umbi berwarna putih dan berlendir.
Familia: Amaryllidaceae.
Nama asing: Zhong lan (T).
Nama daerah: Kembang coklat.

Efek farmakologis dan sifat kimiawi:
Rasa agak manis, berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik).

Kandungan kimia: Lycorine, tazettin, haemanthidine, nerinine.

Bagian yang digunakan: Seluruh tumbuhan.

Khasiat untuk menyembuhkan:
  • Gangguan fungsi hati
  • Kejang-kejang pada anak
  • Ayan (epilepsi)
  • dan lain-lain.
Dosis Pemakaian:
  1. Pemakaian luar: tumbuhan kembang coklat dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam: 10-15 gram tumbuhan kembang coklat direbus lalu diminum airnya.
Pemakaian Dalam
  1. Ayan (epilepsi): 10 gram tumbuhan kembang coklat, 30 gram sulur ketimun (Cucumis sativus), gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya, lalu diminum airnya setelah disaring.
  2. Kejang pada anak-anak: 10-15 gram daun kembang coklat segar, gula batu secukupnya, direbus lalu airnya diminum setelah disaring.
Pemakaian luar:
Kejang pada anak: 10-15 gram tumbuhan kembang coklat segar secukupnya, garam secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada pelipis.

Catatan:
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap harus konsultasikan ke dokter.

Silahkan mencoba pengobatan alami dengan memanfaatkan khasiat tanaman kembang coklat untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang telah dibahas diatas, semoga lekas sembuh.

Manfaat & Khasiat Tanaman Kacapiring

Manfaat & Khasiat Tanaman Kacapiring
Kacapiring (Gardenia augusta)
Pembahasan lengkap kita kali ini tentang manfaat dan khasiat tanaman Kacapiring bagi kesehatan. Kacapiring (Gardenia augusta) asal Tiongkok ini sekarang banyak terdapat di Asia Tenggara. Tumbuh di daerah pegunungan mulai ketinggian 400 m di atas permukaan laut. Karena bunganya indah dan berbau harum, kacapiring banyak ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di samping itu bunganya juga digunakan untuk bunga potongan dan hiasan  di sanggul yang dipakai wanita. Di beberapa daerah, ekstrak bunga yang berbau wangi dipergunakan untuk bahan wangi-wangian dan bahan minyak rambut. Dikembangbiakan dengan pengcangkokan, biji, atau setek batang. Habitus perdu tahunan, tegak, tinggi 1-2 m. Daunnya berhadapan atau berkarang tiga, bertangkai pendek, berbentuk oval dengan pangkal dan ujung runcing, tebal dan licin seperti kulit, mengkilap pada bagian atasnya, berwarna hijau tua, panjang 4,5-13 cm, lebar 2-5 cm. Bunga tunggal dengan mahkota berbentuk terompet dan tersusun melingkar membentuk suatu kesatuan, bertangkai pendek, berwarna putih, dan berbau harum, umumnya muncul dari ujung batang atau ranting (terminal). Buahnya berwarna kuning, berbentuk bulat telur dengan kulit yang tipis dan berbiji banyak.
Familia: Rubiaceae.
Sinonim: Gardeni jasminoides Ellis = Gardenia florida L. = Gardenia grandiflora Lour.

Nama asing:
San tze che (T), pud sorn (Th), bunga cina, gardenia jasmine (M), kaapse jasmijn (B), rosal (S) (F), cape jasmine, gardenia (I), jasmine du cap.

Nama daerah:
  1. Sumatra: meulu bruek, rajaputih (Aceh), kacapiring, sangkapa (Melayu).
  2. Jawa: kacapiring (Sunda,Jawa), peciring, cepiring, ceplok piring (Jawa).
  3. Nusa Tenggara: jempiring (Bali).
Efek farmakologis dan sifat kimiawi:
Dingin, pahit, sedikit asam. Berkhasiat sebagai antibiotik, antiradang (antiinflamasi), menurunkan demam (antipiretik), membersihkan darah, dan menghilangkanpembekuan darah.

Kandunga kimia:
Mengndung minyak menguap, yaitu linalool, styrolyl asetat, gardenin, gardenosida geniposida, genipin-I-glucoside, b-sitosterol, crocetin, crosin, dan scandosida.

Bagian yang dipergunakan: Daun, bunga, buah, dan biji.

Khasiat menyembuhkan penyakit:
  • Demam yang disertai mengigau.
  • Sariawan (aphtae).
  • Jantung berdebar (palpitasi), menguatkan jantung.
  • Asma.
  • Menambah nafsu makan (stomakik).
  • Muntah (hiperemesis).
  • Sembelit/susah buang air besar (konstipasi).
  • Susah buang air seni (oliguria).
  • Kencing manis (diabetes mellitus).
  • Dan lain-lain.
Dosis pemakain:
  1. Pemakain luar: daun kacapiring dicuci dan dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 30-60 gram akar, direbus lalu airnya diminum. Atau 9-60 gram buah, direbus, airnya diminum.
Pemakain luar:
Perut kembung dan panas pada anak-anak karena  gangguan pencernaan (disoensia): 9 gram biji kacapiring yang masih mentah ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit tepung terigu dan putih telur ayam, diaduk hingga rata dan dibentuk menjadi lempengan lalu ditempelkan pada pusar.

Luka memar karena jatuh atau terpukul:
  • Daun kacapiring  segar dan daun kemuning segar (Muraya paniculata Jack.) masing-masing sama banyaknya, dicuci lalu digiling sampai halus ; tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api kecil, hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
  • Biji kacapiring dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan putih telur dan tepung terigu yang telah digongseng, aduk hingga rata lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • 15 gram biji kacapiring dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosch.), dicuci dan ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit arak, d, aduk hingga rata lalu ditempelkan pada   bagian yang sakit.
  • 60 gram biji kacapiring dan 15 gram daun menthol (Mentha arvensis L.) dicuci dan ditumbuk hingga halus, tambahkan 15 gram tepung terigu yang digongseng dan putih telur atau arak secukupnya, diaduk-aduk hingga rata lalu dioleskan pada luka.
  • Biji kacapiring,daun dewa (gynura segetum (Lour) Merr.), temu hitam (curcuma aeruginosa Roxb.) dan bunga ros (Rosa chinensis Jacq.) , masing-masing secukupnya ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit arak putih, diaduk hingga rata lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
Luka bakar: Buah kacapiring ditumbuk hingga halus lalu dicampur dengan sedikit air dan diaduk hingga rata kemudian dioleskan pada tempat yang sakit. Atau buah kacapiring  secukupnya dikeringkan dan ditumbuk hingga menjadi bubuk, tambahkan putih telur ayam, diaduk hingga rata lalu dioleskan/ditempelkan pada luka.

Keseleo: Buah kacapiring secukupnya ditumbuk kasar, dicampur dengan air hangat atau sedikit alcohol, diaduk hingga rata lalu dibalurkan pada tempat yang sakit dan dibungkus dengan kain. Atau buah kacapiring disangrai hingga hitam, jahe segar secukupnya (Zingiber officinale) ditumbuk hingga halus, tambahkan tepung terigu dan sedikit arak, diaduk rata lalu diborehkan pada bagian tubuh yang sakit.

Bisul di kepala pada anak kecil: buah kacapiring mentah ditumbuk hingga halus dicampur dengan putih telur ayam, diaduk hingga rata lalu dioleskan pada bisul.

Herpes simplek: buah kacapiring mentah secukupnya disangrai hingga kering lalu digiling hingga menjadi bubuk, dicampur dengan jus lidah buaya secukupnya, (Aloe vera L.), diaduk rata lalu dioleskan pada tempat yang sakit.

Pemakaian dalam:
Demam, meriang: 30 gram daun kacapiring dicuci dan direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200cc lalu disaring, tambahkan dengan gula pasir secukupnya, diaduk merata kemudian diminum.

Demam karena angin dan panas: 9-12 gram buah kacapiring kering direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc, disaring lalu airnya diminum.

Demam disertai mengigau: 30-60 gram akar kacapiring dicuci dan direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc, setelah dingin airnya diminum.

Mata merah: 10 gram buah kacapiring kering dan 50 gram akar  alang-alang (Imperata cylindrical) dicuci dan direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc, disaring lalu airnya diminum.

Mimisan (epistaxis): 30 gram buah kacapiring yang telah disangrai dan 20 gram umbi anggrek tanah/pai cik (anak-anak : 10 gram), direbus dengan 500 cc air hingga 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

Sakit gigi: 60-90 gram akar kacapiring direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300cc, tambahkan sedikit garam lalu airnya diminum. Atau 9 gram buah kacapiring kering direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200cc, hangat-hangat airnya diminum.

Sariawan (aphthae): 30 gram daun kacapiring dan 15 gram daun saga (Abrus Precatorius) dicuci dan dihaluskan, tambahkan 200 cc air masak lalu disaring, diberi 40 cc madu lalu diminum untuk dua kali sehari.

Batuk (tusis) karena gangguan paru-paru: tiga kuntum bunga kacapiring dicuci dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200cc, tambahkan madu dan diaduk rata lalu airnya diminum.

Radang saluran nafas (bronkhitis): 30-60 gram akar kacapiring dan 10 gram jahe merah (Zingiber officinale) direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc, disaring lalu airnya diminum.

Jantung berdebar keras  (palpitasi): 30 gram daun kacapiring muda, 30 gram  daun sembung manis (Blumea balsamivera DC.), 25 buah buni yang masak  (Antidesma bunius). 1 jari kayu manis (Cinamomum burmani), 10 gram jahe (Zingiber officinale) dan 30 gram gula enau ( (Arenga pinnata), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Setelah dingin lalu diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc.

Kejang jantung (Angina pectoris): 30 gram daun kacapiring, 30 gram daun sembung (Blumea balsamifera), 15 gram daun dewa (Gynura segetum) dan 30 gram daun enau (Arenga pinnata), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100cc.

Sakit kuning (jaundice): akar kacapiring direbus lalu airnya diminum.
  • Balita 3-4 tahun : 20 gram
  • Anak-anak 5-7 tahun : 30 gram
  • Anak-anak 8-10 tahun : 45 gram
  • Anak-anak 11-15 tahun : 60 gram
  • Di atas 16 tahun : 90 gram
Hepatitis:
  • 60 gram akar kacapiring dan 60 gram daun serut/mirten (Streblus asper) direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300cc lalu airnya diminum.
  • 60 gram akar kacapiring segar atau 15-30 gram buah kacapiring dicuci bersih dan direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc lalu airnya diminum.
  • 5 kuntum bunga kacapiring (bagian tengahnya dibuang), 50 gram kacang merah (Vigna sinensis), 100 gram beras ketan (Oryza sativa) yang direndam hingga mekar dan air secukupnya, tambahkan gula pasir secukupnya lalu dimasak hingga menjadi bubur, setelah matang dimakan.
Lambung panas seperti terasa terbakar: 20 biji kacapiring disangrai hingga hitam lalu direbus dengan air secukupnya, tambahkan sedikit jahe (Zingiber officinale), lalu airnya diminum.

Menambah nafsu makan (stomakik): 5-10 lembar daun kacapiring dicuci bersih dan ditumbuk halus lalu diseduh dengan 200cc air mendidih, diamkan sebentar, tambahkan gula aren (arenga pinnata) secukupnya atau madu, minum airnya.Lakukan satu kali sehari.

Muntah darah (hematemesis): 9 gram buah kacapiring kering dan 60 gram akar alang- alang (Imperata cylindrica), direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc lalu airnya diminum.

Kencing manis (diabetes mellitus): 30 gram daun kacapiring, 30 gram daun alpukat direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200cc lalu airnya diminum sekaligus. Lakukan secara teratur setiap hari.

Kencing mengandung darah (hematuria): 60 gram buah kacapiring segar dan gula batu secukupnya direbus dengan 500cc air hingga tersisa 250cc lalu airnya diminum.

Disentri yang disertai darah dan lendir: 30-60 gram akar kacapiring dan gula batu secukupnya direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200cc lalu airnya diminum.

Buang air besar mengandung darah: 30 gram buah kacapiring disangrai hingga hitam lalu dihaluskan hingga bubuk, diseduh dengan air mendidih lalu airnya diminum.

Catatan:
  1. Tidak dianjurkan bagi yang limpanya lemah.
  2. Umbi anggrek tanah (pai cik) dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
  3. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit serius tetap konsultasikan ke dokter.
Silahkan mencoba pengubatan dengan tumbuhan herbal alami dengan memanfaatkan khasiat tanaman kacapiring, semoga lekas sembuh.

Manfaat dan Khasiat Bunga Iris

Manfaat dan Khasiat Bunga Iris
Bunga Iris (Iris tectorum)
Berikut ini pembahasan lengkap tentang manfaat dan khasiat Bunga Iris. Bunga Iris (Iris tectorum) merupakan tumbuhan asal Jepang. Biasa ditanam sebagai tumbuhan hias karena bunganya yang indah. Tumbuh baik terutama di daerah pegunungan. Herba dengan akar rimpang pendek. Daun bentuk lanset memanjang dengan ujung runcing panjang  25-40 cm, lebar 1,5-3 cm, warna hijau kebiruan. Tangkai karangan bunga 3-25 cm, seludang bunga bentuk lanset dengan panjang 5,5-8 cm, berbunga dua sampai banyak. Taju tenda bunga bulat telur terbalik dengan tepi keriting, yang terluar dengan pangkal yang ungu pucat atau bergaris ungu. Tiga yang terluar lebih pendek, ungu, berkuku dan sedikit berbentuk talang. Benang sari berhadapan dengan taju terluar, panjang 2,5 cm, kepala sari menempel pada cabang tangkai putik, tangkai putik pendek. Bakal buah berbentuk spul, persegi 3. Buah kotak memanjang.

Familia: Iridaceae.
Nama asing: Yuan wui (T) , japanse iris (B).
Nama daerah: Bunga iris.

Efek farmakologis dan sifat kimiawi:
Rasanya pahit pedas, netral, sedikit beracun. Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik) , menghilangkan pembekuan darah, dan meningkatkan fungsi pencernaan.

Kandungan kimia: Iridin, tanin, resin, amilum, asam miristat, dan iron.

Bagian yang digunakan:
Akar rimpang, daun, dan seluruh bagian tumbuhan (herba).

Khasiat untuk menyembuhkan penyakit:
  • Radang tenggorokan  (pharyngitis).
  • Gusi bengkak.
  • Hepatitis.
  • Gangguan pencernaan (dispepsia).
  • Mual dan perut kembung (meteorismus).
  • Radang ginjal (nephritis).
  • Sembelit/susah buang air besar (konstipasi).
  • Rematik
  • Luka terpukul, luka.
  • Radang kulit bernanah (pioderma), bisul (furunculus).
  • Dan lain-lain.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar: tumbuhan iris secukupnya dicuci dan dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakain dalam: minum 3-15 gram akar rimpang atau 15-30 gram herba, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian luar:
  1. Bisul (furunculus), radang kulir bernanah (pioderma), digigit ular/serangga : akar rimpang iris dicuci dan dihaluskan sampai seperti bubur lalu ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.
  2. Sembelit: akar rimpang iris secukupnya dicuci dan digiling hingga halus lalu ditempelkan pada perut terutama pada bagian pusar.
  3. Sakit/radang tenggorokan (pharyngitis): akar rimpang iris secukupnya diblender dengan ditambahkan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk kumur-kumur.
  4. Gusi bengkak: 15 gram akar rimpang iris diblender, ditambah dengan sedikit air lalu ditempelkan pada gusi yang sakit.
Pemakain dalam:
  1. Gusi bengkak: 9 gram akar rimpang iris direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200cc, hangat-hangat airnya diminum.
  2. Radang tenggorokan (pharyngitis): 3-9 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba iris dan 70 gram lidah buaya (Aloe vera) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.
  3. Gangguan pencernaan (dispepsia): 3 gram akar rimpang  kering  iris dihaluskan lalu direbus dengan 200 cc air sampai airnya mendidih, setelah dingin diminum.
  4. Mual, perut kembung (meteorismus): 3 gram akar iris kering digiling lalu diseduh dengan 200cc air mendidih, setelah  agak dingin diminum. Atau 3-9 gram akar iris kering direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum. Atau 3-9 gram akar rimpang iris kering dan 10 gram akar jail (Coix lacryma-jobi), digiling halus lalu diseduh dengan air mendidih, setelah agak dingin airnya diminum.
  5. Hepatitis: 6 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza) direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  6. Pembengkakan ginjal, sembelit (konstipasi): 15 gram akar rimpang iris direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200cc, hangat-hangat disaring lalu  airnya diminum.
  7. Luka terpukul: 10 gram akar rimpang iris dihaluskan atau dijus, tambahkan 200cc air masak, diperas dan disaring lalu diminum.
  8. Keseleo, luka luar: 3-9 gram akar rimpang iris kering digiling hingga halus lalu diseduh dengan air mendidih dan diminum secara teratur.
Catatan:
  1. Ramuan ini harus digunakan secara hati-hati, tidak dianjurkan digunakan pada saat kondisi tubuh lemah.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur . Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.
Demikian artikrel lengkap mengenai manfaat dan khasiat tanaman bunga iris untuk kesehatan tubuh manusia, semoga dapat membantu dalam mengobati penyakit yang diderita,

Manfaat dan Khasiat Tanaman Gandasuli

Manfaat dan Khasiat Tanaman Gandasuli
Gandasuli (Hedychium coronarium)
Kini kita bahas detil lengkap mengenai manfaat dan khasiat tanaman Gandasuli. Gandasuli (Hedychium coronarium) asal India yang sering  tumbuh di daerah lembab, bisa ditemukan di dataran rendah sampai 1900m di atas permukaan laut, kadang  tumbuh liar di tepi sungai atau kolam. Penduduk Maluku menggunakan air batang gandasuli untuk obat amandel dan bengkak di leher dengan mengoleskan air itu pada leher yang bengkak. Batang gandasuli yang lembek dapat di jadikan bahan kertas yang baik, karena dapat menghisap tinta tetapi minyak tidak dapat menembus kertas itu. Karena bunganya yang bagus, gandasuli dipelihara sebagai tanaman hias, bunganya harum terutama pada malam hari. Perkembangbiakan dari anakannya atau dari bijinya. Habitus herba, tinggi 1,5-2 m. Helaian daun duduk, bentuk garis  lanset, panjang 7-55 cm, lebar  3-9 cm, ujung runcing. Bunga duduk, dalam bulir terminal yang rapat, putih sampai kuning muda, berbau harum. Daun pelindung bulat telur sampai memanjang dengan ujung berumbai. Tabung kelopak membuka pada sebuah sisi, tabung mahkota bulat silindris dengan panjang 8-10 cm, bibir bulat telur terbalik dengan ujung melekuk ke dalam, benangsari putih memeluk tangkai putik, kepala putik muncul di atas kepala sari. Bakal buah bulat silindris, berambut, pada ujung terdapat kelenjar madu berbentuk kerucut. Buah kotak dengan 3 katup membuka. Rimpang pipih, lunak, dan berwarna putih serta hanya berbau sedikit.
Familia: Zingiberaceae.
Sinonim: Hedychium coronarium var. Coronarium Brink.

Nama asing:
Chiang hua (T), ginger lily (I), donsuli, kimia (F), tepus tanah (M).

Nama daerah:
  1. Sumatera: gandasuli, gondasuli ( Melayu), dugahuli (Batak) .
  2. Jawa: gandasoli (Sunda), gondasuli, kembang laras (Jawa).
  3. Nusa Tenggara: manasuli, mandasul (Bali).
  4. Maluku: dagasuli, dagahuli (Halmahera Utara).
Efek farmakologis dan sifat kimiawi:
Rasanya pahit, hangat. Berkhasiat sebagai peluruh keringat (diaforetik), menambah nafsu makan (stomakik).

Kandungan kimia:
Rimpang mengandung glukosa, albumen, resin, resinous acid, selulosa, asam organic. Bunga mengandung minyak essensial.

Bagian yang digunakan: Bunga, rimpang.

Khasiat untuk menyembuhkan penyakit:
  • Sakit kepala.
  • Pilek.
  • Amandel (tonsillitis).
  • Gangguan pencernaan (dyspepsia).
  • Haid tidak teratur (menstrual irregularities).
  • Demam nifas.
  • Badan terasa sakit.
  • Rematik, pegal linu.
  • Luka tepukul (swelling) , bengkak (edema).
  • Dan lain-lain.
Dosis pemakaian:
  • Pemakaian luar : rimpang gandasuli direbus lalu airnya dipakai untuk mandi.
  • Pemakaian dalam : 10-15 gram, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian dalam:
  1. Sakit kepala, pilek, badan terasa sakit: 15 gram rimpang gandasuli, 10 gram jukut pendul kering (Kyllinga brevifolia) , dan 10 gram jahe (Zingiber officinale) direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  2. Gangguan pencernaan (dispepsia): 10 gram buah gandasuli direbus dengan 300cc air hingga mendidih, lalu hangat-hangat  airnya diminum.
  3. Demam nifas: 1 kuntum bunga gandasuli, 30 gram daun srigading (Nyctanthes arbortristis), 30 gram daun iler (Coleus artopurpureus) , direbus dengan 800cc air hingga tersisa 400cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200cc.
  4. Terlambat datang haid (amenorrhea): cara ke 1: 1 kuntum bunga gandasuli, 2 kuntum bunga kembang pulu (Carthamus tinctorius), daun iler (Coleus atropurpureus) daun srigading (Nyctanthes arbortristis),  daun baru cina (Artemisia vulgaris) masing-masing 15 gram, ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare), ½ jari pulasari (Alyxia reinwardtti) , dan 50 gram gula enau (Arenga pinnata), dicuci dan direbus dengan 800cc air hingga tersisa 400cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200cc; atau cara ke 2: 1 kuntum  bunga gandasuli, 15 gram daun iler (Coleus artopurpureus), 20 gram kunyit ( Curcuma longa), 15 gram brojolintang (Belamcanda chinensis.), ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare) 1 jari pulasari (Alyxia reinwardtti) dan gula aren (Arenga pinnata) secukupnya, dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 700cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200cc.
  5. Rematik: 15 gram rimpang gandasuli dan 15 gram jukut pendul kering ( Kyllinga brevifolia) direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200cc, disaring kemudian airnya diminum selagi hangat.
Pemakaian luar:
Pegal linu : rimpang gandasuli, sereh (Cymbopogon nardus) beserta akarnya dan jahe merah (Zingiber officinale) masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mandi (hangat).

Catatan: Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Silahkan coba pengobatan alternatif dengan pengobatan herbal alami dengan memanfaatkan khasiat tanaman bunga gandasuli diatas, semoga lekas sembuh.

    Manfaat dan Khasiat Tanaman Bungur Kecil

    Manfaat dan Khasiat Tanaman Bungur Kecil
    Bungur Kecil (Lagerstroemia indica)
    Tumbuhan bunga bungur kecil ternyata memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh manusia, berihut adalah detil tentang manfaatnya.  Bungur Kecil (Lagerstroemia indica) yang berasal dari Tiongkok dan Jepang ini kini tersebar di seluruh daerah tropis Indonesia. Bungur kecil biasa ditanam sebagai tanaman hias di halaman, taman dan di pinggir-pinggir jalan, dapat juga ditemui tumbuh liar di tebing-tebing dan tepi hutan. Bungur kecil sangat digemari orang karena warna bunganya yang indah. Perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2 - 7 m, umumnya tumbuh baik pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Batangnya berkayu, bercabang banyak yang keluar dari bagian ujung yang meruncing, cabang melengkung dengan kulit pohon berwarna coklat, halus dan agak berkilap. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, tumbuh berseling, bentuknya elips atau memanjang, dengan panjang 2 - 7 cm, dan lebar 1 - 4 cm, ujung tumpul sedikit bertaring, pangkal membagi, tepi rata, warnanya hijau tua. Bunga majemuk berbentuk malai, panjangnya 10 - 50 cm, tumbuh berkumpul di ujung batang atau keluar dari ketiak daun, berwarna lembayung, merah muda, putih atau ungu, pinggir daun mahkotanya bergelombang. Permukaan tangkai bunganya ada yang licin dan ada pula yang berbulu, tanaman ini berbunga sepanjang tahun.

    Familia: Lythraceae.
    Sinonim: Lagerstroemia Chinensis L.

    Nama asing:
    Zi wei hua (T), malendres, pelendres (F), crape myrtlle (I), melendres, melindres (S), inai merah (M).
    Nama daerah: Bungur jepang

    Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
    Agak pahit, netral, berkhasiat merangsang sirkulasi, menghentikan pendarahan (hemostatis), antiradang (antiinflamasi), peluruh kemih (diuretik), pengelat (astringent), menetralisasi racun. Bunga, daun, dan kulit kayu bersifat purgatif (pencahar).

    Kandungan kimia:
    • Daun mengandung decinine, decamine, lagerstroemine, lagerine, dihydroverticillatine, decodine.
    • Akar mengandung sitosterol, 3,3',4-trimethylellagic acid.
    Bagian yang digunakan:
    Bunga, akar, daun, dan kulit kayu, direbus lalu diminum. Untuk penyimpanan, dicuci lalu dijemur.

    Khasiat menyembuhkan:
    • Batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis)
    • Buang air besar mengandung darah
    • Pendarahan sehabis melahirkan
    • Keputihan (leucorrhoea)
    • Radang payudara (mastitis)
    • Radang hati (hepatitis), penyakit kuning (icteric jaudice)
    • Busung perut, bengkak (edema)
    • Keracunan tripterygium wilfordii
    • Disentri
    • Sakit gigi, pusing
    • Luka berdarah, bisul (furunculus), koreng, pembengkakkan (abses), eksim (ekzema)
    • Tulang patah (fraktur)
    • dan lain-lain.
    Dosis pemakaian:
    1. Pemakain Luar : bungur kecil direbus lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian sakit atau bahan dikeringkan dan digiling menjadi bubuk, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
    2. Pemakaian dalam (minum) : 15-30 gram tumbuhan. direbus lalu airnya diminum.
    Pemakaian luar:
    1. Bisul (furunculus), koreng : akar dan bunga bungur kecil dikeringkan lalu digiling hingga menjadi bubuk, tambahkan arak putih secukupnya sampai berbentuk bubur kental lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
    2. Eksim (ekzema) : akar atau daun bungur kecil secukupnya dicuci bersih lalu direbus dengan air, air rebusannya digunakan untuk mencuci bagian sakit.
    3. Radang payudara (mastitis), eksim : daun bungur kecil secukupnya ditumbuk hingga halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
    4. Campak : 500 gram tumbuhan bungur kecil direbus dengan air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mencuci kulit yang terkena campak.
    Pemakaian dalam:
    1. Sakit kepala sebelah (migrain) : 30 gram akar bungur kecil dimasak bersama dengan 60 gram daging sapi lalu dimakan.
    2. Sakit kuning, hepatitis : 15 gram akar bungur kecil, dan 15 gram daunnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
    3. Sakit gigi : 15 gram akar bungur kecil dimasak bersama daging ayap atau sapi hingga matang lalu dimakan.
    4. Batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis), buang air besar mengandung darah : 30 gram akar bungur kecil, direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 80 cc, disaring lalu diminum airnya dua kali sehari sebanyak 40 cc.
    5. Disentri : 30 gram daun atau akar bungur kecil, 15 gram patikan kebo (Euphorbia hirta) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc disaring lalu airnya diminum.
    6. Hepatitis : 15 gram akar, 15 gram daun bungur kecil, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
    7. Bisul (furunculus) : 30 gram akar bungur kecil direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
    8. Biduran (urtikaria) : 30 gram tumbuhan bungur kecil direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
    9. Campak : 60 gram tumbuhan bungur kecil dan 30 gram pegagan (centella asiatica) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
    Catatan:
    1. Wanita hamil dilarang meminum rebusan tanaman obat ini.
    2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.
    Selamat mencoba pengobatan dengan memanfaatkan khasiat tanaman bunga bungur kecil untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam maupun penyakit dalam.

    Manfaat dan Khasiat Tanaman Bunga Ros

    Manfaat dan Khasiat Tanaman Bunga Ros
    Bunga Ros (Rosa chinensis)
    Berbagai penyakit dapat disembuhkan dengan pengobatan alami dengan memanfaatkan khasiat tanaman bunga ros. Bunga Ros (Rosa chinensis) biasa ditanam sebagai tanaman hias dan sebagai bunga potong karena bentuk bunga dan warnanya yang indah dan baunya harum. Bunga Ros sering digunakan untuk aroma wewangian pada parfum. Perbanyakan dengan setek batang, cangkok, atau okulasi. Perdu tegak, tinggi 0,5-1,5 m, batang dan cabangnya bulat, berduri tempel yang letaknya jarang. Daunnya majemuk, menyirip ganjil dengan 3-7 anak daun. Anak daun berbentuk bulat telur sampai memanjang, dengan panjang 2-7 cm, lebar 1-4 cm, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi bergerigi. Tangkai daun berambut dan bergerigi. Bunga keluar di ujung tangkai atau di ketiak daun, warnanya merah atau dadu. Bunga Ros banyak jenisnya dengan warna bunga yang bermacam-macam, misalnya merah, merah muda, kuning, dan putih.
    Familia: Rosaceae.
    Sinonim: Rosa indica auctt. non L. = Rosa sinica L.

    Nama daerah: Kembang Ros, Mawar
    Nama asing: Yue ji hua (T), Rose flower, Chinese rose flower (I), Bunga Mawar (M).

    Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
    Rasa manis, hangat, berkhasiat melancarkan sirkulasi darah, menormalkan siklus haid (regulates menses), antiradang (antiinflamasi), menghilangkan bengkak (antiswelling), menetralisasi racun. Masuk meridian hati dan ginjal.

    Kandungan kimia:
    Bunga dan minyaknya mengandung zat sitral, sitronelol, geraniol, linalol, nerol, eugenol, feniletilalkohol, farnsol, nonilaldehida.

    Bagian yang digunakan:
    Bunga, akar, dan daun. Bunga dan akar, setelah dicuci, dijemur sampai kering untuk pemyimpanan, Daun untuk pemakaian segar.

    Khasiat menyembuhkan:
    1. Bunga:
    • Siklus haid tidak teratur (irreguler menstruation)
    • Nyeri haid (dysmenorrhea)
    • Keputihan (leucorrhoea)
    • Campak (measles)
    • Disentri
    • TBC kelenjar leher (cervical tuberculous lymphadenopathy)
    • Penyakit paru-paru
    • Batuk darah (hemoptysis)
    • Bengkak terpukul, koreng, bisul (furunculus), jerawat (acne vulgaris)
    • Rematik, pegal linu
    • Perut kembung, sakit lambung atau mag (gastritis)
    • Susah buang air besar (costipatio)
    • Radang usus akut dan kronis (acute, chronis enteritis)
    • Pembengkakan payudara (mastitis)
    • Peranakan turun setelah melahirkan (prolapsus uteri)
    • Pendarahan kehamilan
    • Sakit kepala
    • Pembekuan darah
    • Penyempitan pembuluh darah
    • dan lain-lain.
    2. Akar:
    • Keputihan (leucorrhoea)
    • Haid tidak teratur (irreguler menstruation)
    • Bengkak terpukul
    • dan lain-lain.
    Dosis pemakaian:
    1. Pemakaian luar : bunga dan daun segar dihaluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
    2. Pemakaian dalam (minum) : bunga, 3-10 gram kering, direbus atau dijadikan bubuk, direbus lalu diminum. atau akar, 10-15 gram direbus lalu diminum.
    Pemakaian dalam:

    1. Keputihan (leucorrhoea)
    • 9-15 gram akar bunga ros direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya.
    • 6 gram bunga ros kering, 15 gram kulit buah delima kering (Punica granatum) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, diminum airnya setelah disaring.
    2. Haid tidak teratur (irreguler menstruation): 15-21 gram bunga ros segar, diseduh dengan air
    panas secukupnya, diminum beberapa kali sehari.

    3.   Nyeri haid (dysmenorrhoea) :
    • 5 kuntum bunga ros, 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa), direbus dengan air secukupnya, diminum airnya setelah disaring.
    • 5 gram bunga ros kering, 5 gram teh hijau (Camellia sinensiss), tambahkan madu secukupnya lalu direbus dengan 300 cc air sampai mendidih, diamkan selama 3 menit, diminum setelah makan.
    • 15 gram bunga ros kering, 10 gram lempuyang (Zingiber aromaticum), 10 gram temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), 10 gram kunyit ( Curcuma domestika), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring kemudian diminum dua kali sehari secara teratur.
    4. Peranakan turun setelah melahirkan (prolapsus uteri) : 30 gram bunga ros ditimdengan arak
    merah lalu diminum (tidak dianjurkan bagi muslim).

    5. Bengkak terpukul : 3 gram bubuk bunga ros kering tambahkan arak secukupnya, lalu diminum
    (tidak dianjurkan bagi muslim).

    6.   Menurunkan panas karena campak (measles) : 15 kuntum bunga ros  dicuci, direbus dengan
    600 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring kemudian diminum dua kali sehari sebanyak 200 cc.
    Hanya berkhasiat menurunkan panas.

    7.   Rematik, pegal linu:
    • 10 gram bunga ros kering, 10 gram jahe merah (Zingiber officinale), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring kemudian diminum 1-2 kali sehari secara teratur.
    • 10 gram bunga mawar ros kering, 10 gram adas (Foeniculum vulgare), 15 gram jahe (Zingiber officinale), 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring kemudian diminum airnya selagi hangat.
    8.   Penyakit paru-paru : 10 gram bunga ros kering, gula batu secukupnya diseduh dengan air
          panas lalu diminum seperti meminum teh.

    9. TBC kelenjar leher (lymphadenopathy) : 9 gram bunga ros, 20 gram jali (Coix lacryma-jobi)
    direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring kemudian diminum airnya.

    10. Batuk darah (hemoptysis) : 10 gram bunga ros ditambah gula batu secukupnya, ditim dengan
    menambahkan air secukupnya lalu diminum.

    11. Sakit lambung atau mag (gastritis):
    • 6 gram bunga ros kering, 15 gram jahe (Zingiber officinale), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring kemudian diminum secara teratur.
    • 12 gram bunga ros kering, 2 butir kapulaga (Amomum cardamomum), 3 butir cengkeh (Eugenia aromatica), 1 ibu jari kayumanis (Cinnamomum burmani), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring kemudian diminum airnya secara teratur.
    12. Susah buang air besar/sembelit (constipatio) : 10 gram bunga ros kering, 5 gram bubuk
    temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 200 cc,
    disaring kemudian diminum airnya sebanyak 100 cc. Lakukan dua kali sehari.

    13. Pembengkakan payudara (mastitis), perut kembung : 15 gram bunga ros, 2-3 gram daun teh
    (Camellia sinensis), keduanya diseduh dengan air mendidih secukupnya lalu
    disaring dan airnya diminum seperti meminum teh.

    14. Sakit kepala : 10 gram bunga ros kering, 15 gram daun teratai kering (Nelumbium nelumbo), 10 gram jahe kering (Zingiber officinale), direbus dengan air secukupnya,
    diminum airnya setelah disaring.

    15. Pembekuan darah: 20 gram bunga ros, 15 gram daun dewa kering (Gynura segetum), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring kemudian diminum airnya
    secara teratur.

    16. Radang usus akut dan kronis (acute, chronic enteritis) : 10 gram bunga ros kering, 15 gram
    sambiloto kering (Andrographis paniculata), 30 gram krokot (Portucala oleracea),
    direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300 cc, disaring kemudian diminum airnya secara
    teratur.

    17. Penyempitan pembuluh darah: 20 gram bunga ros, 30 gram daun dewa kering (Gynura
    segetum), 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa), direbus dengan
    600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring kemudian diminum airnya secara teratur.

    Pemakaian luar:
    1. Digigit serangga: 1 kuntum bunga ros, 10 kuntum bunga melati (Jasminum sambac), 2 kuntum bunga kenanga (Canangium odoratum), dicuci bersih lalu digiling hingga halus, tambahkan 1 sendok teh minyak kelapa (Cocos nucifera), diaduk hingga rata lalu ditempelkan pada bekas sengatan dan dibalut.
    2. Jerawat (acne vulgaris): bunga mawar/ros secukupnya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan lalu dihaluskan hingga bubuk. Bubuk tersebut dicampurkan dengan sedikit air lalu dioleskan ke wajah yang berjerawat.
    Catatan:
    1. Hati-hati pada fungsi pencernaan lemah
    2. Wanita hamil dilarang pakai
    3. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius atau berat tetap konsultasikan ke dokter.
    Demikian artikel lengkap dengan bahasan manfaat dan khasiat tanaman bunga ros bagi kesehatan tubuh manusia, semoga dapat membantu menyembuhkan penyakit yang Anda derita dengan menggunakan tumbuhan herbal alami.

    Manfaat & Khasiat Tanaman Bunga Matahari

    Manfaat & Khasiat Tanaman Bunga Matahari
    Bunga Matahari (Helianthus annuus)
    Berikut ini tentang manfaat dan khasiat tanaman bunga matahari untuk kesehatan tubuh manusia. Bunga Matahari (Helianthus annuus) asal Amerika Utara ini pada tahun 1919 ditanam di Jawa, sering ditemukan di gunung-gunung, di daerah yang memiliki kelembaban yang cukup dan memperoleh sinar matahari langsung, bisa juga tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1500m di atas permukaan air laut. Bunga matahari biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bentuk dan warna bunganya indah.
    Habitus herba anual (umurnya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbatang basah (herbaceus) dengan kulit batang luar kasap dan berbulu, tinggi 1-3m. Daunnya tunggal berbentuk jantung, bunga berwarna kuning, ukuran bunga besar berbentuk cawan dengan mahkota berbentuk pita di sepanjang tepi cawan dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, berwarna coklat.

    Familia: Compositae
    Nama asing: Xiang ri kui (T) mirasol (F), sun flower (I), girasol (S), grand soleil, tournesol, sonneblume, zonnebloem.

    Nama daerah:
    1. Sumatra : bungong matahuroi, bungga ledomata, (Aceh), bunga panca matoari, bunga teleng matoari (Minangkabau).
    2. Jawa : bungka matahari, kembang sarengenge (Sunda), kembang sangenge, kembang srangenge, purba negara (Jawa), kembang mata are, kembhang tampong are (Madura).
    3. Nusa Tenggara : sungeng (Bali), kembang sringenge (Sasak), bungga ledomata (Roti).
    Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
    • Rasa lembut, netral
    • Bunga berkhasiat menurunkan tekanan darah (hipotensif), mengurangi rasa nyeri (analgesik).
    • Biji berkhasiat sebagai antidisentri, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzim, dan lain-lain), merangsang pengeluaran campak (measles).
    • Daun berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), mengurangi rasa nyeri (analgesik), antimalaria.
    • Akar berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh air seni (diuretik), pereda batuk (antitusif), menghilangkan rasa nyeri (analgesik).
    • Sumsum dari batang dan dasar bunga berkhasiat merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang air seni (diuretik), menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air seni.
    Kandungan kimia:
    • Bunga mengandung quercimeritrin, helianthoside A, B, C, asam oleanolat, asam echinocystat.
    • Biji mengandung sitosterol, prostaglandin E, asam chlorogenic, asam quinat, phytin, 3,4 benzopyrene. Dalam setiap 100 gram minyak biji bunga matahari terdapat lemak dengan total 100, yang terbagi dalam lemak jenuh 9,8, lemak tak jenuh yaitu oleat 11,7 dan linoleat 72,9, sisanya tidak mengandung kolesterol.
    Bagian yang dipergunakan: Seluruh tumbuhan, untuk penyimpanan dikeringkan.

    Khasiat menyembuhkan:
    1. Bunga :
    • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
    • Rasa nyeri pada sakit kepala, pusing
    • Telinga berdengung
    • Sakit gigi
    • Nyeri lambung (gastritis)
    • Kanker lambung
    • Nyeri menstruasi (dismenorrhea)
    • Radang payudara (mastitis)
    • Rematik
    • Mempermudah kelahiran (parturifasien)
    • dan lain-lain.
    2. Biji :
    • Menambah nafsu makan (stomakik)
    • lesu, meningkatkan stamina
    • Disentri mengandung darah
    • Merangsang pengeluaran rash (kemerahan) pada campak
    • Sakit kepala
    • dan lain-lain.
    3. Akar :
    • Infeksi saluran kemih
    • Kencing batu
    • Susah buang air besar atau sembelit (konstipasi)
    • Buang air kecil susah dan nyeri (disuria)
    • Radang saluran napas (bronkhistis)
    • Batuk rejan (pertussis)
    • Keputihan (leukorrhea)
    • Hernia
    • Nyeri lambung atau mag (gastritis), perut kembung (meteorrismus)
    • dan lain-lain.
    4. Daun :
    • Malaria
    • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
    • Terbakar, tersiram air panas
    • dan lain-lain.
    5. Sumsum dari batang dan dasar bunga (receptaculum) :
    • Kanker lambung
    • Kanker esophagus
    • Nyeri lambung (gastritis)
    • Buang air kemih sukar dan nyeri (disuria)
    • Batu saluran kemih
    • Air kemih mengandung darah (hematuria)
    • Air kemih mengandung lemak (chyluria)
    • Keputihan (leukorrhea)
    • dan lain-lain.
    Dosis pemakaian:
    1. Pemakaian Luar : Tumbuhan bunga matahari dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
    2. Pemakaian dalam (minum) : Bunga 30-90 gram, dasar bunga (reseptaculum) 30-90 gram, sumsum dari batang 15-30 gram, akar 15-30 gram semuanya direbus, lalu diminum.
    Pemakaian luar:
    1. Rematik : Kepala bunga matahari secukupnya, 15 gram jahe merah (Zingirber officinale Rosc.), dierbus dengan air secukupnya sampai mengental, lalu tambahkan air putih secukupnya, setelah dingin ditwmpwlkan pada tempat yang sakit.
    2. Bisul : Bunga matahari secukupnya disangrai hingga berwarna kecoklatan dan ditumbuk halus, tambahkan minyak wijen dan aduk rata lalu ditempelkan pada bisul.
    3. Radang payudara (mastitis) : Dasar bunga matahari (reseptakulum) secukupnya disangrai dan ditumbuk hingga halus, tambahkan minyak wijen, aduk lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
    Pemakaian dalam:
    1. Sakit kepala : 30 gram bunga matahari, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 1 butir telur ayam (tidak dipecahkan), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum sesudah makan, sedangkan telurnya dimakan. Lakukan dua kali sehari.
    2. Pusing : Biji bunga matahari digongseng dan dikupas kulitnya, digiling hingga menjadi bubuk, tambahkan gula pasir secukupnya, ambil enam gram bubuk tersebut lalu diseduh dengan air mendidih, hangat-hangat disaring lalu airnya diminum, lakukan secara teratur. atau 30-60 gram bagian tengah bunga matahari segar dan telur ayam rebus yang telah dikupas  kulitnya direbus dengan satu liter air sehingga tersisa 500 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 250 cc dan telurnya dimakan. atau Satu buah dasar bunga matahari segar (receptaculum) dan gula batu secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
    3. Sakit gigi : 60 gram dasar bunga (receptaculum) bunga matahari, 5 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
    4. Radang payudara (mastitis) : Bunga matahari (tanpa biji) secukupnya, dipotong hingga halus lalu dijemur sampai kering atau disangrai hingga hangus kemudian digiling hingga menjadi bubuk. Ambil 10-15 gram bubuk tersebut tambahkan 5 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), gula dan madu masing-masing secukupnya, direbus dengan air hingga mendidih, aduk hingga rata lalu diminum. Lakukan tiga kali sehari, pertama kali minum harus keluar keringat (tidur pakai selimut).
    5. Batuk (tussis), sesak napas (asma) : 1 kuntum bunga matahari segar, diambil bagian tengahnya dan gula batu secukupnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring dan airnya diminum.
    6. Batuk rejan (pertussis) : 30 gram bunga matahari dan gula batu secukupnya direbus dengan air secukupnya, disaring lalu airnya diminum.
    7. Sesak napas (asma) : 30-60 gram bagian tengah/cawan bunga matahari segar dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum. Lakukan dengan teratur.
    8. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 60 gram dasar bunga (reseptakulum) bunga matahari, 30 gram rambut jagung (Zeamays L.), gula secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum hangat-hangat. atau 30-60 gram daun bunga matahari segar, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), 1 buah belimbing wuluh (Averrhoa blimbi Linn.) yang sudah matang, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
    9. Mencegah kanker lambung : 30-90 gram dasar bunga matahari (receptaculum) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum airnya.
    10. Kembung, nyeri lambung, mag (gastritis) : 30 gram akar bunga matahari, 10 gram adas (Foeniculum vulgare Mill.) 10 gram biji ketumbar (Coriandrum sativum L.), 5 butir kapulaga (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
    11. Sakit pada ulu hati dan sakit perut : Akar bunga matahari kering secukupnya ditumbuk hingga halus, lalu diseduh dengan air panas dan airnya diminum. Lakukan 2 - 3 kali sehari, setiap kali 6 gram.
    12. Disentri : 10 gram biji bunga matahari, 30 gram tumbuhan patikan kebo (Euphorbia hirta L.), gula batu secukupnya, ditim selama 1 jam, setelah diangkat lalu diminum airnya hangat-hangat.
    13. Susah buang air besar (costipatio_ dan buang air kecil (oliguria) : 15-30 gram akar bunga matahari segar, 30 gram daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus {Bl.] Miq.), 60 gram daun ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring dan diminum airnya selagi hangat.
    14. Infeksi saluran kemih : 30 gram akar bunga matahari segar, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 30 gram daun sendok (Plantago mayor L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan diminum airnya selagi hangat.
    15. Kencing batu : 30 gram bunga matahari, 30 gram labu bligo (Benincasa hispida Cogn.), 30 gram daun keji beling (Strobilanthes crispus Bl.), 30 gram rambut jagung (Zea mays L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan diminum airnya selagi hangat.
    16. Beri-beri dan buang air kencing tidak lancar (oliguria) : 15 gram akar bunga matahari dan 30 gram kulit labu bligo (Benincasa hispida Cogn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
    17. Sakit perut saat datang haid (dysmenorrhea) : 30 gram bagian dasar bunga matahari (reseptakulum) dan gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya, disaring lalu airnya diminum.
    18. Keputihan (leucorrhea) : 30 gram bagian tengah batang bunga matahari, 5 buah angco merah dan 5 buah angco hitam (dapat dibeli di supermarket), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan diminum airnya, sedangkan angconya dimakan. atau 60 gram dasar bunga matahari (reseptakulum) segar direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
    19. Badan lemah setelah melahirkan : 30 gram bagian tengah batang (sumsum) bunga matahari direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
    20. Pendarahan : 1 buah dasar bunga matahari (reseptakulum) segar dan 100 gram akar rimpang teratai direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
    21. Hernia : 30 gram akar bunga matahari, 10 gram biji jeruk (Citrus Sp.), 1 buah biji mangga kering (Mangifera indica L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya disaring dan diminum hangat-hangat.
    Catatan:
    1. Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan Ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (tractus digestivus).
    2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat tetap konsultasi ke dokter.
    3. Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga matahari.
    Demikian pokok bahasan kita kali ini mengenai manfaat dan khasiat tanaman bunga matahari untuk kesehatan tubuh Anda dan keluarga. Semoga dapat membantu Anda dalam mengobati penyakit yang diderita agar lekas sembuh.

    Manfaat Tanaman Bunga Bugenfil/Bougainvillea

    Manfaat Tanaman Bunga Bugenfil/Bougainvillea
    Bugenfil (Bougainvillea glabra Choicy)
    Ini info untuk Anda yang ingin memanfaatkan khasiat bunga bugenfil bagi kesehatan tubuh. Bunga Bugenfil (Bougainvillea glabra Choicy) bisa ditemukan diseluruh daerah tropis pada ketinggian 1 - 1400m diatas permukaan air laut, menyukai tanah gambur yang mengandung pasir dan terkena cahaya matahari langsung sepanjang hari. Bougainvill nama tanaman hias asal Brazilia ini konon berasal dari nama seorang komodor laut Perancis yaitu Louis Antoine de Bougainville. Pengembangbiakan dapat dilakukan dengan setek batang, cangkok, okulasi atau biji. Perdu yang memanjat dan berbatang kayu (liana), mempunyai duri yang berbentuk kait, tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 5 -15 m, dengan ranting , daun, dan karangan bunga kerapkali mempunyai rambut-rambut halus berwarna jingga. Daun tunggal, duduk berhadapan, bertangkai, bentuk bulat telur sampai elips, ujung meruncing, tepi rata, panjang 4 -10 cm, dan lebar 2 - 6 cm. Bunga kecil-kecil seperti terompet, tumbuh berkelompok tiga, masing-masing bunga mempunyai satu daun pelindung yang lebar dan warnanya dapat bermacam-macam, sehingga ketiga kelompok bunga tersebut membentuk satu kesatuan seperti sekuntum bunga. Bunga keluar dari ketiak daun atau diujung ranting dan setiap satu tangkai bunga terdapat 1 - 7 kelompok bunga. Warna daun pelindung beraneka ragam, tergantung jenisnya, ada yang berwarna merah, ungu, jingga, putih, atau kuning. Buahnya kecil, di Jawa jarang terbentuk.

    Familia: Nyctaginaceae

    Nama asing: Ye zi hua (T), Bougenfill flower (I), bunga kertas (M).
    Nama daerah: Kembang kertas

    Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
    Rasa pahit, kelat, hangat berkhasiat memperlancar sirkulasi peredaran darah.

    Kandungan kimia:
    Dari Bougainvillea glabra var. Sanderiana Hort. Telah diisolasi empat jenis bougainvillen, yaitu betanidin, isobetanidin, 6-0-beta-saphoroside, 6-0-rhamnosysophoroside.

    Bagian yang digunakan: Bunga dan batang yang dikeringkan

    Khasiat menyembuhkan:

    • Keputihan (leucorrhea)
    • Haid tidak teratur (irreguler menstruation)
    • Hepatitis
    • Dan lain-lain
    Dosis pemakaian:

    1. Pemakaian luar : tumbuhan bugenfil, dicuci bersih dan dihaluskan lalu ditempelkan pada kulit yang sakit.
    2. Pemakaian dalam (minum): 9-15 gram direbus, airnya diminum
    Pemakaian dalam:
    1. Hepatitis : 15 gram batang bugenfil direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum hangat-hangat.
    2. Keputihan (leucorrhea): 9 - 15 gram bunga bugenfil direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
    3. Keputihan (leucorrhea), nyeri waktu haid (dysmenorrhea): 15 gram bunga bugenfil dan 90 gram lidah buaya (Aloe vera) yang telah dikupas kulitnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.
    4. Sakit waktu haid dan darah haid bergumpal : 15 gram bunga bugenfil, 15 gram bunga ros/mawar (Rosa chinesis Jacq.) dan 70 gram daun lidah buaya (Aloe vera) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc.
    5. Terlambat haid : 15 gram bunga bugenfil, 15 gram temu item hitam (Curcuma aeruginosa), dan 90 gram daun lidah buaya (Aloe vera) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc.
    6. Haid tidak teratur : 9 - 15 gram bunga bugenfil dan 15 gram umbi rumput teki (Cyperus rotundus), direbus dengan 400 cc hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
    Pemakaian luar:

    1. Bisul : Bunga bugenfil dan daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata), masing-masing secukupnya, dicuci bersih dan dihaluskan lalu ditempelkan pada bisul.
    2. Biang keringat, gatal-gatal (pruritus) : bugenfil, sirih (Piper betle), dan daun lidah buaya (Aloe Vera) dicuci dan direbus dengan air secukupnya hingga mengental lalu dioleskan pada bagian kulit yang gatal.
    Catatan:
    1. Umbi rumput teki (siang fu) dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
    2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius atau berat tetap konsultasikan ke dokter.
    Demikian ulasan lengkap mengenai manfaat dan khasiat bunga bugenfil untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang menyerang tubuh manusia. Selamat mencoba.