Manfaat dan Khasiat Bunga Wijayakusuma

Manfaat dan Khasiat Tanaman Wijayakusuma
Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger)
Manfaat dan khasiat bunga Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger) yang termasuk jenis tanaman kaktus berasal dari Amerika tropika (Venezuela dan Caribia), dapat tumbuh subur di daerah sedang sampai tropis dengan tempat yang tidak terlalu panas. Merupakan tumbuhan terna, tumbuh tegak dengan tinggi 2-3 m, batang induk berbentuk silinder, batang ini terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil. Daunnya pipih, tebal dan berdaging, berbentuk lanset, tulang daun di tengah keras dan tebal, daun berwarna hijau dengan permukaan daun yang halus. Pada setiap tepian daun terdapat lekukan-lekukan yang ditumbuhi tunas daun atau bunga. Bunga wijayakusuma besar, berwarna putih, mempunyai tangkai yang lemas, panjangnya 13-15 cm, penampang bunga sekitar 10 cm, bunga ini hanya mekar pada malam hari dan beberapa jam saja lalu layu dan menjadi kuning. Tidak semua tumbuhan wijayakusuma dapat berbunga dengan mudah, tergantung iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaannya. Buahnya berwarna merah, bulat dan bergetah, bijinya banyak dan berwarna hitam. Perbanyakan tumbuhan ini dengan setek daun.

Familia: Cactaceae.
Sinonim: Cereus oxypetalus DC.

Nama Daerah: Kembang hongte.
Nama Asing: Tan hua (T), bakawali (M).

Sifat kimiawi dan efek farmakologi:
  1. Bunga : rasa manis, netral, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), menghentikan pendarahan (hemostatik), meredakan batuk dan dahak.
  2. Batang : rasa asin, masam, sejuk, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi).
Bagian yang digunakan: Bunga segar atau dikeringkan dan batang pemakaian segar.

Khasiat untuk menyembuhkan:
  • TBC paru dengan batuk, asma.
  • Batuk darah (hemopysis), muntah darah (hematemesis).
  • Pendarahan pada wanita (uterine bleeding).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Infeksi tenggorokan (Pharyngitis).
  • Radang lambung (gastritis).
  • Susah buang air besar (Constipatio).
  • Bisul (furunculus), luka berdarah, bengkak.
  • Lemah, meningkatkan stamina.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : batang segar digiling lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 3-5 bunga atau sekitar 10-20 gram, direbus lalu diminum airnya setelah disaring.
Pemakaian luar:
  1. Bisul (furunculus), bengkak, luka berdarah : batang atau daun segar wijayakusuma digiling hingga halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut.
Pemakaian dalam:
  1. TBC paru dengan batuk, batuk darah (hemoptysis), radang tenggorokan (pharyngitis) : 3-5 kuntum bunga wijayakusuma, 75 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, 15 gram gula, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan airnya diminum hangat-hangat.
  2. Asma : 3-5 bunga wijayakusuma, tambahkan gula batu dan air secukupnya, ditim, lalu diminum airnya.
  3. Sukar buang air besar atau sembelit (Constipatio) : 20 gram bunga dan batang wijayakusuma, 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu  diminum airnya setelah disaring.
  4. Pendarahan rahim pada wanita (uterine bleeding) : 2-3 kuntum bunga wijayakusuma, 1 ons daging sapi tanpa lemak, ditim, setelah matang dimakan bersama nasi.
  5. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 5 kuntum bunga wijayakusuma, 75 gram akar alang-alang (imperata cylindrica [L.] Beauv.), 15 gram jamur kuping hitam (Auricularia Sp.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  6. Lemah, meningkatkan stamina : 3 bunga wijayakusuma, 10 buah angco (Fructus jujubae) , 15 gram kie cie (Fructus lycii), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya, sedangkan angco dan kie cie dapat dimakan.
Catatan: Angco dan kie cie dapat dibeli di supermarket. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.

Terima kasih telah berkunjung dan menyimak artikel lengkap tentang pengobatan tradisional alami mengenai khasiat dan manfaat tanaman bunga wijayakusuma untuk kesehatan tubuh kita.

Manfaat & Khasiat Tanaman Waru Landak

Manfaat & Khasiat Tanaman Waru Landak
Waru landak (Hibicus mutabilis)
Berikut ini artikel lengkap mengenai manfaat dan khasiat tanaman Waru landak (Hibicus mutabilis) biasa tumbuh pada ketinggian 1-900 m di atas permukaan air laut, sering ditanam di taman-taman, di halaman rumah sebagai tanaman pagar atau tumbuh liar di hutan dan di ladang. Perdu tegak dengan beberapa percabangan, tingginya 2-5 m, dilapisi dengan rambut halus. Daunnya tunggal, besar, letak berseling, kedua permukaan daun dilapisi rambut halus dengan tangkai daun yang panjangnya 5-8 cm, panjang daun 10-20 cm, lebar 9-22 cm, bercagap menjari 3-5, pangkal berlekuk, ujung runcing, tepi bergerigi. Bunga dengan diameter 7-10 cm, keluar dari ketiak daun atau berkumpul di ujung tangkai, pagi hari warnanya putih atau merah dadu pada sore hari menjelang layu warnanya berubah merah. Buah waru landak ini bulat, panjang 2-5 cm, dipenuhi rambut kasar, bijinya berlekuk. Lendir dari daun-daunnya ini dipakai oleh penduduk untuk melunakkan dan mematangkan bisul yang keras.
Familia: Malvaceae.

Nama daerah:
  1. Jawa : waru landak (Jawa).
  2. Maluku : saya ngali-ngali (Ternate).
Nama asing: Mu fu rong (T), rose changeante (P), changeable rose-mallow, coffonrose hibiscus leaf, confederate rose, cotton rose, rose changeante, white mallow (I), amapola, mapula (F), bunga rotan (M).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Agak pedas, sejuk, berkhasiat sebagai antibiotic, antiradang (antiinflamasi), membersihkan darah, menghilangkan bengkak (antisweeling), melancarkan pengeluaran nanah, menghentikan pendarahan (hemostatik). Herba ini masuk meridian paru-paru dan hati (lever).

Kandunga kimia:
  • Bunga mengandung anthocyanin, isocuercitrin, hyperin, hyperosid, rutin, quercetin-4-glucosida, spiraeosida, quercimeritrin, cynidin 3,5-diglucosida, cynidin 3-rutinoside-5-glucosida.
  • Daun mengandung tannin, phenol, asam amino, reducing sugar.
Bagian yang digunakan:
Bunga, daun, dan akar. Bunga dan akar dikeringkan, daun dapat digunakan segar atau dikeringkan dengan menjemur dibawah pelindung, lalu dihaluskan hingga menjadi bubuk.

Khasiat untuk menyembuhkan:
  • Infeksi paru-paru (pulmonary empyema).
  • Batuk darah akibat batuk lama ( Hemoptysis).
  • Muntah darah( Hematemesis).
  • Darah haid terlalu banyak (Menorrhagia).
  • Keputihan(Leucorrhea).
  • Mata merah dan bengkak (Conjunctivitis).
  • Bisul (Furunculus).
  • Luka tersiram air panas.
  • Radang kulit bernanah (pioderma).
  • Radang payudara (mastitis).
  • Radang saluran dan kelenjar limfe (lymphadenitis)
  • Kanker esophagus, cardia (jantung), stomach (lambung), paru-paru, payudara dan kulit.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : Daun dan bunga segar dihaluskan lalu ditempelkan pada tempat yang sakit atau daun dan bunga kering dihaluskan hingga menjadi bubuk, tambahkan salep Vaseline lalu ditempelkan pada bagian yang sakit; campuran diatas dengan konsentrasi 25% disebut Hibicus ointment; Akar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 10-30 gram bunga dan daun tanaman waru landak kering atau 50-150 gram yang segar, direbus lalu diminum airnya; Atau 30-60 gram akar segar direbus lalu diminum airnya.
Pemakaian luar:
  1. Luka tersiram air panas : bunga waru landak kering secukupnya dihaluskan hingga menjadi bubuk, tambahkan minyak wijen (Sesamum indicum L.) secukupnya lalu diaduk, kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit.
  2. Koreng, borok (ulcus), bisul (furunculus), radang kulit bernanah (pioderma): daun dan bunga waru landak kering secukupnya dihaluskan hingga menjadi bubuk, tambahkan salep Vaseline dengan konsetrasi 25%, lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  3. Bisul (furunculus), radang kulit bernanah (pioderma) : daun dan bunga segar secukupnya digiling halus, tambahkan jus daun lidah buaya (Aloe vera L.), diaduk lalu ditempelkan pada kulit yang sakit.
  4. Rematik persendian : daun waru landak dikeringkan dan digiling halus, ditambah bubuk jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan lidah buaya (Aloe vera L.) masing-masing secukupnya lalu dicampur dan dioleskan pada bagian yang sakit.
  5. Gondongan (Parotitis epedemica) : daun dikeringkan hingga menjadi bubuk lalu tambahkan putih telur, diaduk lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  6. Bisul (furunculus), radang kulit, borok : daun dan bunga waru landak dikeringkan, digiling halus lalu tambahkan minyak kelapa (Cocos nucifera L.) atau Vaseline, diaduk lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  7. Radang vagina : 500 gram daun waru landak direbus dengan 1,5 liter air sampai matang, didinginkan, disaring lalu digunakan untuk memncuci vagina.
Pemakaian dalam:
  1. Influenza : 30 gram tumbuhan waru landak dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc lalu airnya diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  2. Batuk kronis : 60 gram bunga waru landak, 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis [Lour] Merr.) dan 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) direbus dengan 600 cc air dengan api kecil selama 30 menit, disaring  lalu airnya diminum dan jamurnya dimakan.
  3. Batuk darah (hemoptysis) : 10 kuntum bunga waru landak direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
  4. Gangguan paru-paru kronis : 20-30 gram bunga waru landak kering dan 10-20 gram gula batu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  5. Muntah darah (hematemesis), darah haid terlalu banyak (menorrhagia), bisul (furunculus), abses paru : 10-30 gram bunga waru landak kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  6. Mencegah dan mengatasi kanker payudara : 10-30 gram bunga waru landak kering, 30 gram rumput lidah ular bunga putih (Hedyotis diffusa Willd.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan secara rutin.
  7. Mencegah dan mengatasi kanker kulit : 10-30 gram tumbuhan waru landak kering atau 50-150 yang segar dan 10 gram wortel (Daucus carota  L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  8. Gangguan menstruasi : 9-13 gram kulit tanaman dicuci, tambahkan gula merah secukupnya lalu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  9. Sakit waktu haid (dysmenorrhoea) : 7 tangkai bunga dan gula secukupnya, masukan 150 cc air lalu ditim selama 1 jam, disaring lalu airnya diminum.
  10. Pendarahan rahim : Cara ke-1 : 10-30 gram bunga direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring  lalu airnya diminum; Atau Cara ke-2 : 30 gram waru landak dan 150 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum dan akar rimpang teratainya dimakan.
Catatan:
  1. Efek farmakologis tanaman obat ini menghambat sel kanker lambung.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.
Demikian artikel detil manfaat dan khasiat tanaman waru landak untuk kesehatan tubuh manusia, semoga bermanfaat dalam upaya menyembuhkan penyakit dengan pengobatan tradisional menggunakan tumbuhan herbal.

Khasiat dan Manfaat Tanaman Trengguli

Khasiat dan Manfaat Tanaman Trengguli
Trengguli (Cassia fistula)
Pembahasan lengkap tentang manfaat dan khasiat tanaman Trengguli (Cassia fistula) bagi kesehatan, tumbuhan Trengguli berasal dari India dan menyebar ke negara lainnya. Di Jawa sering ditemukan di hutan-hutan terbuka, pada daerah-daerah ketinggian 400 m di atas permukaan air laut. Pada tempat-tempat di atas ketinggian tersebut pertumbuhannya kurang baik dan tidak mau berbunga.
Karena bentuk tajuk serta bunganya yang indah, tumbuhan ini digemari sebagai tanaman hias juga sebagai tanaman peneduh di pinggir jalan. Trengguli secara ilmiah memperbanyak diri dengan biji dan sebagai tanaman hias diperbanyak juga dengan setek batang. Selain sebagai tanaman hias, kulit batang trengguli dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional dan daunya untuk pupuk hijau. Habitus pohon, tahunan, tinggi mencapai 15 m. Daun menyirip genap dengan anak daun 3-8 pasang, bentuk bulat telur memanjang, serupa kulit, panjang 6-20 cm, lebar 3-9 cm,. pada waktu-waktu tertentu daun-daun menggugurkan diri. Bunga tersusun dalam rangkaian tandan yang panjangnya 15-40 cm, baunya harum dan berwarna kuning menyala. Karena mahkota bunganya berguguran serempak maka di bawah pohon sering terbentuk “permadani” yang terdiri dari bagian-bagian bunga tersebut karena itu tumbuhan ini sering pula disebut “golden shower”. Buahnya berbentuk polong yang bulat, berwarna coklat kehitaman, berisi 40-100 biji.
Familia: Casiaceae (Leguminosae).

Nama asing:
Raja-pruk (Th), kasia sena, bereksa (M), indische goudenregen, trommelstokkenboom (B), pudding pipe tree, indian laburnum, golden shower (I), caneficier, rohren kassie, cana fistula (S), fistula (F), Wang chin yi (T).

Nama daerah:
  1. Sumatra : bak baruktha (Aceh), kayu raja, biraksa (Melayu).
  2. Jawa : bubundelan bumbungdelan, bondel tanggoli, trangguli (Sunda), keyok, klohor, peyok, piyok, tangguli, tengguli, trengguli (Jawa), kalabur, klohor (Madura).
  3. Nusa Tenggara : tangguli (Bali), kunjur, ketoka (Sumba), klowang (flores), nain-nain (Timor.)
  4. Sulawesi : kayu raja (Makasar), pongraja (Bugis.)
  5. Kalimantan : tilai (Dayak).
  6. Maluku : papa pauno (Ambon).
Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Manis, berkhasiat sebagai pengelat (astringent), pencahar (purgatif), penurun demam (febrifuge).

Kandungan kimia: Buahnya mengandung saponin, tannin, gom,gula, hidroksimetil, oxymethyl-anthaquinon, asam hidrosianik, asam sitrat, pectin.

Bagian yang digunakan: Akar, buah, daun dan biji.

Berkhasiat menyembuhkan:
  • Kepala pusing.
  • Urat saraf lemah, lelah (neurasthenia).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Tetanus.
  • Sembelit (constipatio).
  • Wasir (hemorrhoid).
  • Kencing batu.
  • Cacar sapi (Variola), cacar air (varicella).
  • Eksim (eczema).
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : akar atau kulit pohon dicuci lalu dihaluskan, dioleskan atau ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam : 15-60 gram buah atau daun, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian dalam:
  1. Kepala pusing : 30 butir biji trengguli, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air sampai mendidih kemudian airnya diminum, biji trenggulinya dimakan.
  2. Urat saraf lemah, lelah (neurasthenia) : 60 gram daging buah trengguli direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, sesudah dingin disaring, tambahkan madu seperlunya lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  3. Susah tidur (Insomnia) : 15 gram asam (daging buah) trengguli,  30 gram daun kangkung (Ipomea aquatic Forsk.), 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 1 sendok teh biji ketumbar (Coriadrum sativum L.), 1 sendok teh  jinten (Cuminum cyminum L.) dan gula enau secukupnya (Arenga pinnata Merr.), semuanya direbus dengan  800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  4. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : cara ke-1  : 30 gram daging buah trengguli dicuci bersih dan dihaluskan, tambahkan 4 sendok makan madu murni dan 50 cc air panas, disaring lalu diminum, lakukan dua kali sehari;  cara ke 2 : 30 gram buah trengguli, 10 gram kayu manis., 20 gram kencur (Kaempferia galangal L.), 50 gram seledri  (Apium graveolens L.), 20 gram daun saga manis (Abrus precatorius L.), 15 gram daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.), dicuci lalu direbus dengan  800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc. Cara ke-3  : 30 gram daging buah trengguli, 50 gram akar alang-alang (Imperata cylindrical L.), 20 gram daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus Bl.), 15 gram daun meniran (Phyllanthus urinaria L.), 15 gram daun kejibeling (Strobilanthes crispus Bl.), 15 gram daun pegagan (Centella asiatica [L.] Urban.) dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 600 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc.
  5. Meningkatkan stamina tubuh : 60 gram daging buah asam trengguli direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan diamkan beberapa saat kemudian diminum sebanyak 200 cc setiap dua kali sekali.
  6. Sembelit (constipation) : 30 gram daging buah trengguli, 30 gram daun ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.), 15 gram daun iler (Coleus atropurpureus Benth.), 15 gram daun pegagan (Centella asiatica [L.] Urb), ½ lembar daun papaya (Carica papaya L.), dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc.
  7. Wasir (hemorrhoids) : 20 gram daun trengguli, 20 gram daun petikan cina (Euphorbia thymifolia Burm.), 20 gram daun pegagan (Centella asiatica [L.] Urb), dan 30 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu diminum airnya untuk dua kali sehari, setiap kali sebanyak 150 cc.
  8. Kencing batu : 15 gram daging buah trengguli, 30 gram daun kejibeling (Strobilanthes crispus Bl.), 30 gram daun sendok/daun urat (Plantago mayor L.), dan 30 gram daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus Bl.) direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  9. Cacar air (varicella) : 20 gram daging buah trengguli, 15 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram kencur (Kaempferia galangal L.), 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.), 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram kunyit (Curcuma longa L.), dan 20 gram daun ketumbar (Coriandrum sativum L.) dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali sebanyak 100 cc.
  10. Cacar sapi (Variola) : 30 gram daging buah trengguli, 15 gram kunyit (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram daun jombang (Taraxatum mongolicum Hand-mazz.), 3 butir bawang merah (Allium cepa L.), ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), dan 1 jari pulasari (Alyxia reinwardtii Bl.) dicuci dan ditumbuk seperlunya lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 450 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali 150 cc.
Pemakaian luar:
  1. Cacar air (varicella), cacar sapi (variola) : 60 gram akar trengguli dicuci dan ditumbuk seperlunya lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu dipakai untuk melumas kulit yang terkena cacar. Lakukan tiga kali sehari.
  2. Eksim (eczema) : 20 gram akar trengguli dicuci bersih kemudian dimemarkan atau ditumbuk kasar lalu dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
Catatan: Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.
Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman herbal sangat dianjurkan sebagai pilihan pengobatan alternatif penyembuhan berbagai penyakit, salahsatunya dengan memanfaatkan khasiat tanaman trengguli. Selamat mencoba.

Manfaat dan Khasiat Tanaman Teratai

Manfaat dan Khasiat Tanaman Teratai
Teratai (Nelumbium nelumbo)
Kali ini kita bahas tentang manfaat dan khasiat tanaman Teratai untuk kesehatan tubuh. Teratai (Nelumbium nelumbo) merupakan tumbuhan air yang indah, berasal dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan di perairan dan kolam, seringkali tumbuh liar di rawa-rawa. Daunnya biasa digunakan sebagai bahan pembungkus, rimpang muda, dan biji bisa dimakan. Pemeluk agam Buddha menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian, tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan sang Buddha sedang duduk bersemedi diatas bunga teratai. Tumbuhan air, menahun, dan tumbuh tegak. Akar rimpang tebal, bersisik, dan tumbuh di bawah tanah. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat dengan diameter 0,5-1 cm dan panjangnya 75-150 cm. Permukaan daun berlilin, warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tegak agak mencekung, tulang daun tersebar dati pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat dan kokoh, panjang tangkai bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, mahkota bunga banyak dan lebar, warna merah jambu, putih dan kuning, benang sari banyak, kepala sari kuning. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari, setelah layu mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah. Dasar bunga berbentuk kerucut terbalik, dengan ujung datar, semacam spons yang berlubang-lubang berisi 15-30 biji, pada waktu mekar warnanya kuning kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam, diameter 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon, biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman,umurnya kira-kira satu bulan sejak bunganya mekar.

Familia: Nymphaeaceae.
Sinonim: Nelumbium nuciferum Gaertn. = Nelumbium speciosum Wiild. = Nelumbo nucifera Gaertn. = Nymphaea nelumbo L. = Nymphaea indica major Rumph.

Nama asing: Lien (T), baino (F), lotus, lotusblume (B), secred lotus, indian lotus, pink lotus, lotus (I).

Nama daerah: Padma, seroja, terate, tarate, teratai besar.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
  • Biji : memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal, dan menguatkan limpa..
  • Tunas biji teratai : menghilangkan panas dalam jantung, menurunkan panas (antipiretik), menghentikan pendarahan (hemostatik) menahan ejakulasi dini.
  • Kulit biji teratai : menghentikan pendarahan (hemostatik) menghentikan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab dari usus.
  • Benangsari : menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakuasi dini dan menghentikan pendarahan (hemostatik).
  • Penyangga bunga (receptacle) : membuyarkan darah beku, menghentikan pendarahan (hemostatik).
  • Batang teratai (tangkai bunga, tangkai daun) : menurunkan panas (antipiretik), dan memperlancar buang air kecil (diuretik).
  • Daun : membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menghentikan pendarahan (hemostatik).
  • Dasar daun : menurunkan panas (antipiretik), menormalkan menstruasi, menguatkan kehamilan.
  • Rimpang : dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas (antipiretik), membuyarkan darah beku. Bila dimasak berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan (stomakik), penambah darah, membantu pertumbuhan otot dan menyembuhkan diare.
  • Akar : menghentikan pendarahan (hemostatik), membuyarkan darah beku, penenang (sedatif).
Kandungan kimia:
  1. Bunga : kuersetin, luteolin, isokuersitrin, kaempferol.
  2. Benangsari : kuersetin, luteolin, isokuersitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid.
  3. Penyangga bunga (receptacle) : protein, lemak, karbihidrat, karoten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbin.
  4. Biji : kaya akan pati juga mengandung raffinosa, protein, lemak, karbihidrat, kalsium, phosphor, dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferin, oxoushinsunine, N-norarmepavin.
  5. Tunas biji teratai : liensinin, isoliensinin, neferin, nuciferin, pronuciferin, lotusina, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin.
  6. Rimpang : pati, protein, asparagin, vitamin C, selain itu juga mengandung katekol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocynidin, leucodelphinidin, peroksidase, dan lain-lain.
  7. Akar : zat tanat dan asparagin.
  8. Daun : roemerin, nuciferin dan nornuciferin.
  9. Tangkai daun : roemerin, nornuciferin, resin, dan zat tanat.
  10. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan niji dan tangkai teratai berkhasiat antihipertensi.
Bagian yang digunakan:
Seluruh tumbuhan, daun dan tangkai, bunga dan benangsari, biji dan penyangga bunga yang seperti tawon (receptacle), serta tunas biji. Pemakaian  segar atau yang telah dikeringkan.

Manfaat dan khasiat:
1. Biji :
  • Gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion);
  • Diare, disentri;
  • Radang usus kronis (enteritis kronis);
  • Hepatitis;
  • Muntah-muntah (hiperemesis);
  • Kanker (nesopharynx);
  • Lesu tidak bersemangat (neurasthenia);
  • Susah tidur (insomnia), banyak mimpi ;
  • Mimpi basah (spermatorrhea);
  • Buang air kecil terasa sakit dan keruh (disuria);
  • Keputihan (leukorrhea), pendarahan pada wanita;
2. Tunas biji teratai :
  • Demam, rasa haus;
  • Jantung berdebar (palpitasi);
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi);
  • Muntah darah (hematemesis);
  • Ejakuasi dini;
  • Susah tidur (insomnia);
  • Mata merah dan bengkak;
3. Benangsari :
  • Pendarahan seperti muntah darah (hemetemesis), disentri;
  • Keputihan (leukorrhea);
  • Sering buang air kecil/beser;
  • Tidak dapat menahan buang air kecil (enuresis);
4. Receptacle (dasar bunga) :
  • Pendarahan sewaktu hamil;
  • Keluar cairan (lochia) yang berlebihan setelah melahirkan;
  • Darah haid berlebihan (metrorrhagia);
  • Sakit perut bawah akibat sumbatan darah;
  • Buang air besar berdarah (hematuria);
5. Akar rimpang :
  • Demam, rasa haus;
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi);
  • Sakit jantung;
  • Gangguan lambung;
  • Kurang darah (anemia);
  • Batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis), mimisan;
  • Kencing darah (hematuria), buang air kecil panas dan merah, buang air besar berdarah (melena);
  • Gangguan pada mati haid (menopause);
  • Neurosis,
  • Wasir (hemorrhoids);
6. Daun :
  • Pingsan karena hawa panas (heat sroke);
  • Pusing (vertigo), sakit gigi;
  • Diare karena panas atau lembab;
  • Beri-beri;
  • Pendarahan seperti mimisan, muntah darah (hematemesis), buang air besar berdarah (melena);
  • Pendarahan pada wanita;
7. Dasar daun :
  • Disentri, diare;
8. Batang :
  • Pingsan karena hawa panas (heat sroke);
  • Dada terasa tertekan karena panas atau lembab;
  • Diare;
  • Muntah (hisperemesis);
  • Keputihan (leucorrhea);
9. Bunga :
  • Luka terpukul (trauma);
  • Pendarahan;
  • Radang kulit bernanah (pioderma);
10. Tepung rimpang :
  • Menambah selera makan (stomakik);
  • Badan lemah dan kurang darah (anemia);
  • Diare.
Dosis pemakain:
  1. Pemakaian luar : ruas akar teratai dicuci lalu dijus, airnya sebagai obat tetes.
  2. Pemakain dalam (minum) :
  • Rimpang : 240 gram, direbus atau dijus;
  • Daun : 5-12 gram, direbus lalu airnya diminum;
  • Tangkai : 3-5 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Bunga : 3-5 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Benang sari : 3-10 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Receptacle : 10-15 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Biji : 5-12 gram, , direbus lalu airnya diminum;
  • Tunas biji teratai : 1,5-3 gram, , direbus lalu airnya diminum;
Pemakain luar:
  1. Mimisan (keluar darah dari hidung) : ruas akar teratai dicuci bersih lalu dijus, airnya diteteskan ke hidung.
Pemakaian dalam:
  1. Demam, sakit tenggorokan, tenggorokan kering dan basah : 30 gram rimpang teratai, 15 gram tebu (Saccharum officinarum) yang telah dibuang kulitnya dan 1 buah pir. Semua bahan diblender, disaring lalu airnya diminum.
  2. Sakit kepala : 15 gram daun teratai kering (ho lien ye), 6 gram bunga ros/mawar kering (Rosa chinensis Jacq.), dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  3. Batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis) : rimpang teratai dicuci bersih lalu dijus sampai terkumpul 200 cc kemudian airnya diminum.
  4. Batuk darah (hemoptysis), radang kelenjar gondong (parotitis) dan demam : 30 gram rimpang teratai dan 30-60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.). dicuci lalu direbus dengan air secukupnya, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  5. Mimisan, batuk darah (hemoptysis) : akar rimpang teratai, kangkung (Ipomoea reptans Poir.), dan lobak (Raphanus sativus L.) masing-masing secukupnya, dicuci dan dijus lalu diminum.
  6. Pendarahan pada telinga, hidung, mulut dan alat genitalia : 100 gram rimpang teratai dan 100 gram bunga delima (Punica granatum L.) direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum sedangkan akar teratai dan bunga delimanya dapat dimakan.
  7. Pendarahan pada rahim : 100 gram rimpang teratai, 30 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), dan 10 buah kurma, dimasak sesuai selera lalu dimakan.
  8. Menghentikan pendarahan (hemostatik) : cara ke-1 : 100 gram rimpang teratai dan 30 gram daun hia/baru cina (Artemisia vulgaris L.) direbus dengan 300 cc, setelah dingin airnya diminum, sedangkan rimpang teratainya dapat dimakan; Atau cara ke-2 : 200 gram rimpang teratai segar dan 60 gram daun dewa segar (Gynura segetum [Lour] Merr.) dicuci lalu dijus, tambahkan gula merah secukupnya kemudian diminum, lakukan 2-3 kali sehari; Atau cara ke-3 : 200 gram rimpang teratai segar dan 100 gram kucai segar (Allium odorum Linn.) diblender, lalu direbus, setelah dingin airnya diminum. Atau cara ke-4 : 30 gram rimpang teratai dan 10 gram jamur kuping hitam (Auricularia auricula), dicuci dan dipotong-potong lalu ditumis (bisa ditambah bahan lain yang disukai), setelah matang dimakan.
  9. Mengatasi pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis) : 30 gram rimpang teratai dipotong-potong, 20 gram jali (Coix lacryma jobi L.), 20 gram rumput laut, 100 gram kacang hijau (Phasiolus radiatus Linn.), 30 gram kacang cuka dan gula pasir secukupnya. Rendam secara terpisah jali, rumput laut, dan kacang hijau. Masak semua bahan menjadi bubur, lalu makan setelah agak dingin.
  10. Darah tinggi (hipertensi) : cara ke 1 : 10 gram biji teratai/lien ce dan 15 gram tunas biji teratai (Lien sim), direbus dengan 40 cc air sampai tersisa 200 cc, lalu airnya diminum seperti teh dan biji teratainya dimakan, lakukan setiap hari; cara ke 2 :  10 - 15 gram biji teratai/lien ce direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, lalu diminum sebagai teh; dapat juga tunas biji teratai digiling halus, diseduh dengan air panas lalu diminum; cara ke 3 : 30 gram biji teratai/lien ce, 75 gram seledri (Apium graveolens Linn.) dan 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) yang telah direndam terlebih dahulu, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin airnya diminum sedangkan biji teratai, seledri dan jamur putihnya dapat di makan, lakukan setiap hari; cara ke 4 : 30 gram biji teratai/lien ce, 75 gram seledri segar (Apium graveolens Linn.), 50 gram asparagus segar (Asparagus officianalis L.), 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) dan 20 butir kacang cuka. Semua bahan tersebut dimasak sesuai selera lalu di makan.
  11. Mengatasi sakit lambung dan usus pada usia lanjut : 20 butir biji teratai/lien ce (direndam dahulu), rimpang teratai secukupnya dan 30 gram kacang tanah (Arachies hypogaea), dimasak sop setelah matang dimakan.
  12. Radanhg usus (enteritits), muntah (hisperemesis), diare : 30 gram rimpang teratai dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu diblender, kemudian diminum.
  13. Muntah (hisperemesis) : lendir dari tangkai daun dan tangkai bunga teratai masing-masing 1 sendok teh, diseduh dengan 200 cc air panas, diminum selagi hangat. Lakukan satu kali sehari.
  14. Muntah (hisperemesis), diare : 50 gram rimpang teratai segar, dan 15 gram jahe dicuci lalu dijus kemudian diminum. Lakukan 3 kali sehari.
  15. Disentri : 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dicuci lalu diparut atau dijus, air perasannya ditambahkan 100 cc air lalu dipanaskan hingga mendidih, setelah dingin ditambahkan 1 sendok makan madu, diaduk kemudian diminum.
  16. Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever : 100 gram rimpang teratai dan 50 gram akar alang-alang segar (Imperata cylindrica L.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 500 cc air bersih hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum seperti teh.
  17. Menghilangkan gangguan lever dan empedu, menurunkan tekanan darah (hifotensif dan mengembalikan nafsu makan : 30 gram rimpang teratai dimasak dengan 500 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus Linn.) atau 60 gram jali (Coix lacryma-jobi L.), kemudian dimakan.
  18. Meningkatkan fungsi jantung, melancarkan peredaran darah, menormalkan tekanan darah, mengembalikan nafsu makan, dan sebagai penenang (sedatif) : 30 gram biji teratai (Lien ce) dimasak dengan 60 gram jali (Coix lacryma jobi L.) sampai menjadi bubur lalu setelah dingin dimakan buburnya.
  19. Jantung coroner : cara ke 1 : 100 gram rimpang teratai segar dan 100 gram akar alang-alang segar (Imperata Cylindrica L.), jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) dan jamur hioko kering (Pasanea prumus) masing-masing 20 gram, semuanya dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc, sedanhgkan jamur putih, jamur hioko dan akar rimpang teratai dapat dimakan.; cara ke 2 : 30 gram rimpang teratai dipotong-potong, 50 gram asparagus segar (Asparagus officinalis L.), 10 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) atau 10 gram jamur hioko (Pasanea prumus) dan 10 butir kacang cuka, dimasak sesuai selera lalu dimakan.
  20. Jantung berdebar keras (palpitasi) : 60 gram biji teratai (lien ce), kaktus gepeng (Opuntia dilenii Haw.) secukupnya (yang telah dibuang kulitnya lalu dijus), tambahkan gula dan air secukupnya kemudian ditim, setelah matang dimakan.
  21. Mencegah dan mengatasi hepatitis : 10 butir biji teratai (lien ce) segar direbus dalam periuk tanah dengan air secukupnya hingga lembut lalu masukkan satu buah kesemek kering (Dyospyros kaki L.) yang telah diiris-iris, lalu direbus kembali hingga airnya tersisa 400 cc, kemudian diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc, biji teratai dan kesemeknya dapat dimakan.
  22. Tifus : 100 gram rimpang teratai muda, 30 gram sambiloto (Andropaghis paniculata Ness.) dan 200 gram pepaya 1/2 matang (Carica papaya L.), direbus dengan air secukupnya, tambahkan satu sendok makan madu lalu airnya diminum selagi hangat sedangkan rimpang teratai dan pepaya dapat dimakan.
  23. Step kronis pada anak-anak : 5 kuntum bunga teratai direbus dengan air secukupnya, setelah dingin airnya diminum untuk menurunkan panas.
  24. Mengatasi sering berkeringat pada malam hari di musim panas pada anak-anak : daun teratai (ho lien ye) secukupnya, 100 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus L). dan 50 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.) direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Lakukan 2-3 kali sehari.
  25. Susah tidur (Insomnia) 5-12 gram biji teratai (lien ce) direndam, direbus dengan air secukupnya, lalu air rebusannya diminum dan biji teratainya dimakan.
  26. Defresi, stres, dan gelisah : 20 butir biji teratai (lien ce), 15 gram biji lengkeng (Euphioria longana Lamk.), 10 butir angco dan 10 butir kim cim, semuanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya diminum sedangkan biji teratai, angco dan kim cim dapat dimakan.
  27. Meningkatkan stamina tubuh, meningkatkan gairah seksual dan menunda proses penuaan : 30 gram biji teratai (lien ce), 15 gram biji kucai (Allium odorum Linn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan madu secukupnya lalu airnya diminum, biji teratainya dapat dimakan.
  28. Menunda penuaan : 30 gram biji teratai (lien ce) , 15 gram bunga teratai dan 50 gram akar rimpang teratai yang telah dipotong-potong, rebus bersama 25 gram beras merah (Oryza sativa L.) sampai menjadi bubur, lalu dimakan.
  29. Mengatasi gangguan psikis (cemas, emosional) dan fisik pada masa menopause : cara ke-1 : 10 gram biji teratai (lien ce), 10 gram umbi bunga lili/pahap (dapat dibeli ditoko obat Tionghoa), dan 15 gram kulit labu bligo kering (Benincasa hispida Cogn.). direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum, sedangkan pahap dan biji teratainya dimakan. Cara ke-2 : 20 butir biji teratai (lien ce), 20 butir angco dan 30 gram kie cie (beli di supermarket), 5 gram kulit jahe kering (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum, sedangkan biji teratai, angco dan kie cie dapat dimakan.
  30. Menghaluskan kulit : 30 gram bunga teratai dimasak dengan ketan secukupnya, tambahkan sedikit gula lalu dimasak sampai menjadi bubur kemudian dimakan.
  31. Bercak-bercak di kulit karena kekurangan trombosit : 250 gram akar teratai dimasak dengan 100 gram angco atau kurma (beli di supermarket) setelah matang dimakan.
  32. Mengatasi jerawat : 60 gram daun teratai kering (ho lien ye) atau 250 gram yang segar direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum seperti teh.
  33. Wasir (hemorrhoids) disertai pendarahan : 100 gram rimpang teratai dipotong-potong lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat. 
Catatan:
  1. Biji teratai kim cim dapat dibeli di supermarket atau toko obat Tionghoa, akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.
Itulah pokok bahasan lengkap tentang khasiat tumbuhan teratai sebagai bahan pengobatan tradisional alami yang dapat membantu Anda dalam penyembuhan penyakit.

Manfaat dan Khasiat Tanaman Tapak Dara

Manfaat dan Khasiat Tanaman Tapak Dara
Tapak Dara (Catharanthus roseus)
Topik lengkap tentang manfaat dan khasiat tanaman Tapak Dara. Tapak Dara (Catharanthus roseus) adalah tumbuhan asal Amerika tengah, tumbuh liar dan banyak ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan semak menahun ini terdapat pada dataran rendah sampai ketinggian 1800 m diatas permukaan air laut, dapat tumbuh pada bermacam-macam iklim, baik ditempat terbuka maupun tertutup. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji, setek batang, atau akar. Habitus herba atau semak yang tumbuh tegak, bercabang banyak, tinggi mencapai 120 cm. Batangnya berkayu pada bagian bawah, bergetah putih, bentuk batang bulat, berwarna merah tengguli, berambut halus. Daunnya tunggal, agak tebal, tersusun berhadapan bersilang, berbentuk bundar memanjang atau bulat telur, pangkal daun meruncing dan bertangkai, kedua permukaan daun berambut halus. Bunga tunggal, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan lima helai mahkota bunga, bentuknya seperti terompet, berwarna putih, ungu, merah muda atau putih dengan warna merah ditengahnya, tabung mahkota bunga sepanjang 22-30 mm. Buahnya berupa buah berbumbung berbulu, berisi banyak biji yang berwarna hitam, menggantung pada batang, warna buah hijau atau hijau pucat.

Familia: Apocynaceae.
Sinonim: Ammocallis rosea Small. = Loch-nera rosea Reich. = Vinca rosea L.

Nama daerah:
  1. Sumatra : rutu-rutu, rumput jalang, kemuting china.
  2. Jawa : kembang sari china, kembang serdadu, kembang tembaga, paku rane, tapak doro, cakar ayam, tai lantuan.
  3. Nusa Tenggara : tapak lima (Bali).
  4. Sulawesi : sindapor.
  5. Maluku : usia.
Nama asing:
Chang chun hua (T), amnias, atai bia, kantotan, sitchirika (F), vinca, madagaskar periwinkle herb, pink periwinkle (I), vonenina (Md), soldatenbloem (B), hoa hai dang, dira can (V), chichirica, san pedro (S), kemunting china (M).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Sedikit pahit, sejuk, toksik, masuk ke meridian hati. Berkhasiat sebagai antikanker (antineoplastik), menurunkan tekanan darah (hipotensi), penenang (sedatif), menyejukan darah, menghentikan pendarahan (hemostatik), menetralkan panas dan racun, peluruh kencing (diuretik).

Kandungan kimia:
Pada akar, batang, daun, dan biji ditemukan lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 bi-indole alkaloid. Komponen anti kanker, yaitu alkaloid seperti vinblastine (VLB), vincristine (VCR), leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine dan catharanthine. Alkaloid yang berefek hypoglycemic (menurunkan kadar gula darah), antara lain leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, dan vindolinine.

Efek yang tidak diinginkan:
  1. Setelah pemakaian vinblastine, biasanya terjadi penurunan sel darah putih (leucopenia) dengan tingkatan yang bervariasi dan kembali seperti semula dalam 1-2 minggu setelah penghentian pemakian obat. Efek terhadap sel darah merah dan platelet sangat kecil.Sejumlah pasien dapat  timbul gangguan nafsu makan dan reaksi pencernaan lainnya seperti mual, muntah, kesulitan buang air besar dan beberapa timbul gangguan neurologis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensasi yang abnormal, dan kehilangan reflek dalam.
  2. Keracunan vincristine bernamifestasi pada sistemsaraf dengan gejala sensasi abnormal, rasa bebas pada tungkai, rasa sakit, kehilangan reflek dalam, rasa lemah, gangguan pergerakan, serak, kelumpuhan kelopak mata (Ptosis), penglihatan kembar (diplopia), dan lain-lain. Dua puluh persen penderita menjadi botak (alopecia), juga menghambat sistem pembuatan sel darah, hemoglobin, platelets dan sel darah putih menurun 1-2 mg setelah pemakaian obat ini. Hambatan terhadap sistem hematopoliesis (pembuatan sel darah), relatif ringan dibandingkan dengan obat kanker lainnya.
Bagian yang digunakan: Seluruh tumbuhan/herba tapak dara segar atau dikeringkan.

Manfaat dan khasiat pengobatan:
  • Kencing manis (diabetes mellitus).
  • Buang air kecil sakit dan sedikit (oliguria).
  • Batu ginjal (nephrolithiasis).
  • Pendarahan akibat penurunan trombocyt (primary thrombocytopenic purpura).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Hodgkin’s disease, chorionic epithelioma, acute lymphocytic leukimia, acute monocytic leukemia, lymphosarcoma, retikulum cell sarcoma.
  • Kanker payudara, kanker rahim, kanker saluran pencernaan.
  • Radang hati (hepatitis).
  • Radang saluran napas (bronkhitis).
  • Asma, batuk (tussis).
  • Gondongan (parotitis).
  • Demam, malaria.
  • Kurang darah (anemia).
  • Bisul (furunculus), borok, luka bakar, bengkak (abses).
  • Disentri, muntaber.
  • Sariawan (aphthae).
  • Sukar buang air besar atau sembelit (konstipasi).
  • Haid tidak teratur (ireguler menstruation).
  • Tangan gemetar tanpa terkontrol (buyutan).
Dosis pemakaian:
1. Pemakaian dalam :
  • Vinblastine 0,1-0,2 mg/kg BB, dilarutkan dengan garam fisiologis (normal saline) dengan perbandingan 10 ml unuk 10 mg, IV, sekali setiap 7-10 hari; 
  • Vincristine (leurocristine) : 0,02-0,04 mg/kg BB dilarutkan dengan 20 ml glukosa 5% atau normal saline, IV, sekali setiap minggu (1) dan (2) untuk kanker dan primary thrombocytopenia ; 
  • 6-15 gram (kering) direbus lalu airnya diminum. Untuk penyakit selain kanker.
2. Pemakaian luar : tapak dara segar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Pemakaian luar:
  1. Luka bakar : daun tapak dara segar secukupnya, beras putih secukupnya, dihaluskan hingga seperti bubur, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Gondongan (parotitis), bengkak, bisul (furunculus) dan borok : daun tapak dara secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Pemakaian dalam:
  1. Acute lymphocytic leukemia : 15 gram tapak dara, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum.
  2. Clinical studies : vinblastine terutama dipakai untuk hodgkin’s disease dan chorioepithelioma, juga efektif pada sejumlah pasien dengan kanker payudara, kanker indung telur (ovarium) atau nephroblastoma. Vincristine lebih efektif pada acute lymphocytic dan granulocitic leukemia, terutama pada acute leukemia pada anak-anak (lymphocitic dan myelocitic). Karena keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang dan anabolisme, vincristine digunakan bersama antineoplastic lain, misalnya : MOPP (Nitrogen mustard, vincristine, procarbazine dan prednisione) pada pengobatan hodgkin’s disease. COAP (Cyclophosphamide, vincristine, cytosine arabinoside dan prednisone) pada pengobatan acute leukemia pada anak-anak dan sejumlah leukemia pada orang dewasa.
  3. Leukemia : 30 gram tapak dara, 10 gram adas (Foeniculum vulgare Mill.), 10 butir angco (Fructus jujubae), 15 gram kie cie (Fructus lycii), direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
  4. Mencegah dan mengatasi kanker (karsinoma) : 15 gram tapak dara segar, 30-60 gram daun pepaya segar (Carica papaya L.), 30 gram daun bayam merah segar (Alternanthera amoena Voss.), 30 gram rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan ditambahkan madu, diminum tiga kali sehari, setiap kali minum 100 cc (tetap konsultasikan ke dokter ).
  5. Mencegah kanker payudara : 6-15 gram tapak dara kering direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  6. Kanker rahim : 15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular (Hedyotis diffusa (Willd.) Roxb.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. (tetap konsultasikan ke dokter).
  7. Kurang darah (anemia) : 4 kuntum bunga tapak dara putih, 15 gram bayam merah (Alternanthera amoena Voss.), 5 butir angco ( Fructus jujubae) direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  8. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : Cara ke-1 : 15 gram daun tapak dara, 10 gram bunga krisan (Crysanthemum sp.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum sore hari. Cara ke-2 : 15 gram daun atau bunga tapak dara, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.
  9. Kencing manis (diabetes mellitus) : Cara ke-1 : 10-15 gram daun tapak dara, 30 gram ceplukan segar (Physalis peruviana L.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring, lakukan dua kali sehari; Cara ke-2 : 30 gram daun tapak dara segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-3 : 15 gram daun tapak dara kering, adas (Foeniculum vulgare Mill.), pulasari (Alyxia rein wardtii Bl.) masing-masing secukupnya, segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-4 : 6 lembar daun tapak dara, 15 kuntum bunga tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari pagi dan sore.
  10. Batu ginjal : 30 gram daun tapak dara, 30 gram keji beling (Strobilanthes crispus Bl.), 15 gram daun tempuyung (Sonchus arvensis L.), segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring. Lakukan dua kali sehari.
  11. Demam : 15 gram herba tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), gula aren (Arenga pinnata Merr.), segar direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
  12. Gondongan (parotitis) : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  13. Asma, radang saluran napas (bronkhitis) : Cara ke-1 : 10 gram akar tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 100 gram lobak (Raphanus sativus Linn.), segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan dua kali sehari. Cara ke-2 : 1 potong bonggol akar  tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore.
  14. Malaria : 10 gram akar tapak dara, 10 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 10 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram sambiloto (Andrographis panniculata Nees.), segar direbus dengan air secukupnya,  lalu disaring dan diminum airnya.
  15. Muntaber : 15 gram herba tapak dara  direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  16. Sakit perut : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  17. Disentri, sariawan (aphthae) : 10 gram daun tapak dara, 30 gram krokot (Portulaca oleracea L.), segar direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya.
  18. Batuk (tussis) : 10 gram herba tapak dara, 10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering  (Citrus nobillis Lour.), 10 gram bunga mawar kering (Rosa chinensis Jacq.), segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  19. Tangan gemeteran tanpa terkontrol (buyutan) : 15 gram daun tapak dara, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
Catatan:
  1. Tumbuhsn obat ini mengandung komponen aktif, vinblastine dan leurocristine (vincristine) yang berkhasiat antikanker pada leukemia 1534, leukemia 1210, AKR leukemia, Ehrlich ascitik liver carcinomia dan walker carcinoma 256. Komponen ini menghentikan mitosis sel kanker pada methapase.
  2. Di luar negri, herba tapak dara ini sudah dibuat obat suntik, yaitu vincristine injeksi dan vinblastine injeksi.
  3. Wanita hamil dilarang menggunakan tanaman ini.
  4. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.
Begitulah artikel dengan topik manfaat dan khasiat tanaman tapak dara bagi kesehatan tubuh Anda, semoga berguna.

Khasiat Tanaman Siantan Untuk Kesehatan

Khasiat Tanaman Siantan Untuk Kesehatan
Siantan (Ixora stricta)
Manfaat dan khasiat tanaman Siantan untuk kesehatan tubuh. Siantan (Ixora stricta) berasal dari Tiongkok, biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah. Tumbuhan perdu, tegak, tinggi 1-2,5 m, berbatang coklat kehitaman, bercabang banyak, cabang muda berwarna coklat kemerah-merahan. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bersilang, tangkai daun pendek, bentuk daun bulat telur sungsang sampai lonjong. Warna daun hijau tua, daun muda diujung tangkai berwarna merah kecoklatan, tepi daun rata, bagian ujung dan pangkal daun runcing, permukaan daun mengkilat, panjang daun 6-13 cm, lebar 3-4 cm. Bunga majemuk, berbentuk malai rata, tumbuh diujung tangkai, warna bunga oranye, buah bulat dengan penampang 7-8 mm, warna merah ungu.
Familia: Rubiaceae.
Sinonim: Ixora chinensis Lam.

Nama asing: Long chuan hua (T), santan, santan pula, santan tsina (F), rimbun bulat, joka (M).

 Nama daerah: Soka.

Sifat kimawi dan efek farmakologis:
Manis, sejuk, menurunkan tekanan darah (hipotensif), berkhasiat menghilangkan bekuan darah (reduce hematoma), menghilangkan rasa sakit (analgesik).

Bagian yang digunakan: Bunga, akar, tangkai dan daun.

Khasiat menyembuhkan:
1. Bunga :
  • Haid tidak teratur (emenagog);
  • Tidak datang haid (amenorrhea);
  • Takanan darah tinggi (hipertensi);
2. Akar :
  • TBC paru (tuberculose);
  • Batuk (tusis);
  • Batuk berdarah (hemoptysis);
3. Tangkai dan daun :
  • Luka terpukul;
  • Badan ngilu-ngilu;
  • Terkilir;
  • Koreng.
Dosis pemakaian:
10-15 gram bunga, 30-60 gram akar, direbus lalu diminum.

Pemakaian dalam:
  1. TBC paru, batuk (tusis), batuk berdarah (hemoptysis) : Cara ke-1 : 30-60 gram akar siantan, 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), 100 gram akar teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 30 gram kaktus (opuntia dilleni [Ker-Gawl.] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, gula batu secukupnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya disaring dan diminum, sedangkan akar teratai dan jamur putih keringnya dimakan. Cara ke-2 : 30 gram akar siantan, 9 gram waru landak (Hibicus mutabilis L.), 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  2. Haid tidak teratur (emenagog), tidak datang haid (amenorrhea) : 10-15 gram bunga siantan, 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour.] Merr.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.
  3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : Cara ke-1 : 15 gram bunga siantan, 30 gram rambut jagung (Zea mays L.), 25 gram jamur kuping hitam (Auricularia auricula), 10 gram jamur hioko (Pasania fungus), 100 gram seledri (Apium graveolens L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya disaring dan diminum airnya, sedangkan jamur kuping hitam dan jamur hiokonya dimakan. Cara ke-2 : 9 gram bunga siantan, 9 gram bunga krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.), 6 gram ketepeng kecil (Cassia tora L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
Catatan: Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.
Silahkan coba pengobatan tradisional dengan memanfaatkan khasiat tanaman siantan sebagai tumbuhan herbal.

Manfaat & Khasiat Tanaman Salvia

Manfaat  & Khasiat Tanaman Salvia
Salvia (Salvia splendens)
Pilihan pengobatan tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, yaitu dengan bunga salvia. Tumbuhan Salvia (Salvia splendens) merupakan tanaman hias berbunga indah yang asal Meksiko, ditanam di taman-taman atau pekarangan. Dapat ditemukan terutama pada daerah berhawa sejuk sampai ketinggian 1400 m diatas permukaan air laut. Salvia menyukai tempat-tempat yang menerima sinar matahari penuh atau agak terlindung dengan cahaya cukup. Pengembangbiakan dengan biji atau setek tunas. Habitus perdu, tumbuh tegak, tinggi 20-90 cm, batang bersegi empat, bercabang. Daun tunggal, panjang pangkal daun 1-6 cm, helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, tulang daun menyirip, panjang 3-10 cm, lebar 2-6,5 cm, warnanya hijau tua. Bunga majemuk, 2-16 kuntum tumbuh melingkar menjadi karangan bunga berbentuk tandan yang panjangnya 10-30 cm, berwarna merah. Buahnya lonjong, kecil.
Familia: Labiatae (lamiaceae).

Nama asing: Xi yang hong (T), salvia.

Sifat kimia dan efek farmakologis:
Rasa manis, netral. Berkhasiat menurunkan panas (antipiretik).

Kandungan kimia: Salvitin, saponin, flavonoids.

Bagian yang digunakan: Seluruh tumbuhan.

Khasiat menyembuhkan:
  • Demam, panas tinggi.
  • Pendarahan, mimisan (epistaxis).
  • Bisul (furunculus).
  • Luka terpukul (swelling).
  • Terkilir, bengkak (edema).
Dosis pemakaian:
    Pemakaian dalam:
    1. Pendarahan:30 gram salvia dan 200 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dicuci bersih dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
    2. Mimisan (epistaxis) : 30 gram salvia, 30 gram gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) dan 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.), dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin  lalu airnya diminum.
    3. Panas tinggi, demam : 30 gram salvia , 30 gramsambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 15 gram rimpang kunyit (Curcuma longa L.),dicuci dan dipotong-potong seperlunya  lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  1. Pemakaian luar : salvia segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus sampai seperti bubur. Dipakai untuk mengurap bagian tubuh yang sakit.
  2. Pemakaian dalam : 15-30 gram salvia direbus, airnya diminum.
Pemakaian luar:
  1. Bisul (furunculus) : salvia segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L ) yang telah dibuang kulitnya dan norit secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bisul.
  2. Terkilir, bengkak (edema), luka terpukul (swelling) : tumbuhan salvia secukupnya dicuci dan digiling halus, tambahkan terigu yang telah disangrai dan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
Catatan: Akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional.

Demikian penjelasan tentang manfaat dan khasiat tanaman bunga salvia untuk kesehatan tubuh, semoga dapat menjadi solusi pengobatan alternatif untuk mengobati penyakit Anda dengan tanaman herbal.

Manfaat & Khasiat Tanaman Nusa Indah Putih

Manfaat & Khasiat Tanaman Nusa Indah Putih
Nusa indah putih (Mussaenda pubescens)
Kini, Zona Flora akan membahas tentang manfaat dan khasiat tanaman Nusa indah putih. Tumhuhan Nusa Indah Putih (Mussaenda pubescens) sering ditanam sebagai tumbuhan hias, kadang tumbuh liar pada lereng bukit dan semak-semak. Perdu dengan ranting yang menaik, tinggi 1-2 cm, cabang kecil ditumbuhi rambut halus. Daunnya tunggal, bertangkai dengan daun penumpu, bentuk daun bulat telur, letak berhadapan berseling, ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata, tulang daun menyirip, berambut halus, panjang 5-8 cm sedangkan lebar 2-3,5 cm. Bunga majemuk, tumbuh diujung tangkai, karangan bunga berbentuk payung, bunganya kecil berbentuk terompet, warnanya kuning, panjang 2 cm dengan daun pelindung berwarna putih. Buahnya buah buni, bentuk bulat memanjang, dengan panjang 8-10 mm dan lebar 6-7,5 mm.
Familia  : Rubiaceae.

Nama asing: Shau gan cao, splash of white, balik adap..

Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
  • Batang : rasa sedikit manis, agak pahit, sejuk, berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), membersihkan darah, antiradang (antiinflamasi), menetralisasi racun dan melancarkan peredaran darah.
  • Akar : manis, netral.
Kandungan kimia: Daun mengandung B-sitosterol. Batang mengandung B-stigmasterol, arjunolic acid.

Bagian yang digunakan: Batang, daun, akar.

Kkasiat menyembuhkan:
1. Batang dan daun:
  • Influenza, demam, batuk (tussis);
  • Radang saluran napas (bronkhitis);
  • Pingsan karena udara sangat panas (heat sroke);
  • Radang amandel (tonsilitis);
  • Radang tenggorokan (fangiritis);
  • Radang usus (enteritis);
  • Disentri, diare;
  • Keracunan makanan;
  • Pendarahan kandungan pada wanita (uterine bleeding);
  • Air kemih keluar sedikit (oliguria);
  • Radang ginjal (nephritis);
  • Koreng, luka;
  • Bisul (furunculus), bengkak (edema);
2. Akar:
  • Cacingan pada anak-anak;
  • Masuk angin;
  • Sakit pinggang (lumbago);
  • Kanker payudara;
  • Mata merah (conjuncivitis);
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : tumbuhan nusa indah putih dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : Batang : 15-30 gram batang kering atau 30-60 gram yang segar, direbus atau ditumbuk dan airnya diminum; atau akar : 30-60 gram akar direbus atau dikeringkan lalu digiling jadi bubuk, diseduh lalu diminum.
Pemakaian dalam:
  1. Diare akut, disentri : 30-60 gram batang dan daun segar nusa indah putih, dicuci bersih dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  2. Radang usus (enteritis) : 30 gram batang nusa indah putih, 10 buah lengkeng (Euphoria longan Steud.), 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), tambahkan gula batu secukupnya lalu direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, kemudian diminum airnya setelah dingin.
  3. Keracunan makanan : daun segar setelah dicuci bersih ditumbuk, lalu perasannya diminum atau daun tersebut direbus dengan air secukupnya, disaring lalu diminum airnya.
  4. Demam, pingsan karena udara sangat panas (heat stoke) : 12 gram batang nusa indah putih kering, 5 gram terung ungu (Solanum melongana L.), 5 gram daun menthol kering (Mentha arvensis L.), diseduh dengan air panas lalu diminum.
  5. Radang ginjal (nephitis) : 30 gram batang  dan akar nusa indah putih, 25 gram meniran (Phyllanthus urinaria Linn.), 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L] Beauv.), rebus semua bahan tersebut dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring dan diminum airnya.
  6. Buang air kecil sedikit atau tidak lancar (oliguria) : 30 gram batang nusa indah putih, 30 gram meniran (Phyllanthus urinaria Linn.), 30 gram daun sendok (Plantago major L.), direbus denga air secukupnya, disaring lalu diminum airnya.
  7. Radang saluran napas (bronkhitis), sakit tenggorokan (pharyngitis) : 15 gram batang nusa indah putih, 75 gram lidah buaya (Aloe vera L.), 5 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.) atau 10 gram yang segar, 10 gram kencur (Kaempferia galanga L.), rebus semua bahan dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  8. Amandel, influenza, radang saluran napas (bronkhitis) : 30 gram tumbuhan nusa indah putih, 75 gram kaktus gepeng (Opuntia dillenii [Ker-Gawl] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, 3 iris jahe (Zingiber officinale Rosc.), rebus semuanya dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  9. Pendarahan pada kandungan (uterine bleeding) : 15 gram batang tumbuhan nusa indah putih, 1 buah kesemek segar atau kering (Diospyros kaki L.), jika tidak ada kesemek dapat diganti dengan 200 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan air secukupnya, disaring lalu diminum airnya, sedangkan kesemek dan akar rimpang teratainya dapat dimakan.
  10. Mencegah dan mengatasi kanker payudara : 15-30 gram batang nusa indah putih kering atau 30-60 gram yang segar dan 30 gram herba tapak dara (Chatraranthus roseus [L.] G. Don) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya (tetap konsultasi ke dokter).
  11. Radang mata merah (conjuntivis) : 30-60 gram akar nusa indah putih, bunga krisan secukupnya (Chysanthemum morifolium Ram.) (dapat dibeli ditoko obat Thionghoa dengan nama chi hua), tambahkan air secukupnya, ditim atau dikukus, diminum airnya secara rutin.
Pemakaian luar:
  1. Bisul (furunculus) : tumbuhan nusa indah putih yang segar setelah dicuci bersih, ditumbuk hingga halus lalu ditempelkan pada bagian yang terkena bisul.
Catatan:
  1. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakir berat dan penyakit yang mengandung infeksi yang bersifat akut, tetap konsultasikan ke dokter.
  2. Bunga krisan kering dapat dibeli ditoko obat Thionghoa dengan nama chi hua.
Demikian pokok bahasan kita tentang khasiat tanaman nusa indah putih yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit.